"Terlalu banyak omong!!" Natan mengarahkan pisau lipat ke arah perut Rafael. Rafael menghindar ke arah samping.
PRAANGG
Sekali tepis dengan menggunakan tangan, pisau lipat jatuh ke lantai.
BBUUUAAKKK
Pukulan yang keras mendarat di wajah Natan. Natan mundur beberapa langkah.
HIAAATTT
Tendangan dari samping tepat mengenai pinggang Natan. Rafael memegang pergelangan tangan Natan dan memutar ke belakang.
BUUUKKK
Tendangan keras dari belakang tepat mengenai lutut membuat Natan jatuh terduduk.
"Masih mau lanjut?!" teriak Rafael.
TAP TAP TAP
Rafael berjalan mengambil pisau lipat yang terjatuh tidak jauh darinya.
"Aku memberi satu kesempatan tetapi enggak dimanfaatkan dengan baik!" ucap Rafael menyamakan tinggi dengan Natan dan mengarahkan pisau lipat ke leher Natan. "Aku tidak butuh senjata untuk melawanmu karena orang-orang sepertimu cukup pakai tangan kosong!" seru Rafael sambil melemparkan pisau ke sembarang arah.
TRAAAAK
"Aku yang menang. Aku ingin kamu minta maaf ke Isyana" Rafael berdiri dan berbalik. "Kalau tidak maka aku yang mencarimu!" ancam Rafael tanpa membalikkan badan ke Natan.
TAP TAP TAP
Rafael mulai berjalan meninggalkan Natan. Natan hanya melihat punggung Rafael. Tenaganya seakan habis.
HAH HAH HAH
Nafas Natan terengah-engah.
"Kamu memang hebat, Rafael" batin Natan.
SREEKKK
Pintu arena yang awalnya tertutup kini telah terbuka.
Terlihat Risqi, Kido, Noe dan Miko sedang menatap tajam ke Natan cs.
"Bagaimana?" tanya Risqi.
"Kesempatan tidak digunakan. Dia membawa senjata" jawab Rafael.
"Kita terlambat jadi tidak bisa memeriksa dia terlebih dahulu" sahut Kido.
"Tugas Rafael enggak hanya dia. Untung saja kerjaan hari ini dapat diselesaikan. Jika tidak maka setelah ini Rafael harus kembali kerja" ucap Noe.
"Waktunya pulang" sahut Rafael melangkah ke mobil putih milik Risqi. "Oh, ya" Rafael membalikkan tubuhnya dan menatap keempat teman dari Natan. "Kalian jangan pernah berbuat curang lagi! Memalukan!" seru Rafael dan menatap dengan tajam ke arah mereka.
Keempat teman Natan hanya bergidik melihat tatapan Rafael. Rafael langsung masuk ke dalam mobil.
Risqi, Kido, Noe, dan Miko mulai berjalan menuju arah mobil.
"Aku, ya, yang menyetir" ucap Kido.
"Kamu ingin membawa kita ke jalur balap?" tanya Miko. Kido pun terkekeh.
"Obati teman kalian. Aku yakin lukanya enggak terlalu parah" sahut Risqi saat melewati teman-teman Natan. Mereka pun menuju ke dalam gedung.
"Raf, kita ke area balap dulu, ya!" ucap Kido saat berada di belakang kemudi.
"Terserah. Aku ingin tidur dan jangan ganggu aku karena ulah kalian!" ucap Rafael.
"Oke" sahut Kido. "Besok kamu mau ketemu Tuan Putri jadi aku enggak akan mengganggumu kali ini" Kido terkekeh.
"Jangan goda Rafael malam ini" sahut Miko duduk di samping Kido.
"Dasar, Kido! Suka sekali menggoda Rafael!" sahut Noe memasuki dalam mobil. Kido pun terkekeh.
Miko duduk disamping Kido sedangkan Risqi dan Noe duduk di jok bagian tengah. Rafael sudah membaringkan tubuhnya di jok paling belakang dan fokus ke ponselnya.
BRRRUMMM... BRRRUUMMM....
Mobil telah dinyalakan dan membelah jalanan dengan kecepatan tinggi.
Suasana di mobil yang riuh tak diperhatikan oleh Rafael yang berada di jok belakang. Rafael tersenyum membaca pesan di ponselnya. Cukup lama Rafael fokus dan mengutak atik ponselnya.
Perlahan rasa kantuk menyerang Rafael. Mata sipit itu mulai memejam, apalagi seharian ini sangat melelahkan bagi Rafael. Saatnya kelelahan ditenggelamkan dengan memejamkan mata.
Sepeninggalan Rafael dkk, Natan keluar dari gedung dengan dibantu temannya.
"Bagaimana?" tanya Didi.
"Rafael tidak menghajar sepuasnya. Ternyata fisikku yang lemah. Aku tidak ingin membuat masalah lagi dengan dia" ucap Natan. Teman yang lainpun menganggukkan kepala.
"Apa perlu kita beritau kalau ada yang ingin menemui Isyana saat acara charity?" tanya Didi.
"Biar aku yang mengatakan ke Rafael besok" jawab Natan.
"Oh, ya, ini ada obat dari Risqi. Katanya untuk mengurangi rasa sakit" ucap Norman.
"Apa mereka selalu seperti ini? Tidak serius menghajar lawan dan masih peduli" ucap Natan. "Ayo pulang" ajak Natan.
TAP TAP TAP
Mereka pun menuju mobil yang terparkir tidak jauh dari tempat berdiri.
Tempat yang semula masih ada kehidupan kini kembali sepi.
YOU ARE READING
DIFFERENT WHY NOT [Revision]
FanfictionRevisi! Upload ulang. Alur cerita tetap sama hanya part lebih dipanjangkan daripada sebelumnya dan kalimat diubah menjadi baku. ----------------------------------------------------------------- Kita bagai koin. Dua sisi yang berbeda. Namun, apa ki...
DWN 20 •
Start from the beginning
![DIFFERENT WHY NOT [Revision]](https://img.wattpad.com/cover/52740961-64-k294899.jpg)