Sapta✨

213 125 511
                                    

   Kita mungkin bukan keluarga, tapi kita adalah saudara, walaupun dari rahim yang berbeda tapi di Kanigara Gang kita adalah saudara.
                                   .
                     Kanigara Gang

                     Kanigara Gang

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।



"OII BABANG FAIZZ."

Teriakan menggelegar seorang Bagasthyan Elvano menarik atensi murid-murid SMA Harapan Nusantara yang sedang berada diparkiran sekolah.

Bagas berlari sambil merentangkan tangannya saat melihat seorang Rasendriya Faiz Rafardhan telah selesai memarkirkan popoy.

"AAAAA BABANG FAIZ ADEK KANGWENN." ucap Bagas yang sudah dekat dengan Faiz yang terlihat sedang bersiap menghindar dari pelukan Bagas.

Bugh

"Busett Bagas sakit woii." Bukan Faiz yang berteriak tapi Kyara.

Nampaknya saat beberapa langkah lagi Bagas hampir memeluk Faiz, Faiz dapat menghindar dan jadilah sekarang Bagas memeluk Kyara dan kepala Bagas mengenai bagian atas kening Kyara yang diyakini itu pasti sakit.

Kyara nampak menggosok dahinya dan menatap Bagas kesel. "lu tu kenapa sii Bagasss, sakit nih kepala gua."

"Hehe sorry Ra, sakit ya?" Tangan Bagas terulur menyentuh bagian atas kening Kyara yang terlihat memerah.

Ditiup Bagas beberapa kali bagian atas kening Kyara yang semua itu tak luput dari penglihatan teman-teman Bagas beserta teman-teman Kyara termasuk Xeena.

"ehem, Gua ga liat ya."Ujar Ersya pura-pura menutup matanya.

Faezan nampak tak mau tinggal diam, Dia juga ikut menggoda temannya sambil menarik turunkan keningnya melihat Faiz.

"Gua ga liat juga, Yee kan Iz."

"Yoii, Gua ga liat kok Zan haha."sambung Faiz sambil diiringi tawa.

Hanya Dikta saja yang memilih diam dan menatap teman-temannya jengah.

"Apasiih lu pada hah." Bagas tersadar dengan apa yang dia lakukan dan menjauhkan tangannya dari Kyara.

"Lu pada gua tabok baru tau ya." Ucap Kyara kesal menatap empat curut menyebalkan itu. Hanya Dikta manusia paling waras Di Kanigara Gang menurut Kyara.

Ersya menaikan sebelah alisnya dan menatap remeh Kyara."Berani sama kita emang?"

"Y-yaa berani lah...Kan ada Tea." saut Kyara sambil menunjuk kearah Tea yang sedang memakan permen karetnya sambil meniupkan balon karet tersebut.

"Lah kok Gua? Gua ga ikutan."

"Ah Tea ga kerjasama banget deh." Kyara berujar kesal menatap Tea  yang masih sibuk dengan permen karetnya.

Berbeda dengan yang lain, Faiz malah terlihat lebih tertarik dengan gadis berambut sebahu dengan jaket hitam yang terlihat sangat kontras dengan warna kulitnya yang putih bersih.

Faiz menelisik dalam gadis berambut sebahu tersebut, rambut hitam sebahu yang terlihat bergelombang, alis tebalnya, bulu mata lentik dan bola mata coklat yang terlihat sangat bercahaya, hidung mancung dan bibir tipis berwarna merah muda. Sungguh pahatan Tuhan yang sempurna.

"Xeena Gienka." Batin Faiz saat melihat name tag gadis tersebut.

"WOII FAIZ." Teriakan Ersya mampu menyadarkan Faiz dari lamunannya mengenai gadis berambut sebahu itu.

"Hm."

"Hm, Hm, Hm, doang lu cuii. Gimana aman kemaren bolosnya lu?" Pertanyaan ini dilontarkan oleh wakil Kanigara Gang yaitu Faezan Kavindra.

"Aman, tapi pas pulang diamuk sama bunda." Ucap Faiz dengan malas yang disambut gelak tawa temannya dan teman-teman Xeena.

Siapa yang tidak mengenal Adira Ginela, istri dari seorang Arsenio Edizar yang notabennya adalah seorang CEO perusahan terkenal dan terbesar di negara ini.

Adira hanya seorang wanita karir yang memutuskan untuk menjadi ibu rumah tangga saat sudah dipersunting Arsenio, tapi kenyataan ini tidak dapat melupakan bahwa dulunya dia adalah seorang pembisnis dan juga seorang model terkenal, jadi tak heran banyak orang mengenalnya, bahkan anak sekolahan pun banyak yang mengidolakannya.

Dan Adira adalah wanita yang sangat ramah dan baik kepada semua orang, sehingga tak heran jika teman seangkatan Faiz banyak yang mengenalnya dan tak sungkan bertegur sapa dengannya.

Hal itu juga berlaku untuk Raveena, Kyara, Anola dan Tea yang sudah sering bertemu dengan Adira, baik saat rapat orangtua murid, pengambilan rapot atau pertemuan lainnya.

"Ngamuk Tante Adira Iz?" Tanya Raveena sambil menahan tawanya.

"Hm." Dan setelah Faiz berdehem menyahut pertanyaan Raveena, saat itu juga tawa mereka semua pecah.

Mereka sudah bisa membayangkan bagaimana amukan dan teriakan menggelegar seorang Tante Adira Ginela, karna mereka kerap kali melihat Adira memarahi putra sulungnya ini karna membolos dan berakhir panggilan orangtua oleh pihak BK.

"Cabut, Kekelas." Dua kata yang mampu menghentikan tawa mereka yang ada disana.

"Heran dah. Padahal Gua ketuanya, kenapa tu es yang ngatur dah."Ucap Faiz sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Sedangkan pelakunya, setelah mengucapkan dua kata tersebut melenggang pergi menuju kelas XI IPA 2. Pelakunya adalah seorang Dikta Abimana.

Melihat kepergian Dikta, yang lain pun mengikutinya termasuk Faiz dan kawan-kawan, diikuti pula oleh Raveena, Kyara, Anola dan Tea.

Hanya tersisa Xeena dan pemikirannya disana.

Matanya natap dalam lelaki yang berjalan sendirian itu, lelaki dengan seragam yang terlihat berantakan, dan lelaki dengan tas biru lautnya.

"Jadi dia Faiz, Rasendriya Faiz Rafardhan, ketua geng motor Kanigara Gang." Batin Xeena

Sambil melihat sosok lelaki dengan jaket hitam Kanigara Gang yang disampirkan dibahu kirinya.

"Apa dia musuh Cakra? Tapi kenapa keliatannya dia ga jahat?" Xeena membatin sembari menatap dalam punggung Faiz yang melenggang pergi menuju kelasnya.

"Xen oii, ngapain berdiri sana aja?" Tea bertanya heran melihat Xeena hanya berdir diparkiran tidak berniat berjalan menuju kelas.

"Eh iya" setelahnya Xeena berlari mengejar teman-temannya untuk menuju kelas XII IPA 3.

Haiiii selamat membaca :) jangan lupa vote+komennya yang manteman

Anugurihiitusomi🙏🙏

kanigara [On Going ]जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें