Rumah Lain

6.9K 432 15
                                    


Seminggu sudah Salma, windy dan Adam tinggal bersama serumah. Dan bersikeras Mama Adam meminta Windy segera mencari rumah lain karena mertua Salma itu masih belum bisa menerima menantu lain di rumah Anaknya Adam. Untuk kebaikan semuanya, Adam pun mencarikan sebuah rumah di komplek sebelah rumah mereka yang jaraknya hanya 4 km.

"Maafin Mama ya Mbak, insyaAllah pelan-pelan ana akan bujuk Mama untuk bisa memaklumi semua." Jelas Salma tulus. Windy hanya tersenyum sembari sesekali melirik Adam yang terlihat fokus menyusun barang-barang putranya di sebuah almari.

"Ana bawakan separuh pakaian Mas Adam, supaya nanti gak repot bawa lagi klo mas Adam lagi bermalam di rumah Mbak." Jelas Salma mengeluarkan barang Adam dari sebuah koper besar.

"Ini.." Windy masih terlihat ragu meraih barang milik suaminya, melihat itu Salma tersenyum.

"Sekarang Mas Adam sudah menjadi milik kita berdua Mbak, mari saling berbagi untuk mencintainya, menjaga dan melayaninya. Hmm ana juga bawakan beberapa buku milik Mas Adam. Sebelum tidur kebiasaan Mas Adam membaca buku Mbak."

"Ya." Jawab Windy malu.

Dari kejauhan, Adam menatap dua wanitanya yang terlihat asyik berbincang terlebih Salma yang terlihat begitu bersemangat menjelaskan detail kebiasaannya pada Windy. Dan dengan keseriusan Windy mencoba memahami segala kebiasaan suaminya yang di ketahui dari penjelasan madunya itu.

"Mas Adam paling suka kari paha kambing dan tumis jamur Mbak! Alhamdulillah semua makanan mau kecuali ikan lele Mbak, geli ada kumisnya katanya hee.." Jelas Salma sembari terus merapikan beberapa barang. "Saat sepertiga akhir malam, Mas Adam biasa terbangun untuk melakukan sholat Lail (malam) karena Alhamdulillah Mas Adam termasuk yang paling bersemangat" Jelas Salma dengan ekspresi bangga.

“Sekali dua kali di maafin kalau gak bangun, tapi yang ketiga kali bisa di siram air hiii...” Salmah terlihat tertawa geli sembari melirik ke arah Adam.

(Rasululloh sholallohu'alahi wasalam bersabda; “ Semoga Allah merahmati seorang lelaki (suami ) yang bangun di waktu malam lalu mengerjakan shalat dan ia membangunkan istrinya hingga istrinya pun shalat . Bila istrinya enggan, ia percikkan air ke wajahnya . Dan semoga Allah merahmati seorang wanita ( istri) yang bangun di waktu malam lalu mengerjakan shalat dan ia membangunkan suaminya hingga suaminya pun shalat. Bila suaminya enggan, ia percikkan air ke wajahnya.” HR Abu Dawud)

"Hmm Alhamdulillah akhirnya selesai juga.." Ujar senang Salma saat melihat rumah baru windy dan Adam telah rapi. "Semoga Ummi sama anak solehnya suka ya di rumah barunya, toh ada Abi yang bakalan nemeni ya anak soleh?!" Harap Salma sembari melepas anak lucu itu dari gendongannya, mengembalikannya pada Windy. "Ana pulang ya Mas. Ana mau istirahat." Ujar Salma menatap Adam.

"Ya. Mas antar Salma sebentar." Pamit Adam pada Windy yang mengangguk. Malam pertama di rumah baru mereka akan menjadi jatah bagi Windy. Semua sudah di sepakati, setiap 3 hari di rumah Salmah dan 3 hari berikutnya di rumah windy secara bergantian.

Di mobil, Salma melirik dengan senyuman ke arah Adam yang terlihat fokus menyetir. Dengan manja, Salma merebahkan kepalanya ke bahu Adam, menunduk menutupi tetesan air mata yang spontan mengalir begitu saja dari matanya.

Adam mengantar Salma sampai ke dalam rumah.

"Mas telpon Mama ya untuk nemeni anty disini?" Adam terlihat gelisah memencet nomor di ponselnya, dengan cepat Salma memeluk erat suaminya.

"Kita harus terbiasa dengan semua ini Mas. Hmm Mas jangan terlalu kaku ya, harus lebih membuka diri sama Mbak Windy." Jelas Salma melepas pelukannya. "Pulanglah, kasihan Mbak windy kalau terlalu lama menunggu." Pinta Salma.

"Assalamu'alaykum. Hati-hati di rumah, jika ada apa-apa hubungi Mas." Adam mengecup sayang kening istrinya.

"Wa'alaykumussalam warohmatulloh. Ya insyaAllah Mas." Jawab Salma tersenyum melepas kepergian sang suami untuk menapaki 'ADIL'

Di rumah lain ini?? Tanpa Salma?? Mampukah hamba ya Robb?? Hamba berlindung padaMu dari berlaku zolim, mudahkan  segalanya ya Allah dalam hamba menjalani syariatmu. Lindungi kedua istri hamba...bathin Adam sembari berpura-pura terpejam saat Windy menyelimuti tubuhnya dengan sayang.

"Semoga Allah mudahkan untuk kita, dan semoga Mas senang di rumah ini. Selamat tidur Mas." Bisik Windy tulus.

 


زوجتي( Zaujatii)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang