Isyana sudah berada di depan halaman rumah menunggu Rafael yang masih berada di dalam rumahnya.
"Kamu lama sekali!" kata Isyana saat Rafael berada di depannya.
"Kamu semangat sekali. Apa enggak pernah piknik?" sahut Rafael dengan niat bercanda.
"Enggak pernah" jawab Isyana. Rafael terdiam kemudian tersenyum tipis.
"Oke. Ini piknikmu di bulan ini, Nona" Rafael menuju sepeda. Isyana tersenyum dan segera duduk di depan Rafael. "Pegangan" Rafael mulai mengayuh sepeda.
"Pak Amin pergi dulu" sahut Isyana saat Pak Amin membuka pintu pagar.
"Iya, Non. Hati-hati" kata Pak Amin sambil tersenyum.
SREEEKK SREEKK
Rafael mulai mengayuh sepeda menuju jalan raya dan menuju padang rumput yang letaknya tidak jauh dari rumah Isyana.
"Memangnya benar kamu belum pernah piknik?" tanya Rafael.
"Pernah tetapi waktu aku masih kecil" jawab Isyana. "Kamu sering piknik?" sahut Isyana.
"Aku sering pergi bersama anak-anak basecamp. Jika hal itu bisa disebut piknik" kata Rafael.
"Pasti menyenangkan" sahut Isyana.
"Apa kamu mau bergabung kalau kita pergi lagi? Namun, kamu saja yang cewek" Rafael terkekeh.
"Boleh. Jika kalian tidak terganggu dengan kehadiranku" kata Isyana sambil tersenyum.
"Kamu bangun jam berapa?" tanya Rafael mengalihkan pembicaraan.
"Jam lima pagi" jawab Isyana.
"Apa sekarang enggak mengantuk? Kemarin kamu tidurnya sangat malam" kata Rafael yang fokus ke depan jalanan.
"Bukannya kamu yang mengantuk. Itu mata sepertinya lebih sipit" kata Isyana. Rafael terkekeh mendengar perkataan Isyana.
"Aku nanti tidur di padang rumput" sahut Rafael.
"Memang boleh tidur di sana?" tanya Isyana.
"Boleh. Asal bukan di taman bunga. Nanti merusak bunga yang ada di sana" jawab Rafael.
Isyana menganggukkan kepala dan menikmati udara pagi hari. Angin yang menerpa wajahnya membuat Isyana senang dan bersenandung. Rafael menikmati suara merdu Isyana dan sesekali menghirup aroma dari rambut Isyana.
"Sebentar lagi sampai. Kamu harus lebih pegangan karena jalannya bebatuan" kata Rafael.
"Oke" sahut Isyana.
Rafael belok ke kanan dan memasuki jalan kecil yang sebelah kanan dan kiri adalah pepohonan. Setelah melewati pepohonan yang sangat rindang terdapat hamparan padang rumput yang luas. Selain itu, dari kejauhan terlihat sebuah danau kecil, taman bunga, dan pepohanan.
"Ini tempatnya?" Isyana takjub melihatnya.
"Selamat datang di padang rumput" sahut Rafael.
Jalan setapak yang masih alami tidak membuat Isyana berhenti berdecak kagum.
"Aku enggak tahu ada tempat seindah ini" sahut Isyana yang takjub melihat alam yang masih asri.
"Ini masih alami. Manusia sekarang jarang berjalan kaki atau mengayuh sepeda untuk bepergian. Jadi, mereka enggak tahu tempat ini" ucap Rafael menatap ke depan.
"Itu sindiran buatku?" sahut Isyana.
"Apa kau tersindir?" Rafael terkekeh.
"Sejujurnya iya" Isyana menggembungkan pipi.
"Jangan cemberut. Itu muka enggak cocok buat kamu" Rafael melihat ke samping. Isyana tersenyum lalu tangannya terangkat mengacak rambut Rafael. Rafael pun tertawa kecil.
Setelah sampai di hamparan padang rumput Rafael menuntun sepedanya sedangkan Isyana berjalan ke taman bunga. "Rafa, kamu enggak mau ke sini?" tanya Isyana.
"Kamu saja. Aku tunggu di pohon besar itu" Rafael menunjuk pohon yang terletak tidak jauh dari danau.
"Bunganya jangan dipetik. Kalau mau ambil yang sudah berjatuhan saja" pesan Rafael.
"Siap, bos!" Isyana terkekeh.
Sesampainya di pohon yang rindang, Rafael meletakkan sepedanya di samping pohon lalu membaringkan tubuhnya di rerumputan. Keranjang piknik berada di sampingnya.
Angin yang berhembus terasa menyegarkan walau hari mulai beranjak siang. Isyana tertawa riang di antara bunga yang berwarna warni.
"Kamu semakin cantik jika tertawa" batin Rafael.
Setelah puas berada di taman bunga, Isyana lalu berjalan ke arah Rafael. "Sudah puas mainnya?" tanya Rafael saat Isyana duduk di sampingnya.
"Belum" Isyana menggelengkan kepala sambil tersenyum lebar. "Aku ingin ke danau" Isyana menunjuk ke arah danau.
"Perahunya lagi enggak ada. Sepertinya sedang diperbaiki" ucap Rafael.
"Ada perahu?" tanya Isyana.
"Iya. Perahu kecil dan ada dayung untuk mengelilingi danau" sahut Rafael sambil memejam.
"Sayang sekali enggak ada. Aku mau naik perahu, Rafa" Isyana menggoyangkan tubuh Rafael. Mata sipit yang telah terpejam kini membuka dan menatap ke Isyana. "Kita ke danau, ya" sahut Isyana.
"Enggak ada perahu, Isyan. Kalau ada perahu maka aku ajak kamu mengelilingi danau dengan perahu sejak tadi" kata Rafael.
"Mungkin perahunya sembunyi diantara pepohonan" sahut Isyana.
"Lebih baik aku yang sembunyi dari kamu" ceplos Rafael. Wajah Isyana seketika cemberut dan manyun. "Kembali seperti anak kecil" batin Rafael. "Kamu mau makan? Bibi sudah nyiapin ini" Rafael bangun dari tidur di rerumputan dan duduk bersandar pada pohon.
"Enggak mau. Aku maunya ke danau" sahut Isyana keras kepala.
"Ya, sudah jika kamu enggak mau makan. Aku habiskan saja semua ini. Kalau kamu lapar jangan marah" Rafael mengambil kotak makanan di dalam keranjang piknik.
KLEEK
Rafael membuka kotak makanan yang berisi roti selai cokelat.
"Kamu beneran enggak mau?" tawar Rafael. Isyana hanya menggelengkan kepala.
Perlahan roti selai masuk ke mulut. Rafael menatap danau yang tenang dan sesekali melirik ke Isyana. Tangan Rafael bergerak ke wajah Isyana. "Makanlah" sahut Rafael.
Isyana melihat potongan roti berada di depannya. Hanya melihat. "Enggak mau, Rafa" Isyana perlahan menyingkirkan tangan Rafael.
Rafael menghembuskan nafasnya dengan cepat. "Kamu makan atau aku paksa makan". Perlahan Rafael mendekat ke Isyana.
"Kamu mau apa, Rafa?" Isyana menatap ke arah Rafael. Rafael semakin mendekat ke Isyana. Punggung Isyana pelan-pelan bergerak ke belakang.
"Eh"
DAAKK
Isyana berbaring di rerumputan. Refleks kedua tangan Isyana menutup bibirnya. Rafael yang melihatnya seketika terkekeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIFFERENT WHY NOT [Revision]
Fiksi PenggemarRevisi! Upload ulang. Alur cerita tetap sama hanya part lebih dipanjangkan daripada sebelumnya dan kalimat diubah menjadi baku. ----------------------------------------------------------------- Kita bagai koin. Dua sisi yang berbeda. Namun, apa ki...
![DIFFERENT WHY NOT [Revision]](https://img.wattpad.com/cover/52740961-64-k294899.jpg)