Tanpa menunggu lama lagi, mereka semua pun masuk ke dalam kamar inap Keira dan duduk di sofa yang sudah disediakan di dalamnya. Di sana, mereka juga sengaja mengajak Keira berbicara, karena menurut mereka, orang yang sedang koma masih bisa mendengar walaupun sebenernya tidak sadar.

"Lo tau ngga, kelas kita bener-bener sepi, loh, ngga ada lo," sahut Lisa sembari menarik kursi kecil yang berada di sebelah ranjang dan mendudukinya. Memegang tangan Keira dengan air mata yang hampir jatuh ke wajahnya.

"Lo emang harus cepet-cepet bangun, Kei. Asal lo tau, ya, tadi kita mergokin Liam lagi melamun sambil ngeliatin bangku lo," Rio tertawa kecil seraya memerhatika Liam yang sedang duduk di sofa dengan tatapan kosongnya menatap ranjang Keira. Tidak ada tanda-tanda bahwa ia akan protes dengan ucapan Rio barusan.

"Apalagi Samuel. Lo pasti tau 'kan kalau dia itu suka sam-"

Belum sempat menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba saja Samuel bangkit berdiri dari sofa dan langsung menutup mulut Kenio menggunakan tangannya.

"Lo ngomong apa, sih? Ngga jelas banget," sanggah Samuel sambil terus menutupi mulut Kenio walau temannya itu.

Setelah berhasil melepaskan tangan Samuel dari mulutnya, Kenio pun kembali berkata, "Lah, bukannya selama ini lo yang ngga jelas, ya? Sama perasaan sendiri aja ngga pernah peka."

Saat itu juga, Samuel pun langsung memberikan tatapan tajamnya untuk Kenio. Tetapi, cowok itu hanya diam saja. Ia sudah kebal.

"Apa? Samuel suka sama siapa?" Tanya Lisa seraya menatap ketiga cowok di hadapannya dengan penasaran.

Samuel pun langsung salah tingkah dan gelisah. Damn you, Kenio. "Udah, ngga usah dengerin omongan dia. Ngga pernah jelas," elaknya.

Tanpa mereka sadari, Ivy baru saja menyimpulkan sesuatu dari kejadian yang baru saja ia lihat. "Ah, sekarang gue ngerti."

"Ngerti apa?" Tanya Samuel panik.

"Tenang aja, rahasia lo aman di tangan gue, Sam," kata Ivy sembari tersenyum penuh arti.

"Kalian berdua emang ngeselin, ya. Pantes aja pacaran."

Kenio dan Ivy pun terkikik geli mendengar ucapan Samuel. Lagipula, kalau ia memang tidak menyimpan perasaan apa-apa untuk Keira, kenapa harus panik seperti itu?

Merasa jengah dengan teman-temannya yang seakan sedang mengolok-olokkan dirinya, Samuel pun memilih untuk menghampiri Keira dan duduk di kursi yang tadi ditempati oleh Lisa. Mengambil punggung tangan Keira dan mengelusnya dengan lembut.

Dan tanpa sadar, Liam menyunggingkan senyum getirnya. Ia merasa sedikit cemburu melihat Samuel yang tengah memegang tangan Keira. Entahlah, rasanya sesak.

"Keira, gue tau lo denger omongan kita barusan. Tapi, tolong jangan anggap serius omongan Kenio barusan. Apa yang dia bilang itu ngga bener."

Tepat setelah berbicara seperti itu, Kenio pun membuka suara. Lagi. "Bohong, Kei. Yang harusnya lo ngga anggap itu, ya, omongannya dia."

Samuel mencibik kesal. "Udah, pokoknya ngga usah lo denger, ya. Dan satu hal, gue mohon sama lo, Kei. Cepat bangun. Gue janji akan turutin semua yang lo mau kalau lo bangun secepat mungkin. Gue ngga tahan kalau harus terus-terusan ngeliat lo kaya gini," katanya sambil terus mengelus rambut Keira dengan lembut. "Gue kangen Keira yang selalu ngerengek minta ditemenin kalau lagi sendiri. Gue kangen Keira yang selalu ngerengek minta diturutin semua kemauannya. Gue kangen Keira yang omongannya ngga pernah mau dibantah. Gue kangen, Kei. Gue kangen sama lo."

Samuel pun mencium punggung tangan Keira lama dan langsung menundukkan kepala saat satu butir air matanya baru saja turun. Turun mengenai punggung tangan Keira.

Di belakangnya, Rio dan Kenio yang memang sudah tahu bahwa Samuel telah lama menyukai Keira, hanya bisa menatapnya dengan iba dengan rasa penuh kasihan. Sayangnya, cowok itu memiliki hati yang terlalu beku untuk mengakui bahwa dirinya memang menyukai Keira.

Sedangkan Liam, ia memilih untuk keluar dari kamar tersebut. Kalau ia boleh jujur, ia tidak sanggup melihat pemandangan yang baru saja ia lihat.

•••

[A/N]

Semoga part ini bisa membalas rasa bersalah yang aku perbuat di part sebelumnya. (Baca: karena feelnya ngga dapet).


Hope this chapter is more than enough to read and make you guys happy, while im trying my best to make this story better than before. Thank you!❤

Edited on July 14, 2016.

complicated feeling | ✓Where stories live. Discover now