#TF 17~~~

27 6 0
                                        

Happy Reading ♡

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Happy Reading ♡

~~~~~~~~~~~~~~~

Hari libur semester ganjil yang tidak seberapa pun akhirnya terlewatkan. Waktu liburan yang mulai dengan keindahan karna bisa menghabiskan waktu dengan Ali namun harus di akhiri dengan luka kembali.

Tak banyak harapan lagi yang bisa Vannya letakan untuk seorang Alingga, Vannya berharap ia bisa secepatnya lepas dari sosok yang membuat harinya selalu merasa berbunga-bunga. Ia berharap semoga perasaan itu secepatnya hilang. Karena selama dua minggu terakhir Vannya sama sekali tidak membuka akses untuk Ali mengguhubunginya walau hanya sekedar mengucapkan terimah kasih karna telah membatunya malam itu.

Dimalam ketika Bastian mengantarkanya pulang Luna langsung memasukkan kontak Ali ke dalam daftar kontak yang di arsip. Dengan cara begitu segala pesan yang sudah Ali berikan tidak terbaca olehnya.

Walau pun hati sakit yang namanya hidup akan terus berjalan. Seperti di hari ini merupakan hari pertama semester genap di kelas 11 akan di mulai. Seperti saat ini dimana Vannya yang sedang merapihkan pakaian yang di kenakan mulai dari dasi sampai membenarkan letak topi yang sedang ia gunakan.

Benar sekali, hari ini adalah hari senin dimana seperti rutinitas biasanya akan ada upara untuk menyambut semester baru. Saat ini Vannya sedang berada di barisan anggota organisasi yang di letakkan berpisahan dengan siswa lain dan juga berbeda dengan siswa pada umumnya Vannya selaku anggota inti kepengurusan Osis juga memakai rompi sebagai penanda anggota inti.

“Haii,” ujar seseorang dari arah samping.

Vannya yang tadi sedang menatap kedepan pun mengalihkan atensinya melihat ke arah orang berdiri di sampingnya. Setelah melihat siapa yang sedang berada di sampingnya, Vannya kembali menatap ke arah depan yang menurutnya lebih menarik.

“Lo kenapa gak balas WA gue?” tanya Ali dengan sedikit berbisik.

Selain harus memakai rompi penanda kepengurusan inti Vannya dan juga Ali harus berdiri di barisan depan yang membuat Ali harus berbisik dengan sedikit menundukkan kepalanya agara setara dengan telinga Vannya.

“Berisik,” ujar Vannya dengan nada sewot.
Gimana gak sewot, ini lagi dalam waktu move on kok malah ketemu orangnya lagi. “Lo kenapa gak balas chat gue?” tanya Ali tak mau menyerah.

“Lo bisa diem gak sih, ini upacara mau mulai” bentak Vannya.

“Ya lo tinggal ja…”

“Upara akan segera dimulai di harapkan seluruh peserta upara untuk mengikuti upacara dengan hikmat.”

_-_-_-_-_-_

“Ini seriusan kita mau langsung rapat?” tanya Aletta dengan nada sebel.

“Kan memang udah agendanya Ta. Ini acara date line tinggal satu bulan lagi. Ya kita harus gerak cepat,” jawab Vannya sambil membereskan buku pelajaran.

Our StoryWhere stories live. Discover now