Prolog S3

336 33 7
                                    

Di sisi rumah mewah itu, terdapat sebuah villa nyaman dengan lantai marmer yang mewah. Suara dari mesin penguras air terdengar di halaman belakang, di mana terdapat sebuah kolam berenang dan kolam ikan di sana.

Seorang pria menyimpan sebuah dus besar di sana, dan langkah kaki beberapa orang pun terdengar saat memasuki villa tersebut. "Apakah itu vas bunga yang kupesan?"

"Eh?" pembawa paket yang baru saja menurunkan barang pun mengedipkan matanya berkali-kali. "Ini adalah guci dari seorang seniman yang Anda pesan. Saya spesialis pembawa barang-barang seni."

Wanita itu mengedipkan matanya berkali-kali dan memiringkan kepalanya sambil berpikir keras. "Apakah itu guci mahal? Aku membelinya tanpa berpikir," ujarnya, namun pembawa barang itu hanya mengedipkan matanya berkali-kali. "Ini akan menjadi masalah. Dia akan merasa tidak nyaman jika tahu kalau itu mahal."

"Y-ya?"

"Jadikan itu vas bunga," putus wanita itu kemudian, menunjuk barang tersebut dengan ringan. "Dia sangat menyukai tanaman, jadi simpan di tempat yang cerah."

"Ya—apa?!" syok pembawa barang itu, terkejut dengan apa yang didengarnya. "T-tapi ini harganya milliaran ..."

Wanita itu mengernyitkan alisnya dengan kesal. "Siapa yang peduli tentang itu? Yang penting kakakku nyaman tinggal di sini," katanya, merogoh sakunya dengan santai saat teleponnya berbunyi. Sementara pembawa barang itu masih melongo, wanita itu segera mengangkat panggilan telepon yang datang. "Ya?"

"... Apakah ini dengan Disney Valsagard?"

Disney mengernyitkan alisnya dalam-dalam. "Ah, orang asing? Akan kututup—"

"Ariella. Apa kau mengenalnya?"

Disney menghentikan gerakannya, menaikkan sebelah alisnya. Kepalanya terangkat, menatap para pekerja satu persatu yang otomatis terdiam saat melihat tatapannya. Disney berjalan perlahan, mendekati sebuah rak yang masih tercium aroma khas dari barang baru. Sebuah bingkai kecil tersimpan di sana, sebuah foto di mana dua orang anak yang sedang tertawa riang dalam foto.

Sambil sebelah tangannya tetap memegang ponsel, satu tangannya terulur untuk menyentuh sisi bingkai tersebut. Disney tersenyum miring.

Disney ingat.

Mungkin, memang saat-saat ini seharusnya dia sedang mengajukan lamaran ke perusahaan milik Erick dan menerima panggilan.

Rasanya sudah bertahun-tahun yang lalu.

Disney lupa karena dia dilahirkan kembali baru-baru ini.

TBC

Udah season 3 lagi aja

New cover!
Kalian lebih suka yang mana?

Season 3

Season 2

Season 1

Rebirth of My Husband [Kelahiran Kembali Suamiku]Where stories live. Discover now