Sebaik-baik kalian...

11.4K 648 8
                                    

Salma tersenyum melihat ekspresi gelisah suaminya, Pertanyaan Ega di depan Salma mengenai Gadis musholla itu menyisakan kecanggungan bersikap di hadapan istrinya. Salma menepuk ranjangnya, mengisyaratkan agar Adam segera berbaring di sampingnya dan Adam pun menghampiri patuh.

"Hmmm semua tidak bisa menolak pesona seorang Adam ya?." Sindir Salma meredam semua rasa ingin taunya. “Jadi ana termasuk yang kena jebakan dong?!” Canda Salma tersenyum geli.

"Ya tapikan...." Belum sempat Adam menyelesaikan ucapannya, Salma menutup mulut suaminya dengan tangannya dan tersenyum.

"Semoga Allah merahmati Gadis musholla itu, karena sudah menjadi wasilah (perantara) untuk Mas berubah, siapapun dia.  Kita tidur ya Mas!" Pinta Salma membenahi selimut ditubuh Adam yang mencoba memaksakan diri untuk memejamkan matanya.

Jangan terbesit keraguan apa pun di hatimu istriku, karna Gadis musholla itu bukanlah wanita lain, karena kini gadis itu ada di samping Mas, Salma bintu Yazid, istri yang sangat Mas cintai, Baarokalloh fiiki (semoga Alloh memberkahimu), bathin Adam membuka matanya menatap wajah teduh Salma yang telah terlelap.

* * *

FlashBack..

Adam memutuskan pergi belajar di Universitas Jama'ah Islamiyah Madinah setelah menyelesaikan skripsinya. Berbulan lamanya Adam mencari tau tempat menuntut ilmu agama di luar negeri, pilihannya antara Universitas Al Azhar Kairo Mesir dan Universitas Jama'ah islamiyah Madinah. Akhirnya sebuah hadis memantapkan Adam memilih al-Jami'ah al-Islamiyyah bil Madinah al-Munawwarah), sebuah perguruan tinggi negeri di Arab Saudi terletak di Kota Madinah, Provinsi Madinah. Perguruan tinggi yang dikhususkan untuk mempelajari ilmu syariah dan keagamaan di Kota Madinah .

(Rasululloh bersabda:'Sesungguhnya iman akan kembali ke Madinah sebagaimana ular kembali kelubangnya"HR.Bukhori-Muslim)

"Jangan gila Lo Sob! Lo bahkan gak ngerti bahasa Arab dan mau belajar di sana?" Tanya Ega tidak yakin.

"Gue bayar seorang anak pesantren namanya Fadhil buat ngajarin dan terjemahin, sekalian kami kuliah bareng di sana!" Jelas santai Adam.

"Lo bener gak penuh ah! dari mana lagi Lo ngutip anak pesantren itu?"

"Dari Mushola Bahasa. Gue kesana beberapa kali buat sharing agama trus tu orang mau ke Madinah kerja plus belajar jadi gue tawari ja kerja buat Gue." Jelas ringan Adam dengan modal nekatnya.

"Terserah Lo!! Dan satu lagi ni, Lo keliatan dekil banget pake ginian!" Ledek kesal Ega melihat perubahan awal Adam dengan baju kokonya.

"Yang penting Gue nyaman" Balas cuek Adam yang semakin membuat kesal Ega.

Dengan berat hati, Mama pun akhirnya melepaskan kepergian anak tunggalnya setelah rayuan dan bujukan Mama yang sia-sia.

"Jangan pergi ya Sayang! Mama gak komen kamu merubah penampilan dengan janggut, lobe dan celana congklangmu, tapi Mama gak mau kamu tinggalin Adam!" Rengek Mama sedih.

"Tolong ridhoi Adam Ma, Adam janji insyaAllah akan jadi lebih baik sepulangnya dari sana!"

"Mama tau kamu semakin baik walau tetep aja perubahan kamu ini aneh dan buat Mama malu sama keluarga dan temen Mama. please Adam jangan tinggalin Mama dan Papa!" Pinta Mama yang tidak bosan membujuk namun Adam meraih tangan wanita paru baya itu.

"Doain Adam ya Ma, Doa seorang Ibu selalu dibutuhkan anaknya termasuk Adam" Jelas Adam memeluk sayang wanita yang telah melahirkannya itu.

Didepan sebuah rumah sederhana..

Adam berdiri tepat di sana, menunggu wanita idamannya muncul dari dalam rumah bercat coklat muda itu, memperhatikan diam-diam dari kejauhan. Wanita yang pernah menghilang sesaat setelah pengakuan bodoh Adam atas perasaannya di secarik kertas, wanita yang sejak saat itu pula memutuskan menutup wajahnya dengan sehelai cadar.

زوجتي( Zaujatii)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang