LIMA : I don't care what you say, you're mine

Start from the beginning
                                    

"Aku gak bakalan biarin kamu sendirian. Jangan membantah, karena aku nggak suka cewek yang ngebantah omongan aku." Lalisa cemberut.

"Pemaksaan," gumamnya pelan, tetapi terdengar juga oleh Samudra.

"Jangan ngomong yang nggak-nggak. Tidur."

"Gue nggak perlu istirahat, dan lo nggak perlu peduli." Lalisa bangkit dan turun dari tempat tidur UKS.

"Ke mana ?"

"Ke kelas." Samudra lalu menahan Lalisa, cewek itu sontak melotot.

"Ngapain pegang-pegang? Lepasin!"

"Tapi kamu butuh istirahat," balas Samudra tidak memperdulikan tatapan horror yang diberikan Lalisa.

"Gue nggak butuh istirahat," keukeuh Lalisa tetap pada pendiriannya.

"Kalo kamu malah sakit gimana?" Lalisa mendecakkan lidahnya kesal. "Bodo amat."

Setelah ucapan itu Lalisa terkejut karena ditarik oleh Samudra dan dipaksa untuk tidur di tempat tidur UKS.

"Samudra! Lo apa-apaan sih? Kalo ada yang ngeliat kita gimana?" Lalisa mencoba melepaskan cengkraman Samudra tetapi tidak berhasil, tenaga cowok itu terlalu kuat. Sedangkan yang ditanya hanya diam tidak menjawab.

"Samudra lepasin!"

"Nggak bakalan! Mending kamu istirahat."

"Ya nggak gini juga, yaelah mau lo gue tendang hah? Gue pernah ikut eskul Taekwondo loh!" ancam Lalisa sambil berusaha melepaskan cengkraman tangan Samudra itu walaupun sangat sulit, tak lupa dihadiahkannya pelototan gratis kepada Samudra yang menurutnya sangat menyebalkan.

Kalau ada yang melihat kan bahaya, bisa-bisa mereka memikirkan hal yang tidak-tidak.

"Nggak nanya," balas Samudra singkat, amarah Lalisa terasa semakin mendidih.

"Gue bilangin satu sekolah kalo elo macem-macem sama gue! Lepasin nggak?!"

"Nggak bakalan ada yang berani ngelawan aku, aku jamin," balas Samudra mantap.

"DASAR LO YA COWOK SIALAN!! LEPASIN GUE!!" Teriakan Lalisa begitu keras hingga membuat Samudra meringis sebentar, tetapi ia tidak berniat untuk pergi. Bukan Samudra namanya kalau menyerah mengenai suatu hal begitu saja.

"Assalamualaikum." Mila yang masuk UKS diikuti Jennie dan Rosa pun membelalakkan matanya kaget ketika mendapati Samudra yang sedang mencengkram tangan Lalisa dan tampak berusaha menahan cewek itu agar tidak bergerak.

Dengan sigap Mila menarik Jennie dan Rosa masuk UKS dan secepat mungkin menutup pintunya sebelum ada yang melihat. Bahaya, banget.

Melihat Rosa yang akan berteriak Mila dengan segera menjejalkan roti yang belum dibuka bungkusnya ke mulut Rosa yang kontan membuat perempuan itu tersedak dan terbatuk hebat. Lalisa yang terkejut dan tidak bisa menduga siapa yang masuk dan terbatuk itupun dengan refleks menendang Samudra yang membuat cowok itu terjatuh. Samudra lalu mengaduh kesakitan.

"Rasain! Eh maaf nggak sengaja." Lalisa menatap Samudra yang terbaring di lantai dengan wajah mengernyit.

"Lalis! Apa-apaan lo main pegang-pegangan di UKS sama Samudra! Kalian kan baru jadian!" ucap Jennie dengan suara dipelankan.

"Ya tuhan gue kira siapa! Gue nggak ngelakuin apa-apa kok! Tapi Samudra yang tiba-tiba aja megangin tangan gue!"

"Tapi elo diem aja!" balas Jennie tidak mau kalah.

"Yaelah," batin Lalisa.

Samudra yang sudah bangkit pun menatap Jennie, Mila, dan Rosa yang masih terbatuk dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.

My Possessive Bad Boy (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now