"Lio belum turun Al." tanya ali ke Aldo.

Aldo hanya menyendikan bahunya. Mulutnya masih sibuk mengunyah. Ali menggelengkan kepalanya seraya tersenyum, lalu mengambil duduk di kursi khusus untuk daddynya.

"Ya sudah mommy saja yang bangunin.."

setelah mencuci tangannya, prilly bergegas ke lantai dua embangunkan anak bungsunya yang paling ajaib.




Tok tok tok!

Tak ada sahutan

"Lio....."

Masih tak ada sahutan

"Delio....!"

Makin sepi..

Prilly menarik nafasnya.
"ADELIO BANGUUUNNN.....!!!!!!" teriak prilly dengan 8 oktafnya yang mampu menggetarkan rumahnya. Buktinya lio sampai terjun ke lantai mendengar teriakan mommy nya.


Gubrak!


Lio berdiri sambil mengelus jidatnya. Kebiasaan banget mommynya suka teriak-teriak. Untung telinganya selalu terawat, kalau tidak ia bisa tuli di usia dini.

"Gak usah teriak-teriak momm...!!!" teriak lio dari dalam kamar.

"Ini sudah jam berapa delio..!!"  Sahut prilly dari luar

Pandangan lio beralih pada jam wekernya yang tergeletak ganteng di atas nakas. Seketika matanya melebar melihat jarum jam yang menunjukan pukul 06.33..

Double shit!

gue telat lagi..

Tanpa babibu lio langsung mengacir ke kamar mandi. Ia hanya punya waktu sedikit menit, terus jemput sahabatnya yang cerewet itu. Lio yakin pasti tu anak belum bangun juga.

-

Lio menuruni tangga dengan buru-buru, seragam belum di masukan, rambut belum disisir, dasi masih di sampirkan di pundak. Prilly menggelengkan kepalanya melihat penampilan putranya yang satu ini. Sangat berbeda dengan Aldo yang sangat disiplin dan rapih.

"Mom, bang Al sudah berangkat ya? " tanya lio sambil menyambar satu potongan sandwichnya.

"Ya iya lah, kamu sih kesiangan. ini kan hari pertamamu masuk SMA."

Lio hanya menyengir... dengan buru-buru ia meminum susunya setengah gelas.
"Ya sudah mom lio sudah telat.. Assalamualaikum..."

Prilly menggelengkan kepalanya seraya tersenyum.
"Wa'alaikumussalam"





***






Tok Tok Tok!

"Zia kebooooo....!!!! bangun woey! sudah siang." sangat tepat dugaan lio, kalau zia tu masih ngorok di bawah selimutnya. 30 menit lagi mereka telat, padahal hari ini upacara.

Terpaksa lio minta kunci cadangan ke bik siti. Setelah mendapatkannya, ia langsung membuka pintunya lebar-lebar.

Dengan langkah lebar, lio menghampiri ranjang zia. Ia menarik paksa selimutnya. Bukannya langsung bangun malah zia semakin meringkuk seperti bayi.

"Zia bangun...!!"

"Hmmmyam.." menggumam tak jelas.

Kalau sudah seperti ini, lio harus menggendongnya ke kamar mandi. Mau di bangunin pake toa pun dia gak peduli. Malah tambah nyenyak tidurnya dikira  sedang di nina boboin.

Tanpa menunggu lama, lio langsung membopong tubuh zia. Zia memekik kaget ketika tubuhnya terangkat, ia sudah sangat tahu siapa yang sedang menggendongnya.

Naughty Kiss (A & Z) [COMPLETED]Where stories live. Discover now