Suamiku

12.8K 770 43
                                    

(Syair)

Sendu Matamu membujukku ucapkan 'Aku mencintaimu suamiku', satu kalimat indah yang slalu ingin ku ucap di sepanjang hidupku..

Tiada memenuhi pandangan jua hatiku selain mencintaimu, sejak pertama Allah menakdirkanku untukmu..

Disisimu, aku serahkan hati ragaku, bahagia di atas keridhoanmu suamiku, meneladani perintah Nabiku..

Ketika engkau mencintaiku, engkau menghormatiku di kala engkau membenciku engkau tiada mendzolimiku..

Imami aku dalam sakinah lalu bimbing aku menapaki perintah Rabbku dalam ketaatan, di syurgaNya kuharap kita bersama..

Cintai aku tanpa jenuhmu, tanpa ragumu..karnaku mencintaimu, sangat mencintaimu suamiku..

Salma meletakkan penanya kembali setelah membaca buku dan menulis sebuah syair. Beranjak menghampiri Adam yang masih terlihat tidur pulas. Ide usil muncul di pikirannya, dengan lembut Salma meniup bulu mata Adam yang panjang hingga membuat Adam menggeliat dan perlahan membuka matanya yang masih terasa begitu berat.

"Hmm...."Desah Adam malas dengan senyum tipisnya.

"Gak bangun Mas? Uda mau Asar, habis itu kita jalan-jalan sore ya!" Bujuk Salma manja sembari memainkan jemari lentiknya di wajah mulus suaminya.

"Mengapa tidak memakai celak?" Tanya Adam polos, respon tidak menyambung yang membuat Salma menyerngitkan dahinya.

"Jika Ana memakai celak, celaknya akan mengganggu mata ana untuk melihat wajah tampanmu suamiku. "Goda Salma tersenyum genit.

"Benarkah? Membuat tersanjung saja! " Ujar Adam menarik tubuh mungil istrinya ke dalam pelukannya, mencumbunya halal.

(Rasullullah sallahul aihi wassalam: "Dalam kemaluanmu itu ada sedekah.", Sahabat lalu bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah kita mendapat pahala dengan menggauli istri kita?.", Rasulullah menjawab, "Bukankah jika kalian menyalurkan nafsu di jalan yang haram akan berdosa?, Maka begitu juga sebaliknya, bila disalurkan di jalan yang halal, kalian akan berpahala." HR. Bukhari, Abu Dawud, Ibnu Khuzaimah)

                             * * *

Salma menggandeng mesra suaminya saat memasuki sebuah toko buku. Dengan semangat, Mata Salma langsung melahap beberapa judul buku di hadapannya.

"Mas cemburu!" Bisik Adam tiba-tiba muncul dari belakang.

"Ha?" Salma terheran, berharap penjelasan lebih dari sang suami. Dengan manis Adam menunjuk buku di tangan Salma.

"Mas lebih rela bersaing dengan banyak Ikhwah (pria) dari pada bersaing dengan buku." Goda Adam tersenyum.

"Sini!" Pinta Salma agar Adam mendekatkan telinganya

"Mau usil lagi? " Tanya Adam curiga, namun Salma memaksa Adam mendekatkan telinganya dan berbisik.

"Yo te a mo, Sarangheo, Wo ai ni dan..dan apalagi ya?" Salma terlihat berfikir.

"Apa perlu Mas bantu browsing 100 bahasa 'Aku mencintaimu'?" Tawar Adam meledek istrinya. “Cukup satu bahasa, namun disini!” Jelas Adam menunjuk ke arah organ hatinya. “ Aku mencintaimu, sungguh mencintaimu.”Bisik Adam tulus ditelinga istrinya, seketika membuat detak jatung Salma menjadi cepat, jika Adam bisa melihatnya maka dia akan tau wajah istrinya tengah memerah.

Salma tertegun lama.

“Terharu ya?” Tanya Adam, membuat Salma tersadar.

"Mas kok tau sih klo ana lagi pengen belajar bahasa lain?.”

زوجتي( Zaujatii)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang