aṣṭha✨

229 127 575
                                    

Yang terlihat oleh mata belum pasti dengan yang dirasa dengan hati.
.
Gadis Senja🥀

"WOY FAIZ BAYAR KAS LO CEPET ! " teriak Nilam Askara atau lebih tepatnya bendahara kelas XI IPS 2

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

"WOY FAIZ BAYAR KAS LO CEPET ! " teriak Nilam Askara atau lebih tepatnya bendahara kelas XI IPS 2.

Faiz yang niatnya ingin pergi ke Kantin menghentikan langkahnya saat mendengar teriakan sang rentenir kelas.

"Astaga lam, Lo emang mirip rentenir ya, " gerutu Faiz sambil mengambil uang didalam saku seragamnya.

Nilam menerima uluran uang yang diserahkan Faiz dan nyengir tanpa dosa. "Hehe maaf ya Iz, Lo tau sendiri lah tugas seorang bendahara gimana."

"Iya gue tau, lo kan emang tugasnya jadi rentenir kelas kita." ejek Faiz yang disambut tawa teman-temannya.

"Ngeselin lo." sahut Nilam kesal yang hanya ditanggapi tawa Faiz dan teman-temannya.

Faiz berserta dengan Faezan, Bagas, Ersya dan Dikta pergi menuju ke kantin. Dan disepanjang jalan kolidor menuju kanti banyak pasang mata yang menatap mereka.

"Heran gue." Ersya memandang heran semua orang yang menatap mereka disepanjang jalan.

"Kek baru pertama aja, Sya." saut Bagas sambil mengunyah permen karetnya.

"Tapi kan gue ber- " ucapan Ersya terpotong saat Faezan memotong ucapannya.


"Yaudah lah kalem aja, Sya. Anggep aja Lo artis haha."

Ersya menatap kesal sang wakil yang memotong ucapannya.


"Udah mending langsung masuk aja, jangan dipikirin soal mereka, Sya." tukas Faiz.

Saat memasuki kantin Faiz menuju meja paling pojok dekat dengan pintu masuk kantin dan di ikuti teman-temannya.

"Mau apa? " tanya Dikta sesaat sebelum pergi memesan makanan untuk mereka.

"Mau babang Dikta boleh? " tanya Faezan di ikuti dengan kedipan matanya menatap Dikta.

"Adek juga mau bang Dikta dong," sambung Bagas ikut menggoda Dikta.

"Parah banget nih dua bocah, kurang obat nih." Ersya menyahut sembari menatap Faezan dan Bagas ngeri.

"Samain aja sama pesenan Lo." sela Faiz agar Dikta cepat memesan dan dia cepat makan. Sebetulnya cacing di dalam perut Faiz sudah lama menari dan mengamuk minta dikasih makan.

kanigara [On Going ]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora