DEG!!
"Terima kasih" sahut Isyana menegakkan tubuhnya. Rafael pun menganggukkan kepalanya.
"Kamu parkir mobil dimana? Biar aku antar" tanya Rafael.
"Di dalam kampus kok" jawab Isyana.
TAP TAP TAP
Mereka berjalan dengan diam. Suasana canggung masih terasa kentara. Ada pemuda yang mendatangi Rafael saat mereka memasuki area kampus.
"Raf! Ada yang ngajakin balapan, tuh" ucap Rizqi saat sudah berada di depan Rafael.
"Siapa?" tanya Rafael. Isyana kembali terkejut dengan kegiatan sehari-hari Rafael.
"Aku!" seru seseorang dari belakang Rafael. Rafael dan Isyana seakan tidak asing mendengar suara tersebut. Merekapun segera berbalik ke belakang.
"Kalian lagi! Oh My God!" teriak Rafael sambil melihat trio badut sebutan untuk mereka.
Isyana yang mengetahui kedatangan mereka langsung bersembunyi di belakang Rafael. Tangan pemuda jangkung ini memegang jemari tangan Isyana karena mengetahui jika Isyana merasa takut.
"Kami enggak terima dikalahkan begitu saja!" seru Beno.
"Benar!" sahut Reno dan Tino bersamaan.
Beno, Reno, dan Tino. Mereka adalah saudara kembar yang sering membuat ulah di kampus sendiri maupun kampus orang lain.
"Kami datang bukan untuk memalak uang anak kampus ini atau menggoda si cantik yang ada di belakangmu" ucap Tino memandang gadis yang berusaha sembunyi di belakang punggung Rafael.
"Kami tahu kemarin kalah. Jadi, kami menepati permintaan kamu" ucap Reno.
"Lalu, jika aku kalah balapan, apa yang kalian mau?!" tantang Rafael mengetahui maksud kedatangan kembar tiga pembuat rusuh ini.
"Cukup mudah. Biarkan kami menghajarmu tanpa perlawanan" ucap Beno.
"Kalau aku menang?" tanya Rafael mengangkat salah satu alis.
"Kami akan mengakui kamu sebagai bos!" jawab Beno.
"Menarik..." sahut Rafael. Isyana pun menatap Rafael tanpa pemuda ini ketahui. "Kapan waktu untuk bertanding?" tanya Rafael.
"Hari ini! Jam 23.00 di Sirkuit Selatan" jawab Tino.
"Deal!" sahut Rafael tanpa pikir panjang.
"Oke, kami tunggu!" ucap Beno. Mereka bertiga lalu keluar dari area kampus.
"Gimana, Raf?" tanya Risqi setelah tidak melihat trio badut dari pandangan.
"Hubungi anak lain. Awasi mereka agar tidak curang" jawab Rafael. Risqi menganggukkan kepala tanda mengerti perintah dari Rafael.
"Bagaimana untuk motor dan persiapannya?" tanya Risqi.
"Kamu coba hubungi Miko. Dia sudah tahu apa yang harus dia lakukan" ucap Rafael masih memandang ke depan. "Aku duluan, Qi. Kita bertemu di basecamp" lanjut Rafael. Risqi pun mengacungkan jempol ke arah Rafael.
Isyana dari tadi hanya diam dan mendengarkan pembicaraan antara Rafael dan Risqi. "Ayo..." ucap Rafael sambil membalikkan badan melihat Isyana. Isyana menganggukkan kepalanya mengerti jika Rafael akan menemani dia ke tempat parkir.
Rafael dan Isyana berjalan bergandengan tangan. Banyak mata memandang. Namun, mereka tak sadar menjadi pusat perhatian.
TAP TAP TAP
ESTÁS LEYENDO
DIFFERENT WHY NOT [Revision]
FanfictionRevisi! Upload ulang. Alur cerita tetap sama hanya part lebih dipanjangkan daripada sebelumnya dan kalimat diubah menjadi baku. ----------------------------------------------------------------- Kita bagai koin. Dua sisi yang berbeda. Namun, apa ki...
![DIFFERENT WHY NOT [Revision]](https://img.wattpad.com/cover/52740961-64-k294899.jpg)