RoMH 41 - End of Season 2 : The Beginning

787 64 8
                                    

Ruangan itu gelap gulita.

Hanya ada satu cahaya yang muncul dari sebuah komputer, menyinari wajah seorang wanita yang terlihat tegang dan sibuk mengotak atik komputer milik Erick.

Bibir bawahnya dia gigit, dan menunggu email yang dibuatnya terkirim pada seseorang. Disney segera menghela napas lega saat dokumen itu berhasil dikirimkan.

Disney segera membereskan dokumen yang berada di atas meja dan menggenggamnya dengan kuat. Itu adalah bukti-bukti kejahatan Erick yang harus diketahui oleh dunia. Dan ini sudah kesekian kalinya Disney beraksi namun tidak pernah ketahuan oleh Erick walaupun CCTV berada di mana-mana.

Klik!

"Apa yang kau lakukan di sini?"

Disney tersentak. Namun saat melihat sumber suara yang menyalakan pencahayaan ruangan, Disney menghela napas lega. "Kakak. Kukira kau siapa ...." katanya, merasa santai dan melanjutkan membereskan dokumen setelah melihat Ariel yang berdiri di sana.

"Disney, apa yang kau lakukan di sini?" ulang Ariel, berubah menjadi bisikan saat menghampiri Disney.

Disney mengedikkan bahunya dengan santai. "Aku hanya mengirimkan bukti pada seorang agen BIN," katanya, kemudian tersenyum tipis. "Sebentar lagi, kita akan keluar dari sini."

Ariel mengedipkan matanya berkali-kali, mengerutkan alis dan menatap komputer serta dokumen di tangan Disney. "Sudah berapa lama kau melakukan ini?"

"Apakah itu penting? Kau menyalahkanku selama ini, tapi lihat? Ini semua kulakukan untukmu!"

Ariel menggelengkan kepalanya, merasa kesal sekaligus frustrasi karena Disney bisa menjadi seseorang yang sebodoh ini. "Semua yang kau lakukan itu tidak berguna, Disney. Kau pikir Erick bodoh? Kau pikir dia tidak tahu jika kau sudah mengkhianatinya?"

Disney tersenyum miring dan mengangkat bahunya dengan santai. "Selama ini aku tidak ketahuan, tuh." Dia membuka laci milik Erick, mengambil pisau pembuka kertas di sana untuk membuka dokumen yang tersegel.

Ariel memperhatikan seberapa cerobohnya Disney, dan hanya dapat memejamkan matanya dengan frustrasi. "Demi Tuhan Disney! Tidak bisakah kau mendengarkanku sebentar saja?! Yang harus kau lakukan adalah menghentikan ini semua dan kembali ke tempatmu!"

Disney mengabaikan ucapan Ariel dan tetap fokus membuka dokumen di tangannya.

Ariel yang diabaikan pun tidak bisa menahan kekesalannya. Dia menyisir rambutnya dengan tangannya, dan membuang napas kesal. "Tidak bisakah kau menghentikannya? Haruskah kau sejauh ini?"

Disney tetap diam.

"Disney!"

Disney masih diam.

"Disney, sungguh! Kau hanya menjadi beban untukku!!" Ketakutan menggerogoti seluruh tubuh Ariel sehingga tanpa dapat dia cegah, dia membentak Disney dengan keras.

Kali ini Disney membeku mendengar bentakan Ariel. Dia mengangkat wajahnya, menatap Ariel dengan pandangan datar. "Ariel, kau akan tetap terus mengataiku beban?"

"Ya! Aku akan terus mengatakan bahwa kau adalah beban! Kau adalah beban terbesarku di rumah ini!"

Disney mengeraskan rahangnya, mundur selangkah, mendelik pada Ariel. "Kau pikir, ini semua adalah keinginanku? Aku melakukan semuanya untukmu, tapi kau terus menerus mengatakan bahwa aku adalah beban untukmu?!"

Ariel memejamkan matanya, membuang napas perlahan, enggan menatap Disney saat dia berkata, "Apakah aku memintanya? Apakah aku memintamu untuk berkorban untukku?"

Ruangan itu hening seketika.

Disney diam terpaku, menatap tidak percaya ke arah Ariel yang menundukkan kepalanya. Disney mendengus hampa sebelum tertawa getir. "Wah ..." ucapnya, merasa takjub dengan apa yang dikatakan Ariel. Saking takjubnya, Disney bahkan tidak bisa menahan diri untuk mengeluarkan setetes air di matanya. "Aku berbuat sejauh ini untukmu, mengangkang di bawah pria yang kubenci, hidup dalam ketakutan saat mencari bukti-bukti kejahatan dari seorang tiran. Semuanya kulakukan untukmu, untuk membebaskanmu, dan yang kau katakan adalah ... kau tidak memintaku untuk berkorban untukmu? Kau sangat hebat, Ariel! Hanya kau yang bisa berkorban, namun saat orang lain berkorban untukmu, kau akan mengkritik mereka?!"

Rebirth of My Husband [Kelahiran Kembali Suamiku]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora