48.Bunda!!!

31 5 0
                                    

"Tapi mbak,Ratna takut usaha kita sia sia".ucap Ratna sambil menunduk

"Jangan menyerah sebelum berperang Ratna,tenang aja,ada mbak di sini".hibur Wulan,mereka ingin meminta orang tua Ratna untuk datang ke acara 7 bulanan nya.

"Nanti bunda marah".mata Ratna sudah berkaca-kaca,dia tak kuasa menahan sebak dalam dadanya

"Kita masih punya waktu".ucap Wulan sambil tersenyum hangat.
Acara syukuran itu di undur dari yang semula hari Sabtu,menjadi hari Minggu setelah mereka mempertimbangkan nya kembali.

"Oke,akan Ratna coba".jawab Ratna setelah mengambil nafas panjang

Mereka lalu berjalan ke arah mobil,
Di sana sudah ada damar yang menunggu sambil beberapa kali mengecek jam di pergelangan tangannya.

"Jadi berangkat nya?".tanya damar ketika mereka sudah sampai di mobil,Wulan duduk disebelah damar,dan Ratna di kursi belakang.

"Jadi kok mas,ayo berangkat".

Sebelum sampai dirumah orang tua Ratna,mereka sempatkan untuk singgah dulu di tokoh kueh untuk oleh oleh.

Singkat cerita,mobil mereka sudah terparkir di halaman rumah Ratna.
Damar turun di susul Wulan,lalu kemudian Ratna,dia langsung mendekati Wulan.

"Mbak,aku takut".ucap nya sambil memegang tangan Wulan.badannya sudah mulai keringat dingin.

"Bismillah Ratna".ujar Wulan sambil menggenggam tangan Ratna

Damar memencet bel pintu sambil mengucapkan salam.

Tak berselang lama,keluarlah seorang wanita yang sangat Ratna kenal.

"Nak damar, silahkan masuk".ucap ibu Ratna mempersilahkan mereka masuk.

"Terimakasih Bu".ucap damar setelah mencium tangan nya,di susul Wulan.
Ibu Ratna memeluk Wulan penuh arti. Entah apa itu,Wulan pun tidak tau,Wulan membalas pelukan hangat itu dengan tulus.

Ketika Ratna ingin mencium tangan Megan,Megan langsung melenggang masuk, keberadaan Ratna tidak di anggapnya sama sekali.

Beberapa kali Ratna mengelus dadanya sambil terus beristighfar.

"Bik,tolong buatkan teh ya".ucap Megan pada maid nya.

"Tidak usah repot repot Bu".ucap damar

"Ahh tidak merepotkan sama sekali".Jawab Megan

"Pak Bryan dimana Bu?".tanya damar

"Kebetulan suami saya sedang ada kerjaan dirumah sakit,Aska juga sedang bertugas".jelas Megan

"Ohh seperti itu, baiklah".

"Ini ada bingkisan Bu,maaf kami tidak membawa apa apa selain ini".ucap damar sambil memberikan bungkus kueh yang mereka beli tadi.

"Tidak perlu repot-repot nak,dengan kamu dan istri kamu berkunjung saja ibu sudah senang".ucap nya sambil memandang damar dan Wulan bergantian,tidak sedikitpun Megan memandang ke arah Ratna.

Tak berselang lama,maid tadi membawakan 4 cangkir teh manis dan meletakkan nya di atas meja.

"Bunda..".

"Silahkan diminum".potong Megan,dia sama sekali tidak memperdulikan perasaan Ratna

"Terimakasih Bu".ucap damar dan Wulan bersamaan lalu mengambil cangkir teh dan meminumnya sedikit

"Ada apa jauh jauh kesini nak?".tanya Megan dengan senyum yang masih mengambang

"Begini bu,kami ingin mengundang ibu,bapak dan bang Aska untuk datang ke acaranya Tasyakuran kehamilan Ratna".ucap damar dengan berat hati dan mencoba bersikap senormal mungkin.

Damar & WulanWhere stories live. Discover now