Ini aku? Apa benar ini aku? Kenapa aku secantik ini. Aku tersenyum sendiri. Aku baru sadar kalau ternyata aku ini cantik.. 

Aku merasa seperti bidadari. Tapi bidadari dunia aja deh. Bidadari surga kan cantiknya melebihi apapun. Bayangkan saja, kulitnya sangat bersinar sampai tulang sumsumnya kelihatan. Kalau kita bayangin si ngeri, tapi namanya otak manusia tidak ada yang bisa menggapai hal-hal yang ghoib. Seperti surga dan seisinya termasuk bidadari surga itu.

Satu, Hanya Allah yang tahu.. Okay!

Aku turun dari kuda manis ini.Kudanya sangat jinak, padahal aku takut lho sama kuda.Tapi kuda ini manis banget gak nakal. Warnanya putih bersih seperti gaunku yang menjuntai ke tanah.

Ku peluk kuda ini dari samping, lalu ku elus lembut bulu-bulu kuda ini dengan jari lentikku. Aku merasa seperti terbang ke film Narnia. Apa aku tadi masuk ke lemari, kenapa aku bisa sampai ke negri yang indah ini?

Oh kurasa tidak mungkin!

Oh kurasa tidak mungkin!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Hai princess.."

Aku tersentak ketika ada yang menyebut nama princess. Apa dia memanggilku atau siapa? Kurasa hanya ada aku yang disini.

Ku beranikan memutar tubuhku kebelakang. Makhluk model apa yang mempunyai suara seksi seperti dia.

Dan Wow! MasyaAllah..... Apa aku gak salah lihat? Apakah ini benar-benar mimpi? Atau benar aku masuk ke negri Narnia.... Di-dia....

"Kak Aldo?" desisku tak percaya.

Dia, dia sangat tampan om my god. Pakaiannya sama sepertiku berwarna putih. Dan kuda yang di tumpanginya pun sama berwarna putih. Dia pangeran kuda putihku!

Apakah di dunia ini hanya tersisa aku dan kak Aldo?

Ah, aku tak tahu. Yang jelas aku sangat bahagia. Dia melemparkan senyum manisnya hanya untukku, hanya untukku. Kurasa aku mulai lebay maximal.

Kak Aldo turun dari kudanya, lalu berjalan menghampiriku dengan senyum menawannya. Tatapan matanya uh, sangat meneduhkan. Sayu-sayu gemesin gitu.

Adek meleleh bang. Bibirmu itu sangat seksi, ingin ku cium tanpa ampun sampai bengkak. Kau menggoda imanku. Kurasa pikiran mesumku mulai bangkit. Dan itu karmamu kak Aldo.

Dia tersenyum lembut sembari mengulurkan tangannya kepadaku, ku sambut uluran tangannya dengan senyum terindahku. Dia menarikku sampai aku membentur dada bidangnya yang keuker. Satu tangannya ia lingkarkan di pinggangku.

Oksigen please.. Kalau gak ada di talangi tabung gas juga tak apa. Aku hanya membutuhkan nafas tambahan, atau pangeranku ini bersedia memberiku nafas tambahan. Ah kurasa iya, buktinya dia memegang lembut rahangku. Wajahnya perlahan mendekat. Aku siap! Aku siap!
Ku pejamkan mata indahku untuk menerima bibir seksinya itu.

Yah dekat!

Dikit lagi babe

Satu centi lagi, please!

Naughty Kiss (A & Z) [COMPLETED]Where stories live. Discover now