34.kembali kerumah orang tua

33 3 0
                                    

Setelah beberapa hari menjalani perawatan dirumah sakit,Wulan sudah di bolehkan pulang kerumah,
Orang tuanya dan orang tua damar pun turut mengantar Wulan kembali kerumah.

"Duduk dulu sayang".ucap ummah sambil menuntun Wulan keruang tamu.

"Hati hati".ucap ummi di sebelahnya

Mereka semua berkumpul diruang tamu, sementara damar mengantar barang barang Wulan kedalam kamar.

"Ummah".panggil Wulan

"Iya sayang,ada apa?".jawab ummah

"Kan sekarang usia kehamilan Wulan baru 5 Minggu, berarti sebentar lagi perut wulan buncit dong mah".ucap Wulan sambil mengelus perutnya

"Mm..nak,begini...ee.. sebenarnya...".ucap ummah menggantung sambil melirik Abi Ayub dan Abi Ayub mengangguk pelan.

Flashback rumah sakit

"Maaf buk sebelumnya,jika pasien sudah dirumah nanti,dan dia membahas masalah kehamilannya,katakan terus terang saja ya,karena lambat laun pasien harus mengetahui yang sebenarnya".

"Baik dok,tapi....apa tidak apa-apa untuk psikis nya nanti?".jawab ummah

"Kemungkinan pasien akan mengalami syok,jika terjadi sesuatu,segera bawa kembali pasien kesini, karena bagaimanapun juga, pasien berhak tau".lanjut dokter itu lagi

Flashback off

"Kenapa mah,Wulan salah ya".tanya Wulan bingung

"Ee..begini sayang...mmmm".ummah bingung dan takut untuk menjelaskan nya kepada Wulan,ada rasa tak tega,namun dia akan lebih sakit jika terlambat mengetahuinya.

"Bilang aja ummah". ucap Wulan

Ummah menarik nafas panjang lalu menghembuskan nya perlahan.
"Sayang,kamu tau kan,bahwa semua dalam kendali Allah,dan semuanya milik Allah".ucap ummah mulai menjelaskan,dan Wulan hanya mengangguk

"Kita harus terima dan ikhlas dengan apa yang sudah menjadi kehendak Allah kan".

"Iya ummah,tapi apa hubungannya dengan Wulan".tanya Wulan tidak paham

"Ee..sayang,,ummah yakin kamu anak yang kuat,ummah saaangat yakin kamu anak yang penyabar".

Wulan mencoba mencari maksud dari perkataan ummah,namun dia tidak paham kemana arah pembicaraan ummah.

"Waktu kamu pingsan,kamu mengalami pendarahan,dan kandungan kamu tidak bisa bertahan karena janinnya lemah".

"........".pikiran Wulan bisa mencerna perkataan ummah,namun hati nya tidak bisa menerima,dia bungkam dan diam tanpa ekspresi,hanya air mata nya saja yang berbicara dan mengatakan apa yang dia rasakan.
Ummah dengan cepat merengkuh tubuh Wulan dan memeluknya.

"Kamu harus kuat sayang,kamu harus tegar,kita sayang dengannya,tapi Allah lebih sayang".ucap ummah yang mulai menangis

"Um..mah,,Wulan...ga boleh jadi ibuk ya".lirih Wulan

"Bukan begitu sayang,Allah hanya ingin menguji hambanya".

"Dosa Wulan banyak banget ya mah,sampai Allah ngasi ujiannya berat banget,kira kira,salah Wulan apa ya mah".masih dengan ekspresi datar dan hanya air mata yang terus mengalir,Wulan bagaikan raga tanpa nyawa, pandangan nya kosong dan wajahnya pucat

"Enggak sayang,enggak".ummah semakin mengeratkan pelukannya dan terus mengusap punggung Wulan.

Damar terpaku ditempatnya,dia hanya bisa menangis diam diam dan menggigit bibir nya menahan isakan.

"Wul..wulaan..hiks...Wulan ngga boleh punya anak ya ummah,hiks..Wulan belum bisa jadi ibu yang baik ya ummah...".Wulan mulai terisak dengan suara yang bergetar,ummi pun beranjak mendekat ke arah Wulan dan ummah lalu turut memeluk menantunya itu.

"Ummiiii...Wulan ngga boleh ya jadi ibu".tanya Wulan pada ummi,dan hal itu membuat ummi ikut menangis.

"Anak ummi kuat,anak ummi pasti bisa,hiks..anak ummi sayang.."isakan ummi pun tak tertahan

"Wulan ngga becus jadi ibu buat dedek,,Wulan ngga bisa jagain dedek,,hiksshee....ya Allah naakk,,bahkan saat kamu pergi pun bunda ngga tau,,bunda ngga becus dan engga pantas buat jadi bunda kamu sayaaanggg"..Wulan semakin histeris sampai suaranya menjadi parau.

"Ya Allah nak, istighfar sayang".ucap ummah menenangkan Wulan

"Kenapa harus anak Wulan,,kenapa engga ambil Wulan juga ya Allah... hikssss huhuhu....".tangis Wulan semakin menajadi jadi, melihat itu damar segera mendekat ke arah nya.

"Sayang,,sayang, istighfar, istighfar Wulan".ucap damar sambil menangkup wajah Wulan.

Wulan terdiam dan memandang wajah damar dengan tatapan kosong tanpa ekspresi.perlahan damar menurunkan tangannya dan memeluk tubuh Wulan, namun Wulan segera melepas diri.

"Ummah,bawa Wulan pulang mah".pinta Wulan

"Tapi sayang,kamu baru sembuh".ucap ummah

"Wulan mau ikut ummah pulaanggg,Wulan engga mau di sini umaaaaahh...".ucap Wulan kembali terisak

"Bawa Wulan pulang sekarang ummah,,,ayooo....".ucap wulan sambil mengguncang lengan ummah nya

"Iya sayang iya,,kita ambil barang dulu ya,ayo".ucap ummah sambil menuntun Wulan ke atas.damar terpaku di tempatnya,air matanya kembali menetes saat dia memejamkan mata nya dalam dalam.

"Ummiiii...".ucap damar sambil  memeluk umi nya,ummi juga prihatin terhadap kondisi damar,namun ummi tidak bisa berbuat apa-apa selain mencoba menguatkan.

Beberapa menit kemudian,Wulan dan ummah turun sambil membawa koper Wulan yang lebih besar,damar bangkit lalu menghampiri Wulan.

"Sayang...kenapa harus pindah".ucap damar dengan ekspresi sedih

"Aku mau nenangin diri dulu".jawab Wulan datar

"Maafkan mas sayang,mas juga kehilangan".ucap damar sambil menunduk

"Sebelum kamu berangkat,boleh mas peluk kamu sebentaaar saja".pinta damar dan Wulan hanya mengangguk,sebenarnya Wulan juga sedih melihat keadaan damar,namun dia ingin menenangkan diri nya dahulu,dia tidak dendam,hanya saja kecewa dan ingin meredam amarahnya.

"Kamu boleh marahin mas,bahkan kamu boleh pukul mas lagi,kamu boleh lakuin apapun yang kamu mau sama mas,tapi mas mohon jangan tanggalkan mas sayang,mas engga bisa tanpa kamu,tolong jangan pergi".ucap damar dengan suara bergetar sambil memeluk Wulan

"Aku..cuman beberapa hari saja di sana,saat kondisi ku sudah membaik,aku akan pulang".jawab Wulan sambil menarik diri dari pelukan damar

Setelah itu,Wulan,Abi dan ummah pun berpamitan kepada ummi dan Abi Husein.sementara shyila sudah berangkat ke Yaman dua hari yang lalu, Daffa berada di pangkuan Abi Husein.

"Maafkan damar ya nak, ummi mohon jangan tinggalkan damar". pinta ummi sambil berderai air mata

"Ummi,Wulan tidak akan meninggalkan mas damar, cuman...Wulan butuh waktu untuk sendiri dulu..ummi jangan nangis".ucap Wulan sambil menyeka lembut air mata ummi.

"Semoga kamu cepat pulih nak".ucap Abi Husein

"Wulan,titip mas damar ya Abi".lirih Wulan kepada Abi dan abi hanya mengangguk sambil tersenyum

"Kami berangkat dulu, Assalamu'alaikum".pamit Abi Ayub dan ummah

"Wa'alaikumussalam".jawab mereka serempak

*Cieee yang baca aja tapi engga voment😌, apresiasi dikit dong biar semangat nulis nya🙂.saya terima masukan tapi bukan hujatan okey😉.

Selamat menikmati,happy weekend

Damar & Wulanजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें