Chapter 25

5.2K 545 42
                                    

Suara Oliver berhasil membuat pikiranku yang melalang buana kembali. Aku berlari kecil menghampiri mereka yang sudah menungguku.

Tanpa sengaja mataku bertemu pandang dengan Rodrigo, ia tersenyum penuh arti padaku lantas berlalu. Keningku bertaut sesaat sebelum akhirnya sesuatu menyentakku, Rodrigo bisa membaca pikiran! Astaga, apa yang ia baca hingga ia tersenyum penuh arti seperti tadi?

Tunggu, Rodrigo bisa membaca pikiranku lalu...? Kulirik Xander yang berjalan dengan santai bersama Sam dengan perasaan bercampur aduk. Aku memejamkan mataku sesaat, menyesal dengan semua pikiran yang kupikirkan tadi. Apa Xander mendengar isi pikiranku?

"Kau beruntung, dia tidak mendengar isi pikiranmu." Aku menoleh cepat ke sampingku, Rodrigo sudah berjalan beriringan bersamaku entah sejak kapan.

Satu lagi, aku harus terbiasa dengan kecepatan mereka.

Rodrigo terkekeh. "Aku berteleport, Selena. Clan Eccleston memiliki kemampuan berteleport, jangan lupakan itu. Sedangkan, kecepatan adalah keahlian Clan Skovgaard, tidak ada yang bisa menandingi kecepatan mereka." Lagi-lagi dia membaca pikiranku.

"Akan kuingat itu," ucapku. "Dan kemampuanmu membaca pikiran juga akan kuingat."

Rodrigo tertawa kecil. "Membaca pikiran adalah kemampuan khusus yang kudapat dari Clan Fleming. Clan ibuku."

"Ayahmu berasal dari Clan Eccleston dan ibumu dari Clan Fleming? Jadi kau mewarisi kemampuan kedua Clan itu?" tanyaku dengan rasa ingin tahu yang besar.

"Tidak semua. Aku tidak bisa merubah tubuhku menjadi es seperti Xander yang berdarah murni."

Aku mengangguk pelan tanda mengerti.

"Rodrigo ad-"

"Panggil aku Drigo." Ia memotong kalimatku.

"Emm... baiklah, Drigo," ucapku. "Ada hal yang membuatku bingung, ibu dan kakakku adalah Gorlassar, apakah Clara juga?

"Clara bukan Gorlassar. Kekuatan itu tidak menurun, Selena, tetapi kekuatan itulah yang memilih siapa yang pantas untuk memilikinya. Dari latihan yang diikuti oleh para penyihir muda, akan di pilihlah kandidat yang sekiranya bisa memiliki kekuatan itu lalu menjalani serangkaian latihan khusus hingga akhirnya Gorlassar sebenarnya akan muncul."

Keningku bertaut.

"Gorlassar adalah pemimpin tertinggi kaum penyihir. Terdiri dari lima penyihir terkuat, dua diantaranya adalah yang paling terkuat. Ketika Gorlassar tewas dalam pertempuran maka akan muncul Gorlassar selanjutnya yang akan mengantikan posisi terdahulunya," jelas Drigo.

"Mereka yang paling terkuat?" tanyaku.

"Meski kekuatan mereka terbilang sangat kuat namun kekuatannya masih berada dibawah kaum Ljosalfar."

"Seperti apa dua Gorlassar itu?" tanyaku lagi.

Drigo tersenyum. "Kau akan melihatnya sendiri nanti."

Aku diam untuk beberapa saat, mencerna informasi yang baru saja aku dapatkan. Perlahan, aku mulai bisa memahami sedikit demi sedikit.

"Kandidat Gorlassar bisa berasal dari tingkat penyihir apapun, dari Clan apapun. Kurasa para kandidat ini mampu mengendalikan elemen melebihi yang seharusnya. Itu berarti meski mereka hanya kandidat tapi kekuatan mereka kuat," ucapku menyimpulkan.

Drigo tertawa kecil. "Kau sangat pintar, Selena, itu benar."

"Kalau begitu, Alaina adalah salah satu kandidat Gorlassar," ucapku pelan hampir seperti berbisik.

Ljosalfar : The Light Elves Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang