Asthacatrawingsati✨

66 29 124
                                    


Bahagia itu sederhana, duduk bersama dan saling bertukar cerita dalam hangatnya keluarga pun sudah bisa kita sebut bahagia.
.
Gadis Senja 🥀

Gadis Senja 🥀

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.


"Gimana?" tanya Faiz sampai di depan ruang ICU yang masih ada Xeena, Tea dan Nola disana.

"Dokternya masih di dalam, Iz," jawab Xeena sambil memeluk Tea yang kini menangis tersedu-sedu.

Faiz mengangguk, matanya menatap lurus ke dalam, dimana ada seorang dokter dan dua orang perawat yang tampak sibuk melihat keadaan Bagas.

"Bagas gapapa, tenang aja," ucap Nola sambil mengusap punggung sahabatnya yang kini menangis di dalam pelukan Xeena.

Sedangkan gadis itu hanya diam tanpa ada sahutan, yang terdengar hanya suara isakan tiada hentinya.

"Doain, Te, jangan nangis terus," celutuk Ersya yang sejak tadi terus menatap Tea.

"G-gue takut." Gadis itu akhirnya membuka suaranya setelah beberapa lama hanya menangis saja.

"Bagas bakal baik-baik aja, Tea," sahut Xeena yang berusaha menenangkan gadis itu.

Perlahan Tea melepas pelukannya, diusapnya air mata yang terlihat membasahi mata dan pipinya. Tak lama, pintu ruang ICU terbuka yang membuat mereka semua langsung mendekat ke arah pintu ruang ICU itu.

"Gimana keadaan Bagas, Dok?" Tea mendesak dokter itu sambil menggoyang tangan sang dokter.

"Alhamdulillah, pasien selamat. Seandainya terlambat sedikit saja, nyawa pasien dalam bahaya. Tapi, keadaan pasien masih sama seperti kemaren, belum ada perubahan."

Faiz beserta dengan yang lain bernafas lega, walaupun masih belum membaik, setidaknya Bagas masih terselamatkan dan masih bisa bertahan.

Setelah mengatakan hal itu, dokter bersama dengan dua perawatan itu meninggalkan ruang ICU dan menyisakan tujuh remaja dengan seragam SMA yang masih melekat di tubuh mereka.

"Kalian pulang aja, biar gue yang jaga Bagas." Faiz angkat bicara setelah sekian lama diam.

"Kita disini aja temenin lo," tawar Faezan yang diiyakan yang lainnya.

"Yaudah. Tapi, yang cewe pulang aja, ini udah malam," ucap Faiz karna memang sekarang sudah lewat waktu magrib.

"Tap–."

"Pulang, Na. Mau ku antar dulu?" potong Faiz diikuti dengan tawaran untuk mengantarkan gadisnya itu pulang.

Xeena menggeleng, "Aku pulang bareng Tea sama Nola aja."

kanigara [On Going ]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon