Pañca✨

268 144 596
                                    

     Hidup itu sudah terencana sejak kita belum menatap dunia,jadi tugas kita adalah menjalankan skenarionya tanpa takut kecewa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

     Hidup itu sudah terencana sejak kita belum menatap dunia,jadi tugas kita adalah menjalankan skenarionya tanpa takut kecewa.
                                 .
                     Nona Senja🥀

Ditempat yang berbeda dan diwaktu yang bersamaan, berbeda halnya dengan Faiz, kini ruangan kelas XI IPA 3 sedang gaduh, sangat gaduh. Bahkan teriakan dan tawa mereka terdengar sampai kelas XI IPS 2 diseberangnya.

Jika di sekolah lain anak IPA terkenal dengan kepandaian dan kecuekan serta keteladanan mereka, maka berbeda dengan anak IPA di sekolah SMA Harapan Nusantara.

D isekolah SMA Harapan Nusantara, mereka semua sama, antara anak IPA dan IPS sama saja, sangat suka membuat keributan saat jam pelajaran kosong tapi berbeda jika sudah mode belajar maka semua akan diam tidak berani bercanda.

Mereka mungkin sering bercanda tapi mereka semua berprestasi baik IPA maupun IPS sama saja, sama-sama berprestasi dibidang masing-masing dan kepala sekolah maupun guru-guru tidak pernah membeda-bedakan mereka. Asalkan mereka serius saat jam pelajaran tak apa mereka bising saat jam pelajaran kosong itulah prinsip para pengajar di sekolah ini.

Dan di kolidor samping kelas XI IPA 3, tepatnya kolidor depan kelas XI IPS 2, karna kelas mereka yang bersebrangan, nampak Pak Eko berjalan bersama gadis cantik yang nampaknya murid baru.

Pak Eko Firmansyah, atau kerap dipanggil Pak Eko, selaku wali kelas XI IPA 3 menarik nafas dalam-dalam, kepalanya pening mendengar keributan para murid-muridnya.

Pak Eko memasuki kelas XI IPA 3 bersama gadis tersebut dan seketika itu pula keributan dikelas IPA 3 itu terhenti.

Sang ketua kelas nampak tidak menyadari keberadaan wali kelas tersebut, karna terlihat Ilham Saputra selaku ketua kelas IPA 3, masih saja duduk diatas mejanya sendiri sambil membaca komik barunya.

"ILHAM SAPUTRA !!!" Pak Eko berteriak dengan nyaring dan itu berhasil membuat Ilham terjatuh dari meja dan jatuh menimpa teman disampingnya.

"YA ALLAH BAPAKKK."

"APA KAMU HAH."

Ilham tidak berani berujar saat melihat wali kelasnya nampak sangat menyeramkan, lebih baik dia diam saja daripada dimakan hidup-hidup oleh wali kelasnya tersebut.

"Kalian ini ribut terus sampai bapak masuk pun tidak sadar."

Para penghuni kelas nampak diam tidak berani menjawab perkataan wali kelas mereka tersebut. Pak Eko memang terkenal baik dan humoris tapi jangan salah, dibalik itu Pak Eko adalah sosok yang sangat menyeramkan ketika marah.

"Disini bapak akan memperkenalkan penghuni baru kelas kita. Nak perkenalan diri kamu," Pak Eko berucap sendari mempersilahkan gadis disampingnya untuk memperkenalkan diri.

"Halo semua kenalin gua Xeena Gienka pindahan dari Jogja, senang bertemu kalian dan semoga kita bisa berteman baik."

Setelah perkenalan Xeena, nampak anak kelas menatap Xeena senang dan terlihat juga beberapa siswa ingin mengajukan pertanyaan. Tapi sebelum itu terjadi, Pak Eko lebih cepat bertindak.

"Kalau begitu Bapak pamit dulu yah, Bapak cape kalo harus  denger pertanyaan random kalian yang sangat diluar nalar." Pak Eko berucap sembari menatap para murid-muridnya yang tampak nyengir panjang.

"Yasudah selamat bergabung dikelas IPA 3 Xeena, semoga betah dan tidak tertekan. Bapak pamit dulu."

Pak Eko berlalu meninggalkan kelas IPA 3, namun saat berada didepan pintu Pak Eko berbalik dan menatap Xeena.

"Oh ya jangan lupa Xeena pilih tempat duduk kosong untuk kamu."

"Iya Pak."

Setelahnya Pak Eko pergi meninggalkan kelas IPA 3 dan saat Pak Eko sudah tak terlihat lagi oleh mata, kelas tersebut kembali gaduh.

"Xeena oi, duduk depan gua nih kosong."

Xeena menatap gadis yang memanggilnya, gadis dengan rambut sebahu tersebut nampak melambai-lambaikan tangannya dan meminta Xeena duduk di depannya, lebih tepatnya duduk di kursi kosong samping gadis berbando hitam.

"Iya Xen, sini duduk samping gua aja."

Xeena mendekat dan duduk dikursi kosong tersebut dan disambut senyum ramah ketiga gadis tersebut tapi berbeda dengan satu gadis yang duduk disamping gadis berambut sebahu itu, dia nampak dingin dan cuek sekali dengan keaadaan.

"Hai gua Raveena Daeva." Ucap gadis berambut sebahu tersebut memperkenalkan diri.

"Gua Kyara Ranesya, panggil Kyara aja. Kalo lu mau info drakor tanya gua aja yaa gua bandarnya haha." Xeena tersenyum melihat Kyara, Xeena sudah memprediksikan bahwa kedepannya dia akan sering menonton drakor karna pengaruh Kyara si Kang drakor.

Beralih dari Kyara, Xeena menatap gadis dengan jepitan bunga dikepalanya. Gadis yang bisa disebut bad girl karna penampilannya tersebut.

Bagaimana tidak bad girl, dapat Xeena lihat seragam gadis itu yang terbilang ketat, sangat ketat malahan dan rok pendek yang memperlihatkan pahanya.

"Gua Tea Zivonia, Lu bisa panggil gua Tea atau yang lain ga masalah. Kalo ada yang ganggu lu bilang gua okey?." Ucap gadis yang duduk disamping sebelah kiri Xeena memperkenalkan dirinya, walaupun terlihat bad girl tapi dia nampak baik.

"Iya Tea thanks ya."

"Yoii Sans aja sama kita-kita okey."

"Eum kalo yang disamping lu siapa va?" Xeena berujar sambil menatap gadis yang sedari tadi hanya diam dan fokus memainkan hp nya.

"Oalah ini namanya Annola Atala, biasa kita-kita manggil dia Nola. Dia emang cuek tapi baik kok. Emang dari sononya nih anak cuek." Jawab Raveena menjelaskan.

Sedangkan gadis yang dibicarakan nampak mengalihkan pandangannya dari hp dan menatap Xeena.

"Gua Nola."

"Hai la." Xeena tersenyum ramah dan dibalas senyuman oleh Nola yang sangat manis. Xeena tidak menyangka gadis dingin ini sangat manis jika tersenyum.

"Oya gua mau kenalin sama lu, itu disana pojok kanan deket pintu namanya Ilham Saputra, itu ketua kelas kita." Ucap Kyara sambil menunjuk Ilham yang tersenyum melihat Xeena.

"Yang itu, yang mukanya garang namanya Elya Haira wakilnya, kalo sekertarisnya itu yang paling pojok belakang namanya Dion Sebastian. Dan bendaharanya lu tebak siapa coba?." Kyara bertanya pada Xeena yang menggeleng tanda tak tahu.

"BENDAHARA KITA ITU SI NYONYA ANNOLA ATALA HAHA." Raveena dan Tea berteriak sambil tertawa, karna mereka yakin Xeena tidak akan menyangka jika gadis dingin itu adalah bendaharanya kelas IPA 3.

"Pasti ga percayakan lu haha." Kyara tertawa melihat Xeena yang nampak heran dan tidak menyangka manusia dingin ini bisa menjadi bendahara.

"Lu pada yang minta gua jadi bendahara kalo lupa." Saut Annola dingin.

Sedangkan ketiga temannya nampak nyengir saat mendengar Nola berkata dengan kesal.

"Nola juga kapten tim basket putri Xen, kali aja lu mau gabungkan."

"Boleh, ntar gua gabung ya la." Ucap Xeena senang.

"Boleh aja." Jawab Nola sambil menatap sekilas Xeena.

"Yaudah mulai sekarang lu jadi temen kita okey? Deal kan gabisa nolak lu nya." Ucap Raveena telak.

"Deal !" Ucap Xeena dengan semangat.

Xeena senang mendapat teman baru yang baik padanya, dan Xeena senang bisa secepat ini berinteraksi dengan lingkungan sekolah barunya.

"Gua berharap ga ketemu cowo nyebelin itu lagi." Batin Xeena mengingat kejadian tadi pagi.

Haiiii selamat membaca :) jangan lupa vote+komennya yang manteman

Anugurihiitusomi🙏🙏







kanigara [On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang