CHAPTER 110 | PLOTS OF THE GOD

6.7K 444 14
                                    

Naga emas terbang merentasi awan tebal. Ares memerhati keadaan sekeliling. Angin kuat berderu menghembus rambut merah. Si Dewa Perang mengawal naganya agar terbang melintasi dua buah gunung megah.

Setelah melepasi dua gunung tersebut, Ares melompat turun dari naga emasnya. Dia meluncur ke bawah. Kelajuannya pantas bagaikan ribut...

BOFFFFFFFF!!

Air laut berpusar membentuk bulatan sehingga ke dasar tatkala Ares mendarat di tengah-tengah lautan. Tempiasnya bagaikan dilanda ombak tsunami. Habis pantai dan pokok kelapa dimamah ombak.

Ares bangun dari melutut seraya memerhati sekeliling. Pedang emasnya kelihatan bercahaya dipacar matahari...

"Poseidon...Di mana kau...?" Ares menyoal selamba. Matanya masih meliar memerhati sekeliling. Hanya pusaran air mengelilingi dirinya...

Tetiba, deruan ombak menghempas sisi kanannya. Ares pantas menoleh. Seorang lelaki dengan armor emas seakan sisik ikan menunggang naga air datang ke arah dia...

"The God of War...Long time no see..." Poseidon menegur seraya turun dari naganya. Makhluk ganas itu memberi tunduk hormat kepada  Ares.

"Long time no see? Kau yang sombong, Poseidon...Memerap dalam laut je kerja kau..."

"Haha, man..Aku kena jaga laut ni...Baru bersih, tidak tercemar dengan sisa kotoran..."

"Bersih? Dude, this sea is stinks as fuck! Clean? Are you kidding me...?" Ares membalas dengan nada menyindir. Poseidon tersengih. Mereka berdua berjalan meredah lautan biru...

"Alah, bersih la jugak kan...Kenapa kau nak jumpa aku, Ares....?" Poseidon menyoal untuk memulakan perbualan. Ares menggosok belakang kepala...

"Nanti aku beritahu...Kita pergi istana Atlantis kau dulu..."

"Haha, beres...No hal...Aku sudah sediakan 6 gadis untuk kau..."

"Gadis? Duyung...?"

"Yeah..."

"Dude, i dont fuck with fish..."

Poseidon tertawa mendengar balasan kata Ares. Si Dewa Perang turut tersengih melihat Si Dewa Laut tertawa berdekah-dekah.

Mereka berdua menunggang naga air setelah tiba di dasar laut paling dalam. Sebuah portal terbuka, mereka berdua masuk ke dalamnya...

Istana Atlantis kelihatan bersinar dari jauh. Puluhan ribu tentera yang terhasil dari cengkerang siput berkawal di sekeliling istana tersebut...

Ares dan Poseidon melintasi tentera-tentera tersebut dengan gaya selamba. Mereka semua memberi tunduk hormat tatkala berjengah dengan dua dewa itu...

Pintu gerbang dibuka, Ares dan Poseidon terus masuk ke dalam perkarangan istana. ikan pelbagai warna berenang-renang di taman laut...

Setelah seketika, mereka berada di dewan luas istana mewah. Ares meletak pedang emasnya ke atas meja yang terhasil dari batu karang. Poseidon menuang air arak ke dalam gelas cengkerang siput...

"Ah, thanks..." Ares tersengih seraya mengambil gelas arak dari tangan Poseidon. Si Dewa Laut tersenyum...

"So, ada apa kau datang ni, Ares...? Mesti ada hal penting, bukan...?" Poseidon menyoal seraya memeluk tubuh. Ares meneguk arak lalu mengesat mulut...

"Ini pasal Hades, Poseidon..."

"Hades...? Kenapa dengan dia...? He unleash the Underworld...?"

"No..."

"Dia bebaskan Kraken?"

"Nope..."

"Habis? Kenapa dengan dia...? Aku tak faham...?" Poseidon menyoal sekali lagi. Kali ni dengan kerutan di dahi. Ares meletak gelas cengkerang ke atas meja, bersebelahan dengan pedang emas.

"Kau tahu kan? Dia selamatkan seorang gadis serigala 300 tahun dulu...?" Ares berkata lalu memeluk tubuh. Poseidon memegang dagu...

"Hurmm...Ya, aku tahu pasal tu...Why?"

"Sekarang dia obses dengan gadis serigala tu... Segala apa yang serigala tu mahukan, dia turutkan..."

"Really? Apa masalahnya...? Hades memang macam tu...Dulu dengan Persephone...Dia angau jugak...Hades tu sepatutnya jadi Dewa Bunga...Bukan Dewa Kematian..." Poseidon berkata sinis. Ares tersengih...

"Wah kau...Dia takde...Kau kutuk dia...Kalau Hades ada...Mati kau dengan dia.."

"What? I'm telling the truth, right?"

"Indeed...Tapi, masalahnya sekarang...Si serigala tu buat Si Hades tu macam patung...She make him do whatever the fuck she wanted to..." Ares menambah kata. Poseidon menggaru kepala...

"Apa yang dia buat, Ares...? Teruk sangat ke...?"

"Takdelah teruk...Cuma aku meluat..."

"Yang meluat tu kau, apa kena mengena dengan aku pulak...?"

"Heh, aku nak mintak tolong kau lah..."

"What?"

Ares tersenyum simpul seraya menepuk lembut bahu Poseidon. Si Dewa Laut menunggu kata-kata dari Ares...

"Aku nak play game dengan Hades...Kita rampas takhta Olympus dari dia..."

"Kau gila...? Hades bukan Dewa sebarangan! He's strong motherfucker! Zeus pun tumpas dengan dia..." Poseidon bingkas membantah. Ares duduk di atas meja seraya menyilangkan kaki...

"Heh, Zeus tumpas sebab dia bangang...Tak nak mintak tolong kat kita..."

"Hurmm, seriously Ares...Aku tak nak masuk campur dalam hal ni..."

"Alah, kau ni penakut la...Dewa apa kau ni? Laut ke kolam?"

Poseidon menggaru pipi mendengar sindiran Si Dewa Perang. Ares tersengih melihat Si Dewa Laut seakan ragu-ragu...

"Hurmmm, Ares...Kau jangan main-main...Aku seram dengan Hades tu..."

"Relaks...Aku ada backup plan...Aku kenal seseorang yang mampu lawan Hades..."

"Siapa...? Dia juga seorang dewa...?"

"No, he just a mortal...The Legendary Hunter, Lycanstrophes...Percaya atau tak, Lycans tu kuat...Teramat kuat...Kekuatan dia menyamai dewa..."

"Lycanstrophes...?"

LYCANS, THE TALE OF LEGENDS | PART ONE [C]Where stories live. Discover now