"Awas! Bangun-bangun jam delapan malam" ucap Rafael terkekeh kecil.

"Berarti enggak jadi, dong..." sahut Isyana.

"Heh!!" sahut Rafael kesal. Isyana hanya terkekeh mendengarnya. "Ini jam berapa, ya?" tanya Rafael.

"Jam tiga" jawab Isyana.

"Jam tiga pagi?" sahut Rafael.

"Bukan! Tapi jam tiga subuh!" seru Isyana. Terdengar suara tawa di seberang telepon.

"Ternyata sudah sore. Aku mau lanjutkan kerjaanku. Untuk tempat pertemuannya akan aku beritahu nanti" ucap Rafael.

"Iyaa..." sahut Isyana yang mulai mengantuk.

"Selamat tidur, Miss Perfect" ucap Rafael.

"Jangan panggil aku dengan julukan itu! Sudah dulu, ya" Isyana memutuskan telepon dari Rafael. Ponsel pun diletakkan di sampingnya.
Namun...

Drrrrttt...

From: Rafael
To: Isyana
Selamat bertemu dengan mimpi, Miss Choco. Chocolate...

Isyana pun tersenyum membaca pesan dari Rafael lalu dia mulai memejamkan mata.

Cukup enam puluh menit untuk mengistirahatkan badan. Isyana mengambil ponsel yang ada di sampingnya sebelum ke kamar mandi. Terlihat ada sebuah pesan.

From: Rafael
To: Isyana
Ketemuan di Galaxy Mall. Ingat 07.00pm.

Isyana segera menuju kamar mandi dan mulai bersiap-siap.

.

.



.

"Sudah cantik saja anak Mama ini" sahut Nyonya Aulia saat melihat Isyana menuruni tangga.

"Iya, dong. Syana mau keluar ya, Ma. Enggak mau kalah sama Mama dan Papa yang mau kencan" ucap Isyana terkekeh.

"Hati-hati..." sahut Tuan Yanuar.

"Siap, Pak Bos!" ucap Isyana sambil mengangkat tangannya memberi hormat.

Isyana melihat jam tangannya. Waktu menunjukkan pukul 06.30 pm. Dia segera menuju mobil sedan berwarna hitam, mobil kesayangannya.

.

.


.


Isyana segera menuju lantai tiga setelah memarkirkan mobil di basement Galaxy Mall. Tempat janjian untuk menonton film.

"Isyaann..." sahut pemuda bermata sipit. Isyana pun menengok ke arah kanan asal suara tersebut.

"Sudah lama menunggu, Rafa?" tanya Isyana sudah ada di samping Rafael.

"Enggak, kok. Kami juga baru datang. Kenalin ini David" ucap Rafael sambil menepuk bahu pemuda di sampingnya.

"David..." ucap David mengulurkan tangannya.

"Isyana..." sahut Isyana sambil menjabat tangan David.

Rafael yang semula berada di tengah antara Isyana dan David kini berada di samping David.

"Nah, mau nonton apa?" tanya Rafael. Rafael menatap ke arah Isyana. "Tapi, makan dulu, ya, sebelum nonton film. Jam pemutaran film selanjutnya pukul 08.15pm. Masih ada waktu untuk makan" lanjut Rafael.

"Oke" jawab Isyana.

TAP TAP TAP

Rafael berjalan di depan Isyana sedangkan Isyana dan David berada di belakang. Mereka berdua sedang mengobrol.

"Apakah kamu satu kampus denganku?" tanya Isyana.

"Tidak. Tapi, kamu terkenal di kampusku. Aku beruntung mengenal Rafael yang satu kampus denganmu" jawab David.

Isyana pun menganggukkan kepalanya. Terlihat Rafael yang berjalan sambil menunduk memainkan ponselnya.

"Oh, ya, tadi Rafael pergi sama kamu atau kalian juga janjian di sini?" tanya Isyana.

"Aku yang menjemput Rafael. Rafael malas bawa motor" ucap David. "Aku senang bisa jalan dengan kamu" sahut David. Isyana pun tersenyum.

"Aku cari makanan dulu. Kalian coba cari tempat duduk. Apa titip makanan juga?" tanya Rafael sambil membalikkan badan.

"Mmm.. Raf..."

"Nanti kamu cari sendiri, Raf. Kamu duluan saja" potong David. Isyana yang ingin berbicara terpotong oleh David.

TAP TAP TAP

Rafael pun menuju stand penjual makanan sedangkan Isyana dan David mencari tempat duduk yang kosong.

"Di sana..." sahut Isyana menunjuk ke empat kursi kosong.

Rafael pun datang setelah mereka duduk. "Kalian bisa mencari makanan sekarang" sahut Rafael sambil menggeser kursinya.

TAP TAP TAP

Isyana dan David pun segera pergi ke stand untuk memilih makanan. Saat mereka kembali ke tempat duduk...

Sreekkk..

DIFFERENT WHY NOT [Revision]Where stories live. Discover now