#TF 11~~~

30 7 0
                                        

Happy Reading ♡ -------------------------- Hari semakin larut saat ini  jam sudah menunjukkan pukul 22

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Happy Reading ♡
--------------------------
Hari semakin larut saat ini  jam sudah menunjukkan pukul 22.30 yang dimana sebentar lagi acara akan di tutup. Sesuai kesepakatan yang ada di proposal bahwa sekolah harus dalam keadaan benar-benar kosong sebelum jam 00.00.

“Oke ini adalah penampilan kita yang tekrakhir di malam yang berbahagia ini. Gue mau, kalian semua merangkul teman, sahabat, pacar, atau orang yang kalian kasihi dimalam ini. Hari esok memang bukan milik kita, tapi hari ini, detik ini adalah milik kita. Ada kata selamat dalam setiap pertemuan maka aka nada kata perpisahan didalam pertemuan.” Jeda sang vokalis yang berasal dari band terkenal seantero sekolah ini.

“Satu hal yang ingin gue sampaikan perpisahan bukan segalanya, tapi perpisahan adalah awal dari lebaran baru yang harus di isi dengan kebahagian yang lebih dari hari-hari sebelumnya. Gue mewakili semua siswa kelas 12 mengucapkan banyak terima kasih buat para panitia yang sudah memberi hadiah terbaik buat angkatan kali ini.” Kata-kata tersebut pun di sambut sorai-sorai dari para panitia yang memang berada di samping panggung.

“Lagu ini gue hadiahin buat semua orang hebat yang udah berjuang sejauh ini. Kata terakhir dari gue see you again semuanya SAMPAI KETEMU DI TITIK TERINDAH DALAM HIDUP.”

Setelah itu lampu yang ada di panggung pun mati, dan terdengan petikan gititar. Suasana pada malam itu sangat mendukung dengan di bawakannya lagu terakhir dengan judul “See you again”.

It’s been a long day without you, my friend

And I’ll tell you all about it when I see you again

We’ve come a long way from where we began

Oh, I’ll tell you all about it when I see you again

When I see you again.

Vannya yang berada di samping Bastian pun kaget dengan tiba-tiba ada sebuah tangan yang merangkul bahunya, yang tak lain adalah tangan Bastian. “Bas, tanggan lo ihhh,” Vannya pun mencoba menurunkan tangan Bastian yang beradi di bahunya.

“Pliss biarin gini dulu Nya, bentar aja.” Bastian yang masih mempertahankan tangannya berada di bahu Vannya. Mendengar jawaban seperti itu Vannya hanya diam dan menikmati suasana malam itu.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Our StoryWhere stories live. Discover now