CHAPTER 134 | LORALYN MERAJUK, AGAIN

7.1K 413 3
                                    

Suasana Pekan Harvest masih seperti kebiasaannya, aman damai. Penduduknya kelihatan sibuk melakukan tugasan harian. Pasar Harvest mulai sesak dengan orang ramai...

Tingkap kayu yang menghala ke arah kawasan pasar, aku tutup perlahan. Kemudian, beg kulit aku gapai dari atas almari kayu....

Semua pakaian dan kelengkapan si musang aku masukkan ke dalam beg tersebut. Loralyn langsung tidak mengendahkan aku...

Dia hanya memerhati aku dari belakang sambil memeluk tubuh. Ekornya melenggok perlahan menandakan dia masih tidak berpuas hati denganku...

Yela, dia bengang dengan aku sebab kes Tyara tu...

Dia ni kalau merajuk, susah jugak nak pujuk...Manja sangat...

"Sayang...Tolonglah kemaskan barang...Jangan tercegat je kat situ..." Aku meminta sambil terus mengemas. Loralyn mencebik...

"Hmph! Pergi minta tolong puntianak gatal tu...!"

"Haih...Takkan tak puas hati lagi? You bite me, right? Cukuplah tu..."

"Grrr...Tak nak..." Dia membidas lalu duduk di birai katil. Mata coklatnya tidak lepas dari menatap aku dari belakang...

Haih, ini semua salah Merlin...Dia pedajal aku...Siaplah mamat celaka tu kalau aku jumpa dia lagi...

Selesai mengemas beg, aku memakai armor besi ke tubuh. Rambut putih diikat ke belakang dengan gaya man-bun. Sange dan Yasha disisipkan ke pinggang...

"Meh sini..." Aku memanggil seusai bersiap. Loralyn memalingkan muka dariku. I dont know why, she's cute as heck when she sulking like this...!

Tanpa ragu-ragu, aku memaut pinggang Loralyn seraya mendukung dia ke pintu. Beg kulit digalas di sebelah bahu...

Dengan selamba, aku melangkah turun ke tingkat bawah Floweria Inn. Si musang langsung tidak bercakap. Dia hanya mendiamkan diri sambil memeluk leherku...

Aku berjalan ke pintu gerbang Pekan Harvest. Orang ramai memandang kami dengan pandangan pelik tatkala aku melintas...

"Abang...."

Aku tersenyum mendengar suara halus Loralyn berbisik di telinga...

"Ingat bisu tadi..."

"Hurmm...Saya lapar...Nak makan..."

"Ok-ok...Kita makan dulu..." Aku membalas ringkas. Langkah aku beralih pada kafe yang terletak di sebelah pintu gerbang megah di depan...

Si musang melompat turun dari dukungan aku tatkala kami masuk ke dalam kafe kayu. Loralyn duduk di meja kosong. Aku meletakkan beg lalu duduk di sebelah dia...

Selesai memesan makanan, aku menongkat dagu sambil memerhati Loralyn. Dia masih tidak mengendahkan aku. Wajahnya masam mencuka...

Haih, merajuk lagi la tu...

"Marah lagi ke...? Haih, itu semua perancangan Merlin...Abang takde apa-apa pun dengan puntianak tu..."

"Yelah tu...Dia siap mengaku depan saya lagi...Hurmm, boleh tahan cantik dia tu..."

"Cantik? Really...?"

"Yela...Seksi betul...Saya ni apalah sangat..." Loralyn berkata perlahan lalu menghela nafas lemah. Aku tersengih melihat dia seakan tidak berpuas hati...

"My gumiho is even better...She might be pretty...But, my gumiho cuteness...No one can beat it..." Aku berkata seraya mengusap pipinya dengan sebelah tangan. Senyuman simpul mulai terukir di bibir si musang...

"Really...?"

"Selama ni abang pernah menipu ke...?"

"Hurmm...No..."

"See? I never lied..." Aku membalas selamba. Loralyn tertawa...

"Haha! Ok-ok...Saya percayakan abang..."

"Good..."

BRAKKK!!

Pintu kayu kafe ditendang kuat tetiba tatkala aku dan Loralyn asyik bersembang. Tiga orang lelaki masuk dengan gaya selamba. Pandangan orang ramai tertacap pada mereka bertiga...

"Alright, folks...! Siapa disini digelar Lycanstrophes...?"

LYCANS, THE TALE OF LEGENDS | PART ONE [C]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang