CHAPTER 151 | REBIRTH

6.9K 419 21
                                    

Put on your earphone, and listen to the media for the full experience.

********************************************
Awan berarak tenang di dada langit yang membiru. Burung-burung berkicauan riang. Aku bangun dari katil sambil menggosok mata. Pandangan beralih ke sebelah sisi kanan.

Loralyn sudah tiada di situ. Hanya cadar dengan kesan beralun yang tinggal. Hurmm, dia bangun awal...

Perlahan-lahan aku bangun dan berjalan ke ruang tamu. Aroma masakan menerjah ke rongga hidung tatkala aku melangkah ke ruang dapur...

Senyuman terlakar di bibir apabila susuk tubuh berambut coklat kelihatan sedang leka memasak di dapur. Aku memeluk tubuh seraya menyandar bahu pada pintu. Pandangan tertacap pada Loralyn...

Ekor musang gebu sudah tiada, malahan telinganya juga bertukar biasa. Tapi, dia masih nampak menawan...

That is my lovely wife, Loralyn Lyonne...

Aku mengorak langkah mendekati dia perlahan-lahan dari belakang. Loralyn langsung tidak sedar akan kehadiran aku. Dia menumpukan perhatian pada masakan...

"Ahh...Abang...Janganlah buat saya terkejut...!" Loralyn berkata perlahan apabila pelukan aku merangkul dia dari belakang. Aku tersengih seraya merapatkan pipi dengan pipi dia...

"Lora tak dapat kesan abang...? Abang berdiri di depan pintu, Lora langsung tak sedar..."

"Lycans...Saya bukan gumiho lagi...Saya sudah menjadi manusia biasa...Deria saya tak sekuat dulu..." Loralyn membalas lalu menoleh kepadaku. Senyuman kelatnya membuatkan aku terasa kesal...

Dia jadi manusia kerana aku...

Dia korbankan nyawa musangnya untuk aku...

Sembilan nyawanya sudah sebati dalam jasad aku...

Dia sanggup korbankan segalanya untuk aku...

Tapi, aku...?

"Hurmm...I'm sorry..." Aku membalas dengan nada berbisik lalu melepaskan pinggang Loralyn. Dia mengerut dahi melihat aku duduk di kerusi kayu dengan wajah sugul...

Loralyn mengangkat daging goreng kemudian meletakkannya ke dalam pinggan....

"Kenapa ni...Abang masih tak sihat...?" Loralyn menyoal seraya meletakkan pinggan berisi daging ke atas meja makan. Aku menggeleng kepala...

"No, i'm fine..."

"Lycanstrophes...You can lied to others, but not me..." Loralyn berkata lalu duduk di atas riba aku. Aku tersenyum tawar kepadanya...

Wajah Loralyn aku tatap lama. Mata coklatnya aku tenung dalam-dalam. Rambut coklatnya pula aku sisirkan ke sisi...

"Lora...." Aku memanggil perlahan. Loralyn menantikan kata-kata dariku. Bibirnya aku usap lembut...

"Kenapa ni...? You look sad..."

"I love you so much Lora...Tanpa Lora...I'll die...Please, dont do this anymore..." Aku berkata lalu memeluk dia erat-erat. Loralyn termangu-mangu...

"Saya tak faham...?"

"Lora korbankan nyawa untuk abang? Why?"

"Are you dumb? Saya takkan biarkan abang mati macam tu..."

"This kind of sacrifice...I dont like it..."

"Ini bukan pengorbanan...Ini bukti cinta saya pada Lycanstrophes..." Loralyn membalas lembut seraya mengusap kedua pipi aku. Jari-jemari aku genggam...

Kata-katanya membuatkan airmata aku menitis ke pipi...

I'm such a lucky bastard to get a wife as perfect as her...

"The great legendary hunter, crying...?"

"I never shed tears, Lora...But, you...You make my heart ache...Please dont do something stupid..."

"Stupid like saving you?"

"Jangan melawan boleh?"

"Haha! Yelah-yelah! I love you, wolvie..." Loralyn membalas lalu mengucup bibirku. Aku merangkul belakang kepalanya, ciuman dia aku balas lembut...

"Hurmm...Sekarang, Lora sudah dilahirkan semula sebagai manusia...Abang rasa kesal sebab ni...Kalau tak kerana racun tu, you'll still be a gumiho..." Aku berkata perlahan tatkala ciuman kami terlerai.

Loralyn menyimpulkan senyuman menawan kepadaku. Jari jemarinya terus menerus mengusap kedua pipi aku...

"Terlalu banyak perkara berlaku dalam sehari...Kanak-kanak bermain, askar tumpas di medan peperangan...Kita takut untuk merasai detik kehilangan..."

"Apa Lora cakap ni...?"

"Setiap orang ada ceritanya sendiri...Ada nasibnya sendiri...Hidup itu seakan sebuah alkisah...Dan, kisah saya...Saya ditakdirkan untuk hidup bersama si pemburu lagenda...Mungkin, saya sudah berubah menjadi manusia...Tapi, cinta saya pada Lycanstrophes...Tak pernah berkurangan...That is the sweet things of..."

"Of what...?"

"Rebirth..."

LYCANS, THE TALE OF LEGENDS | PART ONE [C]Where stories live. Discover now