"Annya...."
"Iya kenapa Al?"
"Ehmmm, lo ada biodata pengurus osis angkatan tahun lalukan?"
"Iya ada, kenapa?"
"Gue boleh minta biodata Olivia wakil sekertaris angkatan tahun lalu."
"Buat apa?"
"Gue suka dia."
.
.
.
.
.
"Lo tau gak Al, ada yang confe...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Happy Reading
~~~~~~~~~~~~♡
Aku menulis cerita kali ini bukan sekedar ingin bercerita pada kalian. Aku ingin menyimpan sedikit memori tentangnya walau akhir dari cerita ini tak sesuai realitanya. Jadi, suka atau tidak itu hak kalian. Tapi aku usahkan cerita ini tamat tahun ini. Part seterusnya mungkin akan panjangan jadi, enjoy for the next part✨️
Seperti akhir tahun biasanya di Indonesia akan sering terjadi hujan lebat yang kadang mengganggu aktivitas orang-orang di wilayah yang menjadi langganan hujan lebat. Untung-untung kalau tidak terjadi banjir, kalau terjadi banjir yang bisa membuat aktivitas lumpuh total menjadi hambatan yang sangat besar untuk beraktivitas.
Seperti halnya sekarang yang di alami kedua remaja yang terjebak hujan di depan minimarket. Keduanya duduk di kursi yang tersedia. Untungnya tidak banyak orang yang meneduh di tempat yang sama dengan Vannya dan Ali tempati saat ini.
Hujan terlihat sangat deras dengan sambaran kilat yang seolah-olah ingin meruntuhkan langit. Vannya beberapa kali kaget dengan sambaran petir yang terlihat jelas diatas langit. Tak jauh beda dengan udara yang semakin menusuk, disamping itu percikan air hujan seolah ingin masuk ke teras mini market membuat Vannya dan Ali harus memindahkan kursi yang mereka gunakan.
"Kalau takut liat petirnya, tutup mata aja." Ujar Ali yang ada di samping Vannya. Vannya yang mendengar ucapan Ali hanya menatapnya tanpa ingin merespon ucapan pria itu.
Hingga tiba-tiba sebuah jaket mendarat di paha Vannya yang membuatnya mengalihkan tatap ke arah Ali. "Gue gak.."
"Lo pegang dulu, gue mau beli kopi ke dalam." Ali langsung meningalkan Vannya dan masuk kedalam minimarket.
Vannya mengangkat jaket yang Ali berikan untuk menutup kaki Vannya sehingga menjadi lipatan dan meletakkan Jaket tersebut di atas pahanya. Ponsel berada di dalam jaketnya tiba-tiba bergetas memperlihatkan panggilan dari sang Mama.
"Halo Ma." Ujar Vannya.
"Kakak dimana?"
"Ini masih terjebak hujan di minimarket Ma."
"Mini market yang mana Kak?"
"Yang depan rumah makan padang itu Ma."
"Kakak sama siapa di sana?"
"Ini sama teman....."
DUARRRRRRR
"Akhhhhh"
Vannya yang kaget pun menjatuhkan ponselnya. Tak hanya itu Gadis tersebut langsung metutup kedua telinganya dan merapakan kedua matanya. Dengan badan yang masih bergetar terdengar suara benda yang sangat kencang sedang jatuh. Disusul dengan jeritan beberapa orang yang terdengar sangat gaduh.