# TF 10~~~

35 7 0
                                        


Happy Reading ♡
--------------------------
Setelah persiapan yang dilakukan selama 2 minggu pun akhirnya acara perdana Osis angkatan tahun ini bisa melangsungkan acara mereka yaitu doa bersama serta from night yang sudah selama beberapa tahun bel...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Happy Reading ♡
--------------------------
Setelah persiapan yang dilakukan selama 2 minggu pun akhirnya acara perdana Osis angkatan tahun ini bisa melangsungkan acara mereka yaitu doa bersama serta from night yang sudah selama beberapa tahun belakang ini sudah tidak perna dilangsungkan tapi dengan pengajuan yang dilakukan Vannya dan juga Tama tahun ini bisa di ACC.

Acara yang dilakukan hari ini disusun mulai dari saat jam 9 pagi dimulai dari doa bersama yang dilangsungkan dengan kepercayaan masing-masing. Mulai dari agama islam melangsungkan doa besama di musholah begitu juga dengan siswa yang beragama kristiani mereka akan berdoa di ruangan ibada di pimpin oleh pendeta yang memang di undang dari ketua BIROKRIS (Bimbingan Rohani Kristen) dan untuk agama Budha di pimpin langsung dengan guru agama dikarenakan agama Budha menjadi minoritas di sekolah.

Saat ini kami membagi menjadi tiga kelompok Vannya dan Tama akan hadir dalam doa bersama agama islam, Ali dan Aletta menjadi perwakilan dalam doa bersama agama Kristen dan Bram yang merupakan ketua panitia acara dengan Fani yang merupakan divisi ke agamaan di Osis pun ikut serta mewakili dalam doa bersama agama Budha.

Seperti biasa aku Vannya dan Tama yang merupan ketua dan sekertaris menjadi patner jadi bisa dibilang dimana ada Tama di situ pasti ada Vannya. Walau pun menjalaninya dengan setengah hati karena Tama dan Vannya bukan orang yang dekat namun keduanya harus profesional dalam bekerja.

“Nya, udah di pastikan makanan aman kan?” Tanya Tama yang ada di samping Vannya.

“Udah aman, nanti tinggal hubugi anak konsumsi buat menyebar.”

Saat ini jam sudah menunjukkan pukul 11:30 acara doa bersama pun mulai di tutup dengan doa yang di pimpin ustad yang sudah selesai memberikan wajangan. Vannya pun langsung beranjak dari tempat duduk dan mulai menghubungi anggota divisi yang konsumsi yang ada di ruang osis.

“Dek, ini yang di musholah udah bisa di antar yaa.”

“Iya Kak.”

“Udah di kasih tau kan sama Kak Bram yang untuk ustad sama gurunya di pisahkan plastiknya, terus kasih tau juga sama anak Rohis yang ada di depan,” ujarku untuk memperjelas arahan.

“Oke Kak, aman ini lagi otw yang ngantar.”

“Oke.”

Aku pun langsung masuk lagi kedalam musholah. Dan doa yang tadi dilantunkan sudah selesai di jalanin. Sekarang semua kelas 12 pun mulai membentuk lingkaran sambil menyenandungkan sholawat sambil menyalim guru-guru dan juga sambil meminta maaf.

“Kita gabung sama anak Rohis yang ada di depan.” Ujar Tama.

Aku pun langsung mengikuti Tama jalan dibelakang. Kami pun mendekat ke arah Fathin yang merupakan ketua Rohis. Di pojok yang merupakan tempat panitia mengumpul ada sekitar 8 anggota Rohis.

“Kalian makan di sinikan Tam,” ujar Fathin sambil menepuk pundak Tama.

“Enggak Thin, gue balik ke ruangan Osis makan bareng anak-anak yang lain. Ini gue mau mastiin konsumsinya cukup apa enggak. Takutnyakan kurang,” arah pandang Tama yang melihat ke anak Rohis membagikan nasi kotak.

“Kalau udah sesuai data gak bakalan kurang kok, lo tenang aja.”

Vannya yang hanya diam di samping Tama sambil melihat dan sesekali tersenyum ke arah guru-guru yang melihat ke Vannya. Tidak sengaja bertatapan dengan Oliv. Vannya yang bingung untuk berekspresi pun hanya tersenyum canggung ke arahnya.

“Yuk, kita balik ke ruangan Osis.”

Our StoryWhere stories live. Discover now