Masa Lalu

10.4K 576 12
                                    

Hari di mana Adam  harus kembali menemui dokter Alice yang menangani kondisi istrinya, Adam yang berusaha pergi tanpa sepengetahuan istrinya namun dengan setelan jubah dan cadar coklatnya Salma terlihat sudah bersiap-siap.

"Yuk Mas, ana sudah siap!" Ujar Salma terlihat begitu bersemangat.

"Anty mau ke mana?" Tanya Adam heran.

"Ke rumah sakit! bukankah hari ini jadwal kita mengambil hasil pemeriksaan kesuburan dan menebus resep?" Tanya Salma bingung. Adam terdiam bodoh, mencoba mencari ide untuk mengelabui Salma tanpa harus berbohong lagi.

"Gimana klo Mas saja yang ambil? Anty istirahat saja di rumah ya!" Bujuk Adam terlihat mulai frustasi. Salma mengkerutkan dahinya, seperti tengah berfikir atas sesuatu.

"Mas!! Ana ikut ya!! Mas!!"Bujuk manja Salma dengan mimik wajah memelas. Adam terlihat ragu untuk menolak rengekan wajah manis itu.

"Cuma sebentar sajakan! jadi biar Mas yang ambil sendiri saja ya!"

"Ana ikut ya Mas!" Bujuk Salma lagi, keinginan untuk segera memiliki momongan membuat Salma begitu bersemangat berusaha.

Adam terdiam lama, memikirkan ide lain namun kosong.

"Hmm baiklah! Tapi nanti Anty di mobil saja ya, biar Mas yang masuk."

"Kok gitu Mas? Ana kan pengen denger penjelasa dokternya!" Tanya Salma dengan wajah polos namun Adam hanya tersenyum membelai kepala istrinya tanpa ingin menjelaskan lebih, Adam khawatir kebohongan kecil akan terucap dan menciptakan rentetan kebohongan lainnya.

“Patuh saja ya!.” Pinta Adam tersenyum lega.

(“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.” Qs At-Taubah: 119.

Syaikh Abdurrahman as-Sa’di berkata: “Firman-Nya ‘Dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar’, yaitu di dalam perkataan, perbuatan, dan dalam keadaan mereka. Ucapan yang terlontar dari mereka benar dan jujur, tiadalah perbuatan dan keadaan mereka kecuali benar, jauh dari rasa malas, selamat dari maksud jahat, berupaya ikhlas dan niat yang shalih. Sesungguhnya kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan menghantarkan kepada kebaikan, dan kebaikan menghantarkan ke dalam surga.” (Taisir Karimir rahman, hal. 312).

Demikian pula Rasulullah shallallahu ‘alaihi  wa sallam bersabda: “Sesungguhnya kejujuran itu membawa kepada kebaikan, dan kebaikan menghantarkan ke dalam surga. Tidaklah seseorang berbuat jujur hingga Allah mencatatnya sebagai orang yang selalu jujur. Dan berbohong itu membawa kepada kejelekan, dan kejelekan itu menghantarkan ke dalam neraka. Sungguh seseorang terbiasa bohong hingga Allah mencatatnya sebagai seorang pembohong .” HR.Bukhori-Muslim)

Di parkiran mobil Rumah sakit, Salma mencoba menikmati kebosanannya demi mematuhi perintah suaminya. Membolak-balik halaman majalah Islam bulanan di tangannya.

Adam berhasil membujuk agar Salma tetap menunggu di mobil setelah berjanji akan segera kembali dalam waktu lima belas menit.

Bruukkkk...

Adam tersenyum sambil meminta maaf pada seorang pria muda berseragam dokter yang baru di tabraknya saat akan duduk diruang tunggu.

"Maafkan saya!" Pinta Adam tulus pada dokter tampan yang mengangguk ramah padanya.

"Maaf, Bapak suami Bu Salma bintu Yazid?" Tanya seorang suster muncul, Adam mengangguk khawatir.

"Bu Alice menyuruh bapak ke ruangannya!."

"Ya!" Adam bergegas sembari melirik resah arlojinya, jika lebih dari lima belas menit Salma akan menyusulnya.

زوجتي( Zaujatii)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang