"Apa kamu enggak ada rencana nanti malam, Syana?" tanya Nyonya Aulia setelah turun dari mobil.
TAP TAP TAP
Nyonya Aulia dan Isyana berjalan menuju ke dalam butik.
"Ada, Ma. Mau nonton sama teman. Kenapa, Ma?" sahut Isyana.
"Mama dan Papa mau pergi makan malam. Syukurlah kalau kamu sudah ada rencana" ucap Nyonya Aulia.
"Ciee.. Mau kencan" goda Isyana. Nyonya Aulia pun tertawa mendengar ucapan Isyana.
.
.
.
Setelah melakukan inspeksi di butik maka Isyana dan Nyonya Aulia pun pulang ke rumah.
"Apakah Papa sudah pulang?" tanya Isyana.
"Sepertinya sudah. Kata Papa ada rekan yang memiliki jadwal lain sehingga rapatnya enggak sampai larut malam" jawab Nyonya Aulia.
Saat memasuki halaman rumah terlihat mobil yang biasanya digunakan oleh Tuan Yanuar, Papa dari Isyana.
"Wah, omongan Mama benar" batin Isyana.
CEKLEEK
Saat membuka pintu utama terlihat Tuan Yanuar memakai baju santai dan duduk di sofa.
"Halo, Pa. Syana mau ke kamar langsung, ya. Capek mau istirahat" ucap Isyana. Tuan Yanuar pun menganggukan kepala.
TAP TAP TAP
Isyana sibuk dengan ponselnya saat menaiki tangga.
To: Rafael
From: Isyana
Kamu masih kerja, kah? Oke, aku nanti bisa nonton filmnya. Tapi, sama kamu! Tidak ada penolakan syarat.
Tak butuh waktu lama...
From: Rafael
To: Isyana
Isyaaaaannn...
Kok, sama aku? Aku sibuk. Kamu sama dia saja, ya...
Kening Isyana mengkerut. "Ish! Gak mau!" ucap Isyana.
To: Rafael
From: Isyana
Ya, sudah, batal!!
Isyana pun menekan tombol send. Lalu, dia membaringkan badannya di tempat tidur king size-nya. Saat mulai memejam...
Drrrttt... Drrrrttt...
"Halo..." ucap Isyana.
"ISYAAANNNN!!" teriak seseorang dari seberang telpon.
"Apakah bisa tanpa teriak, Rafael?!" kata Isyana dengan kesal.
"Kenapa dibatalin?" tanya Rafael.
"Kenapa enggak ikut?" Isyana tanya balik.
"Aku sibuk kerja. Kamu sama dia saja ya?" bujuk Rafael.
"Enggak mau!! Ini malam minggu dan kerjaan bisa diselesaikan setelah kita nonton" kata Isyana. "Kamu kerja apa sih?" lanjut Isyana.
"Haloo.. Haloo.. Kok, suara kamu putus-putus, sih?" tanya Rafael.
"Haloo.. Rafael... Intinya mau ikut atau enggak? Kalo enggak mau ikut, ya, batal. Titik gak pake koma" jawab Isyana.
Terdengar suara nafas yang dihembuskan perlahan.
"Baiklah. Aku akan menemanimu. Duh, jadi obat nyamuk" kata Rafael.
"Oke. Jam tujuh malam ketemuan di mall. Aku mau tidur dulu" kata Isyana.
YOU ARE READING
DIFFERENT WHY NOT [Revision]
FanfictionRevisi! Upload ulang. Alur cerita tetap sama hanya part lebih dipanjangkan daripada sebelumnya dan kalimat diubah menjadi baku. ----------------------------------------------------------------- Kita bagai koin. Dua sisi yang berbeda. Namun, apa ki...
![DIFFERENT WHY NOT [Revision]](https://img.wattpad.com/cover/52740961-64-k294899.jpg)