"Kegiatan sosial?" pikir Isyana. Terlintas bayangan Rafael.
"Syan!" Rega menjentikkan jemarinya di depan wajah Isyana. Isyana pun tersadar dari lamunannya.
"Kamu mau ikut berpartisipasi?" Rega mengulang kembali pertanyaannya.
"Bagaimana konsepnya?" tanya Isyana.
"Itu yang masih kita bahas" jawab Rega.
"Apakah boleh kalau melibatkan anak di luar musik untuk membahas ini?" tanya Isyana.
"Karena ini sifatnya sosial, tentu saja siapa saja boleh membahas konsepnya" jawab Rega. "Namun, siapa yang akan kamu ajak untuk membahas kegiatan ini?" tanya Rega.
"Rafael" jawab Isyana.
Rega sedikit terkejut dengan jawaban Isyan. Isyana sangat jarang mengajak orang di luar musik untuk mendiskusikan konsep musik. Apalagi seseorang yang diajak Isyana ada pemuda yang terkenal dengan suka berantem.
"Ini charity, lebih banyak yang di dapat dari orang lain untuk diberikan ke orang lain lebih baik. Aku yakin Rafael lebih paham tentang ini" ucap Isyana seakan tahu kebingungan Rega.
"Jika itu keputusan kamu, aku akan mendukung. Mungkin sekarang saat yang tepat kita membahas ini" ucap Rega.
Isyana berdiri dan mengikuti Rega menuju ruang diskusi. Saat membuka pintu terlihat teman yang lain sudah berkumpul.
"Kita mau buat apa untuk acara sosial ini?" tanya Isyana sambil duduk di kursi.
"Kita berharap kamu tampil, Syan" ucap Ari.
"Kenapa harus aku? Yang lain juga punya bakat dan layak untuk tampil" ucap Isyana.
"Mereka juga bersedia tampil, kok, Syan. Namun, untuk puncaknya kami harap kamu bisa berpartisipasi" ucap Riana.
"Jika kita pasang tiket masuk, diharapkan lebih banyak yang menonton saat kamu bersedia tampil" ucap Rega.
Mereka tahu jika Isyana adalah diva di kampus ini. Jika ada kesempatan untuk menjaring penonton maka Isyana yang bisa menjaring dengan banyak.
"Aku ingin mengajak temanku untuk mendiskusikan ini. Apakah kalian sudah punya konsep?" tanya Isyana.
"Untuk konsep kita belum ada. Boleh saja kamu mengajak temanmu. Siapa yang akan kamu ajak?" tanya Ari.
"Rafael" jawab Isyana. Seisi ruang diskusi semua terkejut. Nama Rafael muncul dari bibir Isyana. "Jika kalian memperbolehkan maka diskusi selanjutnya aku akan mengajak dia. Bagaimana?" ucap Isyana.
Tidak ada yang bersuara karena mereka masih tidak menyangka siapa yang akan bergabung.
"Boleh. Secara pribadi, aku enggak keberatan karena ini acara sosial" ucap Riana. Semua yang ikut diskusi pun menganggukkan kepala.
"Oke. Semoga aku bisa mengajak dia" ucap Isyana.
"Kamu ingin membawakan lagu apa nanti?" tanya Nami.
Diskusi dilanjutkan kembali. Tak terasa sore pun menyapa. Namun, langit menunjukkan sisi gelapnya. Hujan yang mulai turun perlahan kini berganti menjadi deras.
"Sampai jumpa besok" ucap Nami.
"Sampai jumpa" sahut Isyana.
Isyana pun segera keluar dari ruang musik.
"Hujan" sahut Isyana saat melihat pemandangan di depan matanya.
Isyana berjalan perlahan melewati lorong yang sepi. Hanya terdengar langkah suara kaki Isyana saat melewati lorong.
ESTÁS LEYENDO
DIFFERENT WHY NOT [Revision]
FanfictionRevisi! Upload ulang. Alur cerita tetap sama hanya part lebih dipanjangkan daripada sebelumnya dan kalimat diubah menjadi baku. ----------------------------------------------------------------- Kita bagai koin. Dua sisi yang berbeda. Namun, apa ki...
DWN 9 •
Comenzar desde el principio
![DIFFERENT WHY NOT [Revision]](https://img.wattpad.com/cover/52740961-64-k294899.jpg)