"Annya...."
"Iya kenapa Al?"
"Ehmmm, lo ada biodata pengurus osis angkatan tahun lalukan?"
"Iya ada, kenapa?"
"Gue boleh minta biodata Olivia wakil sekertaris angkatan tahun lalu."
"Buat apa?"
"Gue suka dia."
.
.
.
.
.
"Lo tau gak Al, ada yang confe...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Happy Reading ♡ --------------------------
Seperti tuhan tidak lagi berpihak padanya Vannya yang sudah tidak di jemput adiknya, sang Papa mala pulang malam, jumpa Ali lagi terus ini apaaaaa coba, ditengah jalan hujan tiba-tiba datang cukup deras.
Disinilah Vannya berada di warung pecal pinggir jalan sedang menunggu hujan redah bersama tukang ojol dan juga beberapa orang yang memang sedang menumpang neduh. Vannya yang memang sedang melamun sambil berdiri di ujung tenda pun mengulurkan tangannya dan merasakan setiap tetesan hujan yang jatuh.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
“Jangan main air hujan entar pilek baru tau rasa lo,” ujar seseorang yang berada di samping Vannya.
“Lo ngikuti gue yaaa?” Ujar Vannya sambil melihat kea rah Ali yang sudah tepat berada di sampingnya.
“Siapa juga yang lagi ngikuti lo, salahin itu ujannya siapa suruh tiba-tiba turun.”
“Alah alasan dari sekian banyak tempat neduh kenapa coba harus disini?”
“Ya man ague tau. Kebetulan kali.”
Vannya yang sudah muak pun hanya diam saja dan tidak menanggapi ucapan Ali.
Sudah 20 menit hujan yang turun pun tak kunjung redan. Nanti sudah reda tiba-tiba deras lagi begitu terus sampai tenda yang mereka tempati untuk neduh pun mulai ramai. Bukan hanya sekedar neduh tapi banyak juga yang memesan pecal tersebut sampai tenda tersebut pun sangat penuh.
Vannya yang memang posisi awalnya ada di pinggir tenda yang langsung berbatasan dengan air hujan pun mulai terkena sedikit-demi sedikit air hujan yang turun dari tenda.
“Lo pinda di belang gue,” ujar Ali sambil membuka jaket yang dikenakan dan memakaikannya di bahu Vannya.
Vannya yang mendapatkan perlakuan seperti itu pun hanya bisa membeku dan berpindah tempat dengan posisi Ali karna di geser secara pelan oleh lelaki itu.
Tidak berselang lama hujan pun mulai redah dan terlihat beberapa orang mulai meninggalkan tenda pecal pinggir lanjan itu dan menerobos hujan yang masih rintik-rintik.