"Kita duduk di sana saja" tunjuk Isyana ke meja panjang dengan tiga kursi yang saling berhadapan. Rafael pun mengiyakan.
Risqi dan kedua temannya langsung duduk bersebelahan. Tersisa tiga kursi di depan mereka yang akan ditempati Rafael dan Isyana.
"Kamu sudah tahu yang mana Risqi, kan?" tanya Rafael ke Isyana. Isyana menganggukkan kepala. "Di sebelah kiri Risqi itu Kido lalu Noe" ucap Rafael memperkenalkan temannya. Kido dan Noe tersenyum, Isyana membalas dengan senyuman.
"Kalian mau pesan apa?" tanya Isyana.
"Biar aku yang mencatat pesanan" ucap Noe.
"Dia suka mencatat. Maka dari itu dia yang mencatat jadwal Rafael" sahut Risqi.
"Kamu jadi duel, Raf?" tanya Kido. Rafael menganggukkan kepala.
"Kapan?" tanya Kido
"Sabtu besok jam sebelas malam" sahut Rafael. Noe mengeluarkan ponselnya.
"Jadwalmu kosong. Kamu bisa menerima tantangan itu" ucap Noe sambil mengetik di ponselnya.
"Aku boleh lihat?" tanya Isyana.
Semua mata memandang Isyana.
"Jangan. Berbahaya" sahut Rafael.
"Kalau begitu, Minggu pagi esoknya aku ingin menemuimu" sahut Isyana.
"Aku sibuk ad..."
"Hari Minggu pagi jadwalmu kosong" sahut Noe memutus ucapan Rafael.
Isyana tersenyum senang mendengarnya. Rafael menatap tajam ke arah Noe.
"Sorry...." lirih Noe.
"Baiklah aku akan menemuimu" ucap Rafael.
"Kalian sudah menulis pesanan? Biar aku yang mengantar ke waitress sekalian ingin ke toilet" ucap Rafael.
"Sebentar..." sahut Isyana menulis makanan dan minuman yang dia inginkan kemudian menyerahkan ke Rafael.
SREEKK..
Rafael pun berdiri dan menuju ke belakang.
"Kenapa Rafael enggak suka ada yang kasar ke perempuan?" tanya Isyana sepeninggalan Rafael.
"Dia punya adik perempuan. Namanya Aelke. Dia cantik tapi super manja ke Rafael" jawab Risqi.
"Kalau sudah manja maka dunia berasa milik Aelke" sahut Kido sambil terkekeh. "Mungkin kalau melihat cewek yang diperlakukan kasar, Rafael jadi teringat adik kesayangannya" lanjut Risqi.
"Sekarang Aelke dimana?" tanya Isyana.
"Aelke sedang di Paris ambil jurusan fashion designer" ucap Risqi.
"Apakah Aelke enggak kembali ke Indonesia?" tanya Isyana.
"Sepertinya tahun ini enggak pulang ke Indonesia" jawab Risqi.
"Dia akan pulang ke Indonesia beberapa bulan lagi" sahut Noe.
"Serius?!!" sahut Kido.
"Kamu lupa siapa yang mencatat jadwal Rafael?" tanya Noe menggerakkan ponselnya.
"Wah aku ingin ketemu dan jalan bareng sama Aelke" sahut Kido.
"Sudah siap dihajar Aelke dan Rafael?" tanya Noe terkekeh.
"Aelke bisa beladiri?" tanya Isyana mendengar percakapan Noe.
"Bisa. Kalau mereka sedang ada masalah dan sama-sama keras kepala maka berkelahi jalan keluarnya" balas Noe.
YOU ARE READING
DIFFERENT WHY NOT [Revision]
FanfictionRevisi! Upload ulang. Alur cerita tetap sama hanya part lebih dipanjangkan daripada sebelumnya dan kalimat diubah menjadi baku. ----------------------------------------------------------------- Kita bagai koin. Dua sisi yang berbeda. Namun, apa ki...
![DIFFERENT WHY NOT [Revision]](https://img.wattpad.com/cover/52740961-64-k294899.jpg)