56.Bahagia dan petaka

23 3 2
                                    

Bulan kian berganti,tidak terasa kehamilan Wulan sudah memasuki usia 7 bulan.

Dirumah ummi tampak ramai orang sibuk untuk mempersiapkan acara.

Ummi akan mengadakan syukuran kehamilan Wulan besok, sekaligus mendoakan agar kandungan Wulan dan Wulan baik baik saja.

"Wulan bantuin ya ummi".pinta Wulan kesekian kalinya,karena dia merasa bosan hanya melihat tanpa berbuat apa apa.

"Engga sayang, pokoknya kamu istirahat aja ya".tolak ummi kesekian kalinya juga

"Udah sore,bentar lagi damar pulang, lebih baik kamu mandi dulu biar seger".saran ummi,karena Wulan tampak lesu tidak bersemangat

"Baiklah ummi".Wulan beranjak menuju kamarnya,lebih tepatnya kamar damar dulu,karena sekarang mereka sedang berada di rumah ummi dan Abi Husein.

Tak berselang lama,Wulan keluar dari kamar mandi,dan mendapati damar sedang berbaring di kasur dengan mata terpejam,dari ekspresi nya sudah jelas terlihat bahwa dia sangat kelelahan.

Beberapa saat kemudian, terdengar dengkuran kecil, menandakan damar sudah terlelap.

Wulan mendekati nya lalu tersenyum.

"Kasian suami aku, pasti capek banget ya sampai engga mandi dulu".
Wulan melepaskan kaos kaki damar perlahan agar damar tidak terbangun.

Setelah selesai,dia berniat melonggarkan dasi damar.

"Kamu ganteng banget sih mas kalau lagi tidur".gumam Wulan menatap lekat wajah damar.

Tangannya terulur hendak menyentuh dasi,namun tangan seseorang segera menghentikannya.lalu damar membuka mata dan tersenyum.

"Mas dengar semua kok". ucapnya dengan wajah tengil

"Apaan sih".Wulan setengah mati menyembunyikan semu di wajahnya. Kalau damar sampai tau maka itu akan menjadi bahan olokannya nanti.

"Mandi dulu mas,aku siapin bajunya".ucap Wulan

"Mandi bareng!".pinta damar

"Ha??..ma..mandi bareng?".Wulan tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya saat itu.

"Ayo".ajak damar lembut,Wulan tidak bisa menolak,mau tidak mau dia tetap ikut damar.
.
.
.
Selesai mandi,damar dan Wulan turun ke bawah,menuju ruang tengah,di sana sudah ada Abi,ummi,Daffa dan juga syila,dia sedang libur semester dan memutuskan untuk pulang ke Indonesia.

"Abi,ummi".panggil damar lalu dia dan Wulan ikut bergabung bersama mereka.

"Semua sudah beres,ummi udah pesan catering untuk besok pagi".ucap ummi,jelas sekali kebahagiaan teraut di wajahnya yang kian menua namun masih sangat cantik dan sejuk di pandang.

"Abi juga sudah mengundang teman Abi untuk mengisi acara besok".timpal Abi

"Masya Allah,syhila ngga nyangka bakal dapat ponakan".ujar asyila, sebentar lagi dia akan menjadi seorang bibi

"Daffa juga bakal jadi oomm". ucap Daffa dengan tawa khas nya

Semua orang tersenyum,dan malam itu terlewatkan dengan perbincangan hangat.
.
.
.
Jam 02.20 Wulan terbangun karena suara notifikasi dari handphonenya.
Saat dilihat,itu adalah sebuah pesan dari Ratna.

"Mbak,boleh turun sebentar ke bawah,aku didepan gerbang,mau ngomongin sesuatu".

Meski cukup heran,tanpa ragu dia melangkah keluar dengan pelan,supaya damar tidak terbangun.

Sesampainya di depan gerbang, perasaan tidak enak menyelimuti hatinya.

"Ehh mbak Wulan mau kemana?".tanya pak Tejo yang saat itu sedang berjaga dan baru saja terbangun.

Damar & WulanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang