58.hidup dan mati

41 1 0
                                    

Setelah 7 jam, akhirnya para dokter keluar dari ruang operasi.

Damar segera menghampiri dokter itu dengan penuh harap.

"Bagaimana dokter?".

"Alhamdulillah, operasinya lancar,anak dan ibunya selamat. Tapi anak bapak harus di inkubator karena terlahir dalam keadaan prematur, kondisinya sangat lemah,tetapi tidak ada yang mengkhawatirkan. Begitu juga dengan istri bapak, sekarang pasien akan kami pindahkan ke ruang pemulihan".jelas dokter itu panjang lebar

"Alhamdulillah ya Allah, Alhamdulillah.....".

"Dokter....dokter.....". seorang perawat wanita keluar ruangan dengan kondisi panik

"Kondisi pasien Kembali kritis".

Tak menunggu banyak waktu,dokter tadi segera masuk kembali, meninggal kan damar yang tengah syok di tempatnya.

"Ya Allah ummi,apa lagi ini".damar sudah tidak kuat lagi untuk sekedar kembali ke kursi,dia jatuh terduduk karena kakinya lemas seketika.

"Sabar nak, istighfar,kita harus banyak banyak berdo'a,minta pertolongan Allah".ummi mencoba menguat kan damar

Daffa yang melihat itu langsung mendekati damar dan memeluknya.

"Akhi kuat,Daffa yakin itu". perkataan Daffa membuat air mata damar lolos.

"Terimakasih".lirih damar sambil masih memeluk Daffa.

Sementara itu diruang operasi,semua kembali sibuk karena denyut jantung Wulan kembali melemah.

"Tolong siapkan Defibrillator! ".

Tubuh Wulan terangkat ketika alat itu di tempelkan di dadanya.

"Belum ada perubahan dok".

"Sekali lagi!".kembali tubuh Wulan terangkat ke atas.

.
.
.
Wulan membuka matanya perlahan untuk menyesuaikan cahaya sekitar.saat penglihatannya jelas,dia sedang berada di suatu tempat yang sangat indah, hamparan rumput hijau yang segar di tumbuhi bermacam macam bunga yang harum.

"Tempat apa ini,Wulan dimana?".bingung,ini semua seperti mimpi,tapi terasa sangat nyata.

Dia terus berjalan,menyusuri jalan setapak yang berpagar bunga mawar warna warni,harumnya lembut terbawa angin,membuat suasana terasa begitu nyaman.

Sesaat dia berhenti,melihat di dekat sebuah pohon rindang terdapat seseorang sedang duduk di atas kursi taman yang indah berwarna emas. Orang itu memakai pakaian serba putih,tampak tubuhnya memancarkan cahaya.

Perlahan dia dekati orang itu,hendak menanyakan dimanakah dia saat ini.

Saat lebih dekat,orang itu belum menyadari kehadirannya,atau memang sudah tau.

"Assalamu'alaikum,boleh saya duduk di sini?".tanya Wulan

"Wa'alaikumussalam, silahkan".

Suara yang tidak asing bagi Wulan.

"Boleh saya bertanya?".

"Silahkan". perempuan tadi menoleh ke arah Wulan dengan tatapan teduh dan senyuman yang hangat.

"Umm...ummah". Wulan antara percaya dan tidak percaya dengan apa yang dia lihat.

"Apa kabar sayang?".tanya ummah dengan lembut seperti biasa

Tak bisa menahan rindu yang sangat,Wulan langsung memeluk orang sudah membawanya kedunia.

"kenapa ummah ninggalin Wulan sendiri".tangis Wulan pecah sambil memeluk ummah nya

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 26 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Damar & WulanWhere stories live. Discover now