Hi buat yang baca,engga maksa vote sama coment kok.cuman ya beri sedikit apresiasi Sabi kali ya.
Sebelum baca boleh dong parkir nya.cukup klik bintang di pojok kiri.
Engga sampe bikin jari kamu patah kok🤭.
Wes engga usah banyak cincong lagiLanjuttt.....
Sesampainya dirumah,Wulan masuk dengan bantuan kursi roda yang di dorong oleh damar.
"Mau langsung ke atas?".tanya damar
"Duduk dulu aja deh mas,sekalian kamu istirahat juga".pinta wulan.damarpun membantu Wulan berdiri dan mendudukkannya ke sofa ruang tamu.
"Kamu di sini dulu ya,mas mau ambil minum".damar beranjak setelah Wulan mengangguk dengan senyum.mau di larang pun lelaki jangkung itu akan tetap pergi juga
Selang beberapa menit,damar datang dengan segelas air hangat di tangannya dan memberikan air tersebut kepada Wulan.
"Terimakasih mas,ehh air hangat ya?".ucap Wulan sembari menerima gelas tadi
"Iya,ini baik untuk kesehatan,apalagi pagi pagi begini kan".ucap damar seraya mengelus kepala Wulan
Wulan hanya bisa tersipu mendapat perhatian dari damar.tak di sangka makhluk dingin itu berubah 180° dari sebelumnya.ahh iya,,kenapa damar bisa berubah mendadak seperti itu.
Karena terbuai oleh perlakuan manis damar.wulan sampai melupakan sikap damar yang berubah secara tiba tiba.apa sebab nya?Damar yang dulunya keras mengalahkan batu karang,kini berubah lembut bagai sutra
Damar yang dulunya dingin bagai kutub Utara,kini sehangat sinar baskara.
Damar yang dulunya seperti singa,sekarang berubah seperti anak kucing Persia"Ee...mas engga berangkat ke kantor?".
"Tidak,mas mengambil cuti sampai tiga hari kedepan".
"Ha..Tiga hari kedepan?".beo Wulan
"Iya,kan kamu belum sepenuhnya sembuh,lagipula dirumah ini hanya ada kita berdua,kalau mas berangkat ke kantor,siapa yang akan menjaga dan mengurus mu nanti".ucap damar sambil memandang lekat wajah Wulan.
Dugh..dugh..dugh..dugh
Mendapat tatapan sayang dari damar,tentunya membuat jantung Wulan tidak tenang,jantungnya terus saja memacu dengan irama yang tak biasa.lelaki tampan berlesung pipi itu sukses membuatnya keringat dingin
"Kamu kenapa?! Panas ya?".ucap damar karena melihat dahi Wulan mulai mengeluarkan bulir keringat,
Lalu dia seka menggunakan ujung kemeja yang dia pakai."E..ha...engga mas,ehh iyaa panas,Wulan kan belum mandi".jawab Wulan kikuk dan berusaha menyembunyikan wajahnya yang sudah pasti merona
"Ahh iya,,wajah mu sampai merah begitu.baik lah,aku antar ke kamar ya,habis itu kamu mandi,mas mau siapkan sarapan".ujar damar
"Hehehe iya mas,maaf ya merepotkan lagi.tadi Wulan ngga sarapan di rumah sakit karena di sana makanannya engga ada rasa".jawab Wulan sambil merasa tidak enak kepada suaminya itu.
Sebenarnya sebelum mereka pulang,suster sudah mengantarkan sarapan untuk Wulan,cuma perempuan itu menolak dengan dalih,tidak suka makanan rumah sakit.alhasil dia pulang tanpa sarapan.dan damar yang peka pun tidak menunggu perintah atau hanya sekedar bertanya.sudah pasti Wulan lapar, sementara dia sudah sarapan di lestoran seberang rumah sakit.
"Hati hati!".ucap damar saat Wulan mulai menapak kan kakinya ke anak tangga.
"Sshh...".desis Wulan saat mendapati rasa nyilu di kakinya.padahal sudah lebih dari tiga hari,tapi sakit di kakinya belum hilang sepenuhnya.dia mencoba menahan rasa sakit yang menusuk urat nadi.dengan tertatih dan di bantu damar,Wulan mulai melangkah setapak demi setapak untuk menaiki tangga.
YOU ARE READING
Damar & Wulan
RandomSebagai seorang anak,patuh pada kedua orang tua adalah yang paling utama.begitu pula dengan damar,dia harus menerima perjodohan yang sudah kedua orang tuanya tetapkan.meski di luar dugaan sekembalinya ia ke Indonesia,dia harus menerima dengan lapang...