DWN 20 •

2.5K 112 0
                                        

Waktu telah menunjukkan pukul 23.10 WIB.


"Aku kira kamu enggak datang, Rafael!" seru Natan.

"Aku masih ada urusan. Urusanku bukan hanya ini" Rafael berjalan mendekati Natan.


TAP TAP TAP

"Cih!" sahut Natan.

"Kita cepat selesaikan pertarungan ini. Aku mulai mengantuk..." ucap Rafael saat di depan Natan.



BUUKKK



"Kamu terlalu banyak omong!" Natan melepaskan pukulan ke wajah Rafael. Rafael hanya tersenyum.


BRAAKKK

Rafael menendang tepat di perut Natan hingga Natan terjatuh ke belakang.



"Bangun!!" seru Rafael. "Kuberi kamu kesempatan untuk memukul sepuasmu. Setelah itu, aku akan akhiri ini!" Rafael mencengkeram kerah baju Natan.

"Aku tidak butuh belas kasihan!" seru Natan.

BUAAAKK

Natan memukul pipi Rafael hingga cengkeraman terlepas kemudian kembali berdiri.


"Yakin tak butuh kesempatan itu?" Rafael memandang sinis ke arah Natan.

"Kau meremehkanku!!" teriak Natan menyerang Rafael dengan melayangkan tinju ke perut Rafael.




PLAAAKK

Rafael berhasil menangkis dengan tangan kanan.



BUUGGHHTT

Seketika pukulan tangan kiri dari Rafael menghantam ke wajah Natan.



"Sial!!" seru Natan.

HIAAAATT

Kepalan tangan melayang menuju wajah Rafael. Rafael merundukkan badan ke bawah.




BBUUUKK BUUGGHHH

Pukulan keras dari Rafael mengenai perut Natan hingga Natan mundur beberapa langkah.

HIIAAATTT

Tendangan kaki ke arah perut Rafael.


HAAPPP

Rafael melompat ke arah samping untuk menghindar.


BUUGGHHTTT BRAAAKKK

Pukulan cepat dan keras dari Rafael tepat mengenai mulut Natan hingga Natan terjatuh.



"Uhuukkk" Natan mengusap darah yang mengalir dari mulutnya. Pemuda ini perlahan berdiri dan berjalan mendekati Rafael.

"Sepertinya sekarang kesempatan itu" pikir Rafael.

"Jangan melamun!" seru Natan.


BUUHHGGTT

Pukulan dari samping menuju ke wajah Rafael.



BRAAAKKK

Tendangan menuju perut membuat Rafael terjatuh ke belakang.


Tangan Natan bergerak masuk ke dalam saku celana. Rafael mengangkat satu alis dan memperhatikan.

SREK!



Pisau lipat dikeluarkan oleh Natan dari saku celana. Rafael tersenyum sinis.




"Cih!!" sahut Rafael berdiri dengan tatapan yang tajam. "Awalnya aku memberimu kesempatan untuk menghajar sepuasmu. Tapi kamu bertindak curang menggunakan senjata. Aku menarik omonganku dan aku yang akan menghajarmu sepuasku!!" Rafael mengambil posisi dengan menatap tajam ke arah Natan.



DIFFERENT WHY NOT [Revision]Where stories live. Discover now