Trimsat✨

117 61 245
                                    


Mau sebaik apapun kita, akan ada sedikit celah yang selalu dicerca, akan ada salah yang selalu dicari dan akan ada benci tanpa beralasan.
.
Gadis Senja 🥀

"Baik, perkenalkan saya Aurora Khansa, selaku ketua OSIS SMA Ganesha dan sebagai panitia penyelenggara pertandingan basket antar sekolah, dengan ini saya berharap dengan adanya perlombaan tahunan ini dapat mempererat hubungan antar sekolah kita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Baik, perkenalkan saya Aurora Khansa, selaku ketua OSIS SMA Ganesha dan sebagai panitia penyelenggara pertandingan basket antar sekolah, dengan ini saya berharap dengan adanya perlombaan tahunan ini dapat mempererat hubungan antar sekolah kita.

Dan untuk semua siswa dan siswi yang bertanding, saya berharap semua bermain dengan adil dan berlaku jujur. Dan semoga tidak ada kecurangan serta tidak ada pelanggan, baik di fisik ataupun di penilaian. Terimakasih."

Tepuk tangan terdengar riuh setelah mendengar kata sambutan dari ketua OSIS SMA Ganesha, seluruh tribun di lapangan out door terlihat penuh dengan siswa dan siswi yang datang mendukung sekolah mereka.

Tak lupa juga ada anak SMA Harapan Nusantara yang mendukung tim basket sekolah mereka, nampak mereka duduk bersama dan berkumpul di salah satu tribun pinggir lapangan.

"Lo udah sarapan?" tanya Faiz yang kebetulan duduk di samping Xeena.

"Udah, barusan juga abis makan salad buah," jawab Xeena sambil melihat ke arah Faiz yang berada di sampingnya.

"Bagus deh. Nanti mainnya hati-hati jangan sampe lecet," pesan Faiz tanpa sadar menggenggam tangan Xeena.

Xeena tersenyum dan balik menggenggam tangan Faiz yang membuat Faiz terpaku beberapa saat.

"Awas sampe lecet, nanti nangis," ejek Faiz yang masih menggenggam tangan Xeena.

"Ga bakal nangis tenang aja."

Sementara di seberang tribun sana, ada Cakra yang memperhatikan gerak gerik Faiz dan Xeena. Ditatapnya lekat genggaman tangan mereka, ada secuil rasa tidak suka.

"Apa perlu kita samperin?" tawar Dhika yang juga tengah menatap Faiz dan Xeena.

"Ga perlu. Selama dia ga perlakuin Gienka dengan buruk, gue bakal tetep diem."

"Kalo kesel bilang aja," celutuk Argani sambil mendengarkan lagu dari earphone kesayangan.

"Sedikit, tapi bisa gue tahan."

Dhika, Dewa, Buana, Argani dan Adiatama hanya menatap jengah Cakra yang sok kuat, padahal mereka tahu sekarang Cakra sedang menahan emosinya dan kekesalannya.

Semua inti bahkan semua anggota Ofiotaur Gang tahu, bahwa seorang Cakra paling posesif soal gienkanya, tapi hari ini dia terlihat baik-baik saja padahal telinganya sudah memerah.

kanigara [On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang