RoMH 11 - Lalu

2K 157 10
                                    

"AKU IKUT KE ACARA AMAL BERSAMAMU?!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"AKU IKUT KE ACARA AMAL BERSAMAMU?!"

Ariel yang sedang menuangkan kopi dari teko pun, tersentak terkejut saat mendengar ucapanku. Matanya melotot, sementara tangannya tetap menuangkan kopi dari teko hingga cangkirku penuh.

Aku hanya menatap cangkirku dengan pandangan datar. "Tumpah."

"Ah!!" Ariel yang menyadari bahwa kopinya tertuang hingga tumpah pun, tersentak dengan kikuk dan segera menyimpan tekonya di samping meja dengan keras. "Maaf!! Aku-AW!!"

Mataku melotot, sementara Ariel segera menarik tangannya yang sudah menyentuh cangkir panasku. "Apa kau bodoh?!" seruku, menarik tangannya yang memerah karena melepuh.

Aku segera meraih es yang berada di baskom, es yang digunakan untuk kopiku jika aku menginginkan yang panas. Aku segera menyimpan es itu di telapak tangan Ariel.

"Dingin!" Ariel tersentak dan menutup sebelah matanya saat aku menyimpan banyak es di tangannya.

Aku menatapnya dan mendengus geli melihat reaksinya. Ariel kita yang malaikat ini ternyata sangat imut. Bahkan dengan pakaiannya yang seperti gembel itu-?!

Tunggu!!

"Kau tidak menggunakan pakaian yang kuberikan?!" sentakku, mengernyitkan alisku dengan pandangan tidak menyenangkan. Ariel terlihat kaget dengan sentakanku yang tiba-tiba. "Apa aku terlalu membebaskanmu hingga kau tidak bisa patuh padaku?!"

Ariel mencoba menarik tangannya, namun aku menggenggam erat kedua tangannya. Ariel menggigit bibir bawahnya dengan gugup. "I-itu ... pakaian yang kau berikan terlalu indah ... dan jika kugunakan untuk memasak-"

"Entah itu memasak, bertani, berkebun atau main lumpur, jika kusuruh kau gunakan, ya gunakan saja!!" ucapku keras. Aku masih harus menjadi diriku yang bajingan dan merubah sifat ini secara perlahan agar Ariel tidak merasa aneh. Aku mengerutkan alisku dan menatapnya tajam. "Apa kau sedang merendahkanku, sekarang?"

Ariel mengedipkan matanya berkali-kali, melotot dan menggelengkan kepalanya dengan kuat. "Tidak, Erick! Aku tidak merendahkanmu!!"

"Lalu apa?!" sentakku sambil melotot galak. "Jika bukan merendahkan, lalu apa, hah?! Kau pikir aku tidak mampu dan tidak sudi melihat baju-baju indah itu terkotori?! Hah?! Kau pasti berpikir uangku sesedikit itu, kan? Hingga aku tidak bisa menjadikan emas atau permata sebagai dekorasi toiletku?! Hey, bahkan jika uang tidak kotor, aku akan membuat semua uang di dunia ini menjadi tisu toilet!! Aku juga akan mengganti seluruh mangkuk menjadi permata jika aku ingin!! Dan kau sendiri bahkan tidak ingin memakai baju-baju murahan itu?! Apa lagi namanya jika bukan merendahkanku?!"

Mulut Ariel terbuka dan tertutup seperti ikan hias di akuarium. Matanya masih melotot dengan terkejut dan aku yakin di otaknya, Ariel berpikir aku sudah gila. Hanya saja, Ariel kita ini adalah malaikat. Jadi dia hanya menundukkan kepalanya dengan wajah memerah karena menahan tawa dan berkata, "M-maaf, Erick! Aku-"

Rebirth of My Husband [Kelahiran Kembali Suamiku]Where stories live. Discover now