DWN 9 •

2.6K 121 1
                                        

Kelas yang semula sepi kini mulai ramai. Perkuliahan hari ini dimulai pukul 08.40 WIB.

"Pagi, Isyan.." sapa Rafael sambil berjalan dan duduk di samping bangku Isyana.

"Pagi" Isyana balik menyapa. "Apakah nanti jadi menjenguk?" tanya Isyana.

"Jadi. Kamu hati-hati ya nanti untuk ekstra-nya" sahut Rafael. Isyana pun mengangguk.

"Raf..." sahut Isyana.

"Hemm.." sahut Rafael sambil melihat Isyana.

"Selamat pagi!" seru Mrs Sari.

"Nanti saja" sahut Isyana setelah mengetahui Mrs. Sari sudah berada di ruangan untuk memulai perkuliahan.

"Rafael tidak mengantuk kali ini?" tanya Mrs Sari menyindir.

"Tidak dan keadaan saya segar bugar" sahut Rafael tersenyum.

"Oke. Kita mulai perkuliahan hari ini" ucap Mrs Sari.

Perkuliahan seratus menit telah berlalu. Ada jeda tiga puluh menit untuk menuju perkuliahan selanjutnya.

BRUKK

Isyana meletakkan kotak makanan dan sebotol air mineral di meja Rafael. Rafael memandang Isyana dengan heran.

"Untuk aku?" sahut Rafael.

"Kamu belum makan, kan?" tebak Isyana.

"Belum, sih" sahut Rafael.

"Tanda terima kasih untuk hadiah kemarin malam" ucap Isyana. Rafael pun tersenyum mengerti.

"Aku buka, ya" ucap Rafael. Isyana pun mengangguk. Setelah di buka terlihat beberapa potong sandwich di dalam kotak makanan. "Apa kamu membuat sendiri?" tanya Rafael sambil mengambil sandwich dan menggigitnya perlahan.

"Iya. Semoga bisa dimakan" jawab Isyana.

"Bisa, kok. Pasti habis kalau sudah ada di tangan Rafael" sahut Rafael sambil terkekeh. Isyana tersenyum mendengarnya.

"Sudah jangan bicara sambil makan. Habiskan saja makanannya" ucap Isyana.

"Sip! Terima kasih" sahut Rafael sambil memberikan jempolnya ke Isyana.

"Sama-sama" ucap Isyana.

Rafael pun menikmati sandwich dan air mineral yang disediakan oleh Isyana. Tak butuh waktu lama untuk menghabiskan makanan. Kurang dari sepuluh menit semua sudah bersih.

"Rezeki anak sholeh..." batin Rafael.





Different Why Not
EllaTan02







Perkuliahan pun berakhir tepat saat makan siang.

"Aku pergi dulu, ya, Isyan" ucap Rafael. Isyana menganggukkan kepala.

Rafael segera keluar kelas untuk menjenguk kakak dari Adit. Isyana segera merapikan barangnya dan menuju ruang musik.

"Halo.." sapa Isyana.

"Syana! Ada info nih. Libur semester ada kontes menyanyi dan memainkan instrumen. Namun, tempat pelaksanaannya di Paris. Apa kamu masih mau ikut?" tanya Riana.

"Aku minta brosurnya. Jika ingin ikut kontesnya maka aku urus sendiri" ucap Isyana. Riana pun memberikan brosur dan diterima oleh Isyana.

Isyana pun menuju ke arah piano dan jemarinya mulai memainkan sebuah irama.

"Syan.." sahut Rega. Isyana menatap Rega dan jemarinya berhenti memainkan tuts balok. "Kampus kita mengadakan kegiatan sosial. Apakah kamu mau ikut berpartisipasi sebagai perwakilan extra musik?" tanya Rega. "Aku harap kamu ikut karena bisa menarik banyak penonton" lanjut Rega.

DIFFERENT WHY NOT [Revision]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang