20.Honeymoon?

50 5 0
                                    

Setelah sampai di hotel tempat mereka menginap,Wulan masuk kekamar dengan wajah yang tidak biasa....dinginn dan datar...

"Kamu kenapa sayang?".tanya damar sambil mendekati Wulan yang sudah duduk di kursi dekat jendela kaca,karena melihat ke anehan dari sikap istrinya itu,sejak sampai di Bandara hingga ke hotel Lara Barut Collection.Wulan hanya diam dan menjawab ala kadarnya saja ketika di tanya.

"Engga apa-apa".jawabnya datar,
Damar dibuat kebingungan dengan perubahan sikap Wulan yang tiba tiba.padahal sebelum berangkat,12 jam yang lalu dia sangat-sangat excited akan keberangkatan mereka untuk berlibur ke turki,lebih tepatnya Honeymoon. entahlah apa bisa di bilang begitu.

"Kamu engga senang ya kita ke sini?".tanya damar hati hati

"Senang".jawab Wulan singkat padat dan datar.

Suasana di kamar presidential suite itu terasa hambar dan hening,seperti tidak ada kehidupan di sana.
Damar memilih masuk ke kamar mandi membersihkan diri dan merebahkan tubuhnya di kasur king size itu.dia membiarkan Wulan mengambil waktunya sendiri terlebih dahulu.

Tak berselang lama, damar pun tertidur, meninggalkan Wulan yang sedang berkutat dengan pikirannya sendiri, perempuan itu terus saja melamun menatap keluar jendela, pikirannya entah berkeliaran kemana.

Adzan ashar berkumandang dari ponsel milik damar.sebelum berangkat ke bandara,damar sempat mengubah waktu adzan Indonesia ke waktu adzan di turki.suara adzan yang terdengar syahdu membuat lelaki tampan itu menggeliat dan membuka matanya perlahan lalu mengerjap beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya sekitarnya.

Damar bangkit dan hendak mengambil wudhu ke kamar mandi.
Dia melihat Wulan masih setia menduduki kursinya sejak tadi.

"Kamu engga sholat sayang,udah adzan loh".ucap damar sambil berlalu perlahan menunggu jawaban.

"Aku...".Wulan menjeda ucapannya karena merasa tidak nyaman membicarakan nya kepada damar.

"Hmmm...".damar berdehem sambil menautkan alisnya menatap bingung punggung wulan.damar mendekati Wulan lalu memegang bahunya perlahan.

"Kamu kenapa sayang,dari tadi kok diam aja.kamu lagi ada masalah?,cerita dong sama mas!".ucap damar meyakinkan Wulan

"Aku..baik baik aja kok mas,aku....lagi engga bisa sholat".ucapnya lirih di ujung kalimat.damar yang mengertipun langsung menegang seketika,dia tau bahwa dia sedang berada dalam bahaya sekarang,karena salah sedikit saja,maka wanitanya akan diam membisu berhari hari.

Pernah suatu waktu,damar tidak tau kalau Wulan sedang halangan,dia lupa membelikan pesanan yang sudah Wulan wanti wanti dari sebelum dia berangkat ke kantor.

"Sayang,nanti kalau udah pulang.jangan lupa belikan aku rujak buah ya?".pesan Wulan di sela sela mereka sarapan

"Iya sayang,mau berapa porsi..hmm?".tanya damar

"2 porsi aja,cabe nya yang banyak ya!!!....".

"Dikit aja cabe nya sayang,kamu lupa kamrin dulu kamu sakit perut karena kebanyakan makan sambel?".ucap damar sambil mengingatkan nya pada kejadian tiga hari lalu,Wulan terus saja bolak balik ke WC karena sakit perut,sampai sampai dia harus di infus karena kehilangan banyak cairan tubuhnya

"Hehehe,tapi pakai cabe ya,dikit juga engga apa apa kok,asal berasa aja..yaaaa".jawab Wulan sambil menampilkan puppy eyes nya yang berhasil membuat damar jadi menuruti permintaan nya.

"Iya iya,,tapi engga banyak ya cabe nya,aku kasian ngeliat kamu kalau sampai harus di infus lagi seperti waktu itu ".

"Iya mas sayang,, terimakasih". sumringahnya Wulan.

Damar & WulanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang