#TF 4~~~

31 5 0
                                        

Happy Reading ♡~~~~~~~~~~~~~~~

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Happy Reading ♡
~~~~~~~~~~~~~~~

Selama memasuki jenjang SMA aku selalu berangkat sekolah dengan semangat karna ada seseorang yang seolah-olah memberikanku energi ketika melihat wajahnya. Namun, untuk pertama kalinya aku merasa enggan pergi kesekolah lantaran Ali, seseorang yang menjadi penyemangatku malah mematahkan hatiku dalam selamam.

"Tumben mukanya gitu amat" ujar Ayah yang sedang memakan sarapan di ruang makan, aku pun hanya menjawab dengan gelengan.

"Nape lo?" tanya Alam sekali lagi.

"Gak."

"Idih."

"Kayaknya Kakak lagi patah hati deh, tapi semalam Mama liat Kakak pualng di anteri laki-laki. Udah dua hari lho Mama liat, kok gak pernah mampir sih Kak?" tanya mama yang membuatku tercengang, sejak kapan Mamanya tau kedekatnya dengan Ali akhir-akhir ini.

"Mama ngintip ya?"

"Orang Mama gak sengaja liat kok."

"Kalau gak sengaja kenapa tau dua hari ini aku di anter laki-laki?"

"Ya gak tau," ujar Mama tak acuh.

"Laki-laki siapa Kak. Bawa kerumah sekali-kali biar Papa kenal" uajar Papa dengan nada datar.

"E-eenggak siapa-siapa kok, cuma temen aja kok Pa."

"Gimana mau di ajak orang dia aja kayaknya cuma mau anggap aku temen."

"Arghhhh gini banget sih suka sama orang yang gak peka."

"Kenapa coba kita harus suka sama orang yang gak suka kita, giliran ada yang suka malah kitanya yang gak suka balik."

"Auah, capek."

"Mungkin lagi musuhan sama pacarnya dia."

"Apaan sih lo," ujarku dengan nada sinis.

_-_-_-_-_-_

Suasana siang kali ini bisa di bilang cukup nyaman untuk ngelamun, apa lagi kali ini aku dan Aletta lagi ada di katantin lantai dua yang langsung bisa melihat ke arah lapangan basket. Saat itu juga aku melihat Ali dengan baju basketnya sedang bermain bola dengan yang lain.

Aku yang menatap lekat setiap gerakan yang di lakukan Ali seraya berfikir tentang ucapanya semalam. Aku hanya menghelah nafas saja mengingat kejadian itu.

"Lo ngeliati Ali gitu banget. Suka Ali ya?" Aku yang masih fokus menatap Ali pun denagn sepontan menjawab, "iya gue suka Ali." Ujarku tanpa sadar.

"WHATTTT THE..." Ujar Aletta yang langsung ku bungkam karna suara Aletta sangat keras.

"Pelani suara lo njirr."

"Sumpah beneran Nya, sumpah gue gak nyangka" aku pun hanya memutar mola mata.

Our StoryWhere stories live. Discover now