3.Perjodohan

61 5 0
                                    

Assalamu'alaikum wahai pembaca Budiman.jangan lupa tinggalkan jejak😉

Yuk mampir Instagram author juga
@Yaniaryuli

Jangan lupa bayar parkiran nya ya,tuh tinggal klik tombol bintang di pojok kiri🤭

Happy Reading ❤️




"Ayo makan dulu".ajak ummi Fatimah,mereka lalu duduk bersama di kursi meja makan,lalu menyantap makan siangnya.

Singkat cerita,setelah selesai makan,Abi Husein dan damar duduk di sofa ruang tamu.sementara ummi Fatimah dan ashyila membereskan meja makan.

"Bagaimana selama disana dam,kamu betah?".tanya Abi membuka pembicaraan

"Alhamdulillah betah Abi,orang orang di sana juga baik semua,bahkan sering bantu damar waktu pertama kali damar sampai di asrama".

"Alhamdulillah,sekolah kamu juga lancar?"

"Alhamdulillah lancar abi,tidak ada kendala."

"Abi sama ummi ada sesuatu yang mau dibicarakan sama kamu damar".ucap Abi dengan raut wajah yang mulai serius.beberapa saat kemudian,ummi pun ikut bergabung dengan mereka di ruang tamu, sementara ashyila membawa Daffa ke lantai atas.

"Apa itu Abi?"
Abi dan ummi saling pandang sesaat kemudian ummi mengangguk, mengisyaratkan agar Abi berbicara

"Abi sama ummi sepakat untuk menjodohkan kamu dengan anak teman Abi".

Degg....

Damar tersentak dan jantungnya berpacu lebih cepat.tentu saja dia kaget mendengar penuturan dari abinya.padahal dia baru saja pulang,dan dia sudah di jodohkan dengan seorang gadis, yang bahkan namanya saja dia belum tau.

"D...di.. dijodohkan Abi?...damar mau dijodohkan?..menikah maksudnya?".
Tanya damar beruntun dengan ekspresi kagetnya

"Hehehe..".kekeh Abi dan ummi bersamaan saat mendapati eskpresi kaget dan tegang dari anaknya.

"Iya damar,kamu mau ya!"ucap ummi lembut

"Harus mau,tidak ada penolakan!".tegas Abi,dan membuat damar menunduk sambil menghela nafas pelan guna menormalkan detak jantung nya.

Bagaimana tidak,dia bahkan belum pernah menyentuh tangan wanita selain ummi dan ashyila.apalagi yang namanya berpacaran.selain dilarang oleh agama,damar merupakan sosok lelaki yang dingin dan datar saat berada di luar.

Sebenarnya,damar pernah menyukai satu gadis saat dia SMP dulu,dan gadis itupun juga menyukai damar, namun damar tetap menjaga jarak dan pandangannya,dia tetap lah damar yang dingin dan tanpa ekspresi,dia hanya pernah tersenyum kepada gadis itu saja,itupun tidak sering.

Gadis sederhana dan periang,sifat itu mampu menggetarkan hatinya.
bahkan damar memberitahu Abi dan ummi kalau dia menyukai salah satu perempuan di sekolah nya,namun Abi dan ummi tidak setuju.damar juga bilang bahwa dia ingin melamar gadis itu setelah selesai  SMA nanti.tapi abi tetap bersikeras menolak.

sampailah Abi mengirim kan damar untuk melanjutkan pendidikan nya ke turki,namun terlepas dari keinginan damar,Abi hanya ingin yang terbaik untuk anak sulungnya itu,bahkan rencana menyekolahkan dia keluar negeri sudah di pikiran sebelum damar duduk di bangku SMP.

Abi pikir,cinta di usia muda itu hanya cinta monyet belaka,dia terlalu kecil untuk mengatakan apa itu cinta dan pernikahan.

"Baiklah Abi,ummi,damar akan terima perjodohan nya.tapi,apa damar bisa mencintai,menjaga,dan membimbing nya nanti?.usia damar baru 18 tahun ummi".ucap damar sambil masih menundukkan kepalanya.

"Seiring berjalannya waktu,kamu pasti akan mencintai nya Damar!,iya kan ummi?".tutur Abi sambil tersenyum ke arah ummi.

Dulu,Abi dan ummi juga di jodohkan oleh kedua orang tua mereka.
canggung? Sudah pasti,mereka tidak pernah bertemu,tetapi malah berjabat tangan didepan penghulu,tidak pernah bergandengan tangan,tapi malah duduk bersanding di pelaminan,tidak pernah berkata
I love you,namun dengan lancar mengucap Qobiltu.

"Menikahi orang yang kita cintai itu memang impian.Tetapi mencintai orang yang kita nikahi itu kewajiban".ujar Abi sambil menggenggam jemari ummi.Damar hanya mangut mangut saja,mendengar penuturan abinya.
Beliau sebucin itu dengan ummi ternyata.

"Kami juga sudah menetapkan hari pernikahan kalian".ucap ummi yang seketika membuat damar menoleh ke arah nya

"Kapan ummi?".tanya damar sedikit gugup

"Bulan depan".jawab ummi dengan senyum sumringah nya

Degg..dug..dug..dug..dug..

Lagi lagi damar dibuat senam jantung oleh keputusan Abi dan ummi nya yang mendadak itu.damar hanya bisa terdiam sambil terus menarik dan menghela nafas pelan agar detak jantung nya kembali normal.

"Ya sudah kalau begitu,Abang istirahat aja ya,pasti capek kan?".
Ucap ummi karena mengingat damar baru saja pulang dari perjalanan jauh beberapa jam yang lalu.

"Baik ummi,damar pamit ke atas dulu".ucap damar lalu beranjak menuju kamar,dan merebahkan tubuhnya ke atas kasur.

"Ya Allah,baru juga Sampek,udah main nikah nikah aja ya Allah.hamba bahkan belum mengenal perempuan itu".

"Astaghfirullah,nikahkan ibadah,kalau memang bulan depan aku nikah, berarti kan sudah takdirnya,Astaghfirullahal'adzim".
damar mengucap istighfar berulang kali karena menyadari kesalahannya tadi.

Tanpa sadar,damar tertidur,setelah beberapa saat lalu berperang dengan isi hati dan pikirannya.

Adzan ashar pun berkumandang dari toa masjid yang tak jauh dari rumah damar.ia terbangun dan bergegas mengambil wudhu lalu turun kebawah.

Di ruang tamu,ada Abi,ummi dan Daffa yang tengah duduk di sofa.
Damar menghampiri mereka dan hendak pamit ke masjid.

"Ummi,Abang berangkat ke masjid dulu ya.dadahh jagoan mas".ucap damar lalu mencubit lembut pipi Daffa.ummi hanya mengangguk sambil tersenyum terhadap damar.

"Kalau begitu,berangkat sama Abi aja damar,masjid nya tidak jauh,jadi kita jalan kaki saja". Abi lalu beranjak dari duduknya lalu mengucap salam,dan di jawab oleh ummi dan daffa.walau Daffa jawab nya cadel hehe..

"Ummi,Daffa mau shyusyhu".

Ummi tersenyum,lalu beranjak membuatkan susu untuk daffa.setelah selesai,ia mengambil wudhu dan menunaikan sholat ashar.

*Gimana nih ceritanya.terlalu bertele tele ya.hihi😁...
Sabar,kita santai aja dulu,biarkan mas damar menikmati moment bersama keluarga nya.kan bentar lagi dia mau nikah tuh.

See u next part 🥰



Damar & WulanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang