Kencan Halal

8K 440 19
                                    

Adam tersenyum jahil menatap kepulasan Salma, di dekat wanita mungil itu waktu terasa begitu cepat berlalu. Adam menghembus lembut wajah istrinya hingga membuat kedua mata lentik Salma berkali-kali bergerak, dan geliatan bebas tubuh mungil itu membuat Adam harus menerima tendangan ringan dari kaki istrinya.

"Hmmm cantik sangat istriku ini!" Puji Adam sembari membelai lembut pipi Salma.

"MasyaAllahnya mana? Ntar ana terkena penyakit ‘ain gimana?." Protes malas Salma masih dengan mata tertutup, melihat komentar polos itu Adam tersenyum lucu dan memutuskan membangkitkan tubuh lesu Kekasihnya.

" ‘Afwan lupa. Diulang lagi ya. MasyaAllah cantiknya istriku Salma bintu Yazid ini” Puji ulang Adam sembari mencium lembut pipinya. “ Ayo Bangunlah istriku sayang!!, Hari ini kita jalan-jalan ya?!" Tawar Adam bersemangat.

(Penyakit ‘ain itu nyata adanya. Pandangan mata bisa menyebabkan orang lain sakit, atau bahkan meninggal.  ‘ain adalah penyakit atau gangguan yang disebabkan pandangan mata. Disebutkan oleh Syaikh Abdurrahman bin Hasan:

“Seorang yang memandang, menimbulkan gangguan pada yang dipandangnya” (Fathul Majid Syarah Kitab Tauhid, hal. 69).

Dijelaskan oleh Al Lajnah Ad Daimah:

“‘Ain dari kata ‘aana – ya’iinu yang artinya: terkena sesuatu hal dari mata. Asalnya dari kekaguman orang yang melihat sesuatu, lalu diikuti oleh respon jiwa yang negatif, lalu jiwa tersebut menggunakan media pandangan mata untuk menyalurkan racunnya kepada yang dipandang tersebut” (Fatawa Al Lajnah Ad Daimah, 1/271).

Gangguan dari ‘ain bisa berupa penyakit, kerusakan atau bahkan kematian.

Setelah mengetahui definisi dari ‘ain, mungkin sebagian orang akan bertanya-tanya: “Ah, mana mungkin sekedar memandang akan menimbulkan penyakit?!”, “bagaimana bisa sekedar pandangan membuat seseorang mati?”. Atau bahkan sebagian orang mengingkari adanya ‘ain karena tidak masuk akal. Oleh karena itulah Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda

“Ain itu benar-benar ada! Andaikan ada sesuatu yang bisa mendahului takdir, sungguh ‘ain itu yang bisa” (HR. Muslim no. 2188).

Dari Aisyah radhiallahu’anha, ia berkata: “Dahulu Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam memintaku agar aku diruqyah untuk menyembuhkan ‘ain” (HR. Muslim no.2195).

Dari Jabir bin Abdillah radhiallahu’anhu, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

“Sebab paling banyak yang menyebabkan kematian pada umatku setelah takdir Allah adalah ain” (HR. Al Bazzar dalam Kasyful Astar [3/ 404], dihasankan oleh Al Albani dalam Shahih Al Jami’ no.1206).

Dan kabar Nabawi ini wajib kita imani, bahwa ‘ain itu benar-benar ada dan pernah terjadi. Dan tentunya sangat mudah bagi Allah untuk membuat adanya penyakit yang semisal ‘ain ini. Dan nyata penyakit ini juga banyak disaksikan adanya oleh orang-orang, yaitu ketika didapati adanya orang-orang yang jatuh sakit secara tiba-tiba tanpa sebab yang jelas. )

"Ngantuk Mas!!" Keluh Salma manja. "Hmm Apa sama Mbak Windy juga?" Tanya Salma mencoba membuka perlahan mata ngantuknya. Adam menggeleng yakin atas pertanyaan itu. "Kenapa mbak Windy dan Si kecil  gak ikut??" Tanya Salma tersentak heran.

"Hari ini hakmu istriku, Mas mau berdua saja dengan istri tercinta Mas ini. Makan es krim, bakso, hmm salad buah dan..." Adam menghentikan ucapannya saat Salma beranjak bangkit dengan bisunya. "Kenapa?" Tanya Adam heran sembari turut beranjak mendekati Salma yang kini tengah berdiri menatap keluar jendela kamar mereka. Wanita bermata lentik itu membiarkan air matanya menetes perlahan. “Apa Mas ada salah? Kalau Anty tidak mau jalan-jalan, kita di rumah saja dan abaikan tawaran Mas tadi." Jelas Adam khawatir. Perlahan Salma menatap suaminya, memegang lembut wajah Adam dan mencium kening prianya. "Maafin Mas.." Pinta Adam tulus sembari mencium tangan Salma yang tengah membelai wajahnya hingga membuat Salma menggelengkan kepala, menolak permintaan maaf suaminya.

زوجتي( Zaujatii)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang