"Annya...."
"Iya kenapa Al?"
"Ehmmm, lo ada biodata pengurus osis angkatan tahun lalukan?"
"Iya ada, kenapa?"
"Gue boleh minta biodata Olivia wakil sekertaris angkatan tahun lalu."
"Buat apa?"
"Gue suka dia."
.
.
.
.
.
"Lo tau gak Al, ada yang confe...
Jam sudah menunjukan pukul 11 malam, dimana semua surat yang di butuhkan untuk acara Golden Youth Cup Sudah siap dan hanya tinggal di prin.
“Gila akhirnya siap juga,” ujar Vannya tersenyum puas sambil meregangkan tangannya yang memang sudah pegal karena sedari kurang lebih tiga jam jarinya tak berhenti menari-nari di atas keyboard.
“Kalau lo tolak ajakan gue, belum tentu surat ini siap dalam satu malam. Jadi gak salah kan kalau lo terima ajakan gue.”
“Iya Ali gue sungkem sama lo karna udah bantuin gue kerjaian buat proposal ini,” ujar Vannya sambil meletakkan kedua tangannya di depan dada dan juga sedikit menundukkan kepalanya.
“Habis dari sini kita ke mana?” tanya Ali.
“Ya pulang, emang mau kemana lagi?” tanya balik Vannya.
“Kali aja lo mau kemana gitu.”
“Emang lo gak di cariin ortu lo pulang malam-malam?” tanya Vannya penasaran.
“Mereka mana peduli sama gue Nya,” jawab Ali sambil memasukkan laptop yang tadi sudah mati.
“Maksudnya gak peduli?” tanya Vannya lagi kurang puas dengan jawaban Ali.
“Yaaa kan gue anak cowo, mau pulang atau pun enggak itu urusan gue. Karna gue udah bisa jaga diri gue sendiri.”
“Owhh.”
“Lo mau mampir ke pasar malam yang ada di depan gak Nya?”
“Emang ada pasar malam di situ?”
“Ada, baru buka. Kalau mau ke sana kita mampir dulu.”
“Tapi, lo emang gak papa sama Kak Oliv kalau ke luar lama-lama sama gue?”
“Aman itu, yuk kita berangkat keburu malam. Gue ke kasir dulu mau bayar bill.
_-_-_-_-_-_
Seperti sudah kehabisan tenaga, dari pada menaiki wahana yang memang biasa ada di pasar malam. Vannya dan Ali lebih memilih duduk di salah satu kursi panjang yang ada sekitaran pasar malam. Ali dengan kopinya dan Vannya dengan gulali yang ada di tangan gadis itu.
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
Sejenak keduanya menikmani suasana lama yang hikmat. “Ini kali pertama gue ke pasar malam,” ujar Ali membuka pembicaraan.
“Oh ya, kok gue gak percaya,” jawab Vannya dengan pandangan yang masih menatap lurus kedepan.