Catwaringsat✨

56 27 67
                                    

Seorang anak tak hanya butuh materi. Tapi, kasih sayang dan waktu juga hal yang sangat penting untuk pertumbuhan mental mereka.
.
Gadis Senja 🥀

Gadis Senja 🥀

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Gue sih yakin kalo bakal dapat peringkat yang memuaskan," ucap Bagas dengan sangat percaya dirinya.

"Halah, kemaren aja lo nyontek matematika sama Faiz," sahut Ersya sambil mengunyah permen karet kesukaannya.

Bagas mencibir menanggapi ucapan Ersya yang nyatanya sangat benar. Saat ini mereka masih berada di parkiran sambil menunggu orang tua mereka datang karna hari ini adalah pembagian rapot dan orang tua mereka harus hadir.

Plak

"Arghh"  jerit Bagas saat Faezan menampar pundak kirinya.

"Gila lo main tabok-tabok aja," kesal Bagas sambil meringis karna merasa sangat sakit, padahal Faezan hanya menamparnya pelan.

Keempat sahabatnya menatap Bagas heran, pasalnya itu hanya tamparan pelan, tapi kenapa Bagas sampai kesakitan begitu.

"Sorry, Gas. Gue ga sengaja. Ayo ke UKS kita obatin," ajak Faezan yang merasa bersalah.

Bagas menatap seluruh sahabatnya yang menatapnya heran dan khawatir, lekas Bagas tertawa terbahak yang tampak sangat dipaksakan.

"Haha, gue bercanda kali, udah jangan khawatir."

Faezan, Ersya memutuskan untuk percaya, walaupun mereka tetap khawatir. Sedangkan, Faiz dan Dikta masih menatap Bagas yang terlihat mencurigakan.

"Gue gapapa kok, Iz, Dik. Kalian tenang aja," ucap Bagas yang berusaha agar Faiz dan Dikta percaya.

Faiz dan Dikta memilih mengangguk walaupun masih terbesit rasa khawatir dan curiga di dalam hati mereka.

"Ayo masuk," ajak Bagas karna orang tua para sahabatnya sudah datang.

"Kita tunggu papa lo, Bagas. Yakali lo lupa punya papa," seru Faezan yang tak habis pikir.

"Papa gabisa datang katanya, lagi ada urusan," jawab Bagas dengan memaksakan senyumnya.

Keempat sahabatnya yang mendengar hanya dapat menatap iba Bagas yang selalu begini setiap pembagian rapot dan berakhir Mbok Jum, selaku art Bagas yang mengambil rapotnya.

"Mau pinjam Ayah Arsenio ga?" tawar Faiz yang membuat Bagas terkekeh.

"Ga perlu, Iz. Ayah juga pasti sibukkan, pinjem Bunda aja nanti hehe," canda Bagas.

kanigara [On Going ]Where stories live. Discover now