Tritrimsat✨

121 58 262
                                    


Tidak perlu menjadi berlian, cukup bersama dia yang tepat, maka kau akan berharga di matanya.
.
Gadis Senja 🥀

Gadis Senja 🥀

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Masih sakit ya," tanya Cakra khawatir melihat Xeena yang masih berbaring di ranjang rumah sakit.

Saat ini ada Cakra beserta dengan sahabatnya menunggu Xeena di rumah sakit. Xeena harus di rawat beberapa hari karna lukanya cukup parah dan ada beberapa juga yang dijahit karna luka sobekan yang terlalu dalam.

Sedangkan Faiz beserta dengan anak SMA Harapan Nusantara yang menjenguk Xeena sudah pulang karna sekarang sudah sore menjelang magrib. Faiz pun terpaksa pergi dengan desakan Xeena yang khawatir juga tentang kondisi Faiz yang juga sempat terluka di bagian ulu hati.

"Heem masih, susah banget mau gerak, Cak," rengek Xeena dengan mata berkaca-kaca.

Cakra duduk di atas brankas tempat Xeena yang sedang bersandar, dibawanya Xeena kedalam pelukannya, "Udah, Gie, jangan nangis, bentar lagi bakal sembuh kok."

Tangis Xeena pecah saat diperlakukan Cakra begini, rasanya sangat sakit dan Xeena sangat sulit untuk menggerakkan kaki sebelah kanannya.

"Sakit ... ," rengek Xeena lagi.

"Udah, Na. Nanti sembuh kok, sekarang diem dulu istirahat, minum obat ya," bujuk Dhika.

Xeena tidak bersuara lagi, tapi masih tetap menangis dalam pelukan hangat Cakra yang terlihat sangat khawatir dengan keadaan Xeena.

"Apa perlu gue bunuh pelakunya, Na?" tawar Adiatama yang terlihat sangat emosi.

Selain Cakra, Adiatama adalah orang kedua yang sangat akrab dan sangat sayang kepada Xeena. Adiatama adalah anak tunggal, setelah mengenal Xeena, Adiatama merasa seakan memilik adik, jadi tak heran dia seemosi ini sekarang.

"Pelaku?" beo Xeena bingung.

"Iya, pelaku yang udah sengaja jatuhin papan skor kearah lo."

Xeena syok mendengar penuturan Adiatama, dia yang tidak tau apa-apa hanya mengira bahwa semua ini hanya murni kecelakaan. Tapi, ternyata dia salah, ada orang yang memang berniat melukainya. Apa salahnya?

"Salah gue apa? kenapa dia tega nyakitin gue?"

"Lo ga salah apa-apa, Gienka. Udah jangan dipikirin, gue udah ngasi pelajaran buat bajingan itu," ucap Cakra sambil memeluk Xeena.

Xeena hanya mampu diam, dia punya Cakra dan Cakra tidak akan membiarkan sedikitpun dia terluka. Xeena yakin Cakra sudah melakukan sesuatu yang mengerikan.

kanigara [On Going ]Where stories live. Discover now