2.Rumah

74 3 0
                                    

*Assalamu'alaikum readers
Si mas damar udah sampai di Indonesia ya.wahh,,denger denger kemarin Abi sama ummi nya mau ngomong sesuatu,,kira² apaan tuh ya?.🤫
Ah, author yakin pasti udah ketebak sama kalian kan?🤭

Penasaran nggak nih sama kelanjutannya?
Kalau enggak,author bobok aja deh 😴

Eh canda dong🤭🤭
Langsung aja kuy

Happy Reading ❤️


Damarpun kini sudah berada dalam mobil, setelah supir menaruh koper dan barang barang damar ke dalam bagasi,ia pun kembali masuk kedalam mobil, menyalakan mesinnya,dan berangkat menuju rumah.

Diperjalan,supir melambatkan laju kendaraannya,dan bertanya kepada damar
"Mau singgah dulu di minimarket den?".tanya pak Warto, supir kepercayaan Abi Husein Farghan Al-yisslam

"Langsung pulang saja pak de!".jawab damar sopan sambil tersenyum ke arah pak Warto

"Baik den".pak Warto pun kembali melajukan mobilnya supaya cepat sampai ke Rumah

Singkat cerita, sampailah mereka di sebuah rumah megah berwarna putih dengan pagar yang tinggi menjulang berwarna emas.
Satpam pun membukakan pagar supaya mobil mereka dapat masuk.
Satpam yang bernama Tejo itupun membungkuk sambil tersenyum ke arah damar.damar membalas dengan menganggukan kepala diiringi dengan senyuman.

Setelah itu mobil mereka masuk kedalam halaman luas yang terdapat air mancur dan kebun bunga di sisi kiri rumah,serta ada sebuah kursi tepat di tengah taman dan di depan Air mancur.kanan dan kiri jalannya terdapat hamparan rumput hijau yang terpotong rapi dan terawat dengan baik.

Rumah itu tampak indah dipandang,apa lagi di bumbui dengan warna warni dari bunga yang berjejer rapi dekat dinding depan  kiri kanan rumah nya.di samping kanannya pula berdiri sebuah pohon mangga yang rindang,menambah sejuk hawa disekitar rumah tersebut.

Pak Warto menghentikan mobilnya tepat di depan rumah,ia lalu turun menuju bagasi mobil,lalu mengeluarkan barang barang milik damar.

Tak berselang lama,keluarlah seorang wanita paruh baya dengan senyumnya yang mengambang,ia sangat antusias menyambut kedatangan putranya yang telah lama ia tunggu,lalu di belakang nya diikuti ashyila sambil menggendong Daffa.

"Assalamu'alaikum ummi".ucap damar sambil mencium punggung tangan Fatimah aswila An-nisa

"Wa'alaikumussalam anak ummi,ya Allah,kamu sudah besar nak, padahal cuma tiga tahun kamu disana, tapi sudah setinggi ini".ucap ummi Fatimah dengan matanya yang berkaca-kaca lalu memeluk putra sulungnya itu.

Ia tak menyangka bahwa anaknya telah tumbuh dewasa dengan cepat,rasanya baru kemarin dia melepas kan kepergiannya untuk menempuh pendidika.

Damar sempat menolak untuk bersekolah di turki.namun sang Abi bersikeras mengirimkannya ke sana.
Potongan memori kala itupun terputar di ingatannya.

"Ummiii..damar engga mau ke turki ummi,,damar mau sekolah disini aja,damar engga mau jauh dari ummi hikkhh.. hikkhh..".ucap damar di sela tangisnya dalam pelukan sang ummi.

"Damar,nak..dengerkan ummi ya bang,ini demi kebaikan damar juga, nanti di sanakan damar akan dapat teman baru, pasti engga akan sedih lagi".ujar ummi Fatimah berusaha menenangkan putra nya yang tengah menangis itu.
Memang benar,selama ini tidak pernah jauh dari Abi dan ummi nya.

"Ayo nak, sebentar lagi pesawatnya akan berangkat!".ucap kiayi Husein pada damar

"Iya sebentar Abi".jawab damar sambil melepaskan pelukannya pada Fatimah,ia lalu menyeret koper yang sudah umminya siapkan semalam.

Damar & WulanWhere stories live. Discover now