25 : Perjalanan Dan Kehilangan

123 22 4
                                    

Senen pagi, seminggu setelah Noah kembali ke kampung halamannya.

"Bagaimana hubunganmu dengan AE? Apakah sudah ada kemajuan?" Zee bertanya kepada putranya ketika mereka sarapan bersama seperti biasanya.

Meen berpikir dulu sebelum bicara di saat mulutnya masih mengunyah makanan. "Aku gak tahu juga sih dad, apakah itu bisa dikatakan kemajuan atau tidak. Tapi ketika aku menciumnya, dia tidak menolak dan malah membalas ciumanku." Cerita Meen jujur kepada orang tuanya.

"Hohoho, itu baru putra daddy... belum punya status apa-apa sudah bisa mendapatkan ciumannya." Tanggap Zee mendapat sorot mata sengit dari Nunu, bagi Nunu itu bukan ajaran yang baik.

"Tapi ketika aku menghubungi dia, nomor dia tidak aktif. Selain itu, dia juga tidak ke kampus selama seminggu ini, dad." Sebenarnya Meen ingin ke rumah AE, tapi dia tidak berani. Takut diusir.

Zee manggut-manggut, "Wajar jika dia tidak masuk kuliah. Tuan Mike meninggal, tiga hari setelah itu di susul oleh istrinya." Terang Zee apa adanya. Dia dan Nunu bahkan datang di hari berduka itu.

Meen terkejut namun dia terlalu lihai mengatur mimik wajahnya, dia sungguh tidak tahu tentang hal ini. Sekarang dia jadi tahu kenapa Yai juga tidak masuk.

"Tapi kenapa media tidak memberitakan tentang kematian orang tua Daddy Mark ya dad?" Secara gitu, keluarga mereka merupakan salah satu orang terkaya di dunia.

Semenjak Perth mengambil alih keluarga Sangangern dan mengubahnya menjadi keluarga Shukumpantanasan, kekayaan dan kekuasaannya semakin melimpah dan meluas.

"Itu karena Mark dan Perth tidak ingin berita ini tersebar. Di negeri ini memang tidak ada yang berani mengusik mereka tapi bukan berarti musuh mereka sedikit." Jawab Zee lugas, dia sendiri akan berpikir seribu kali untuk berusan dengan keluarga Shukumpantanasan.

"Jadi karena itu Ae dan Pinnara menyembunyikan identitas ya dad, karena musuh keluarga mereka banyak." Tanya Meen lebih jauh lagi.

Zee menggeleng, "AE dan Pinnara menyembunyikan identitasnya sebab mereka ingin punya teman yang mau berteman dengan mereka karena apa adanya bukan ada apanya." Jelas Zee

"Nak, papa minta kamu jangan mencari tahu lebih jauh lagi ya tentang keluarga Shukumpantanasan. Mereka itu bukan keluarga sembarangan. Sejarah keluarga mereka jauh lebih lama dari keluarga kita." Kali ini Nunu yang bicara, dia tidak ingin keluarga kecilnya hilang seperti keluarga yang telah mengusik keluarga Shukumpantanasan.

Ibarat rantai makanan, keluarga Shukumpantanasan itu berada di puncak rantai makanan. Pemerintah, dunia bawah serta dunia bisnis berada dalam genggaman tangan mereka.

Terlebih semenjak Noah menginjak remaja, dunia bawah semakin bertekuk lutut dibawah keluarga Shukumpantanasan.

Meen mengangguk, mana mungkin dia berani macam-macam dengan keluarga pujaan hatinya. Auto di depak dia dari dunia.

⏩⏩

Ping terbangun dari tidur nya, 10 hari yang lalu dia siuman. Keadaannya sudah mulai membaik, dia bahkan sudah berada di rumah. Baru tiga hari ini.

"Ping, ini Abang. Abang masuk ya?" Pinta dia setelah mengetuk pintu kamar Ping.

Tidak ada tanggapan dari dari dalam, yang jelas pintunya tidak dikunci sehingga Joong memilih untuk tetap masuk.

Begitu dia membuka pintu, dia bisa langsung melihat Ping yang duduk di tepi ranjang dengan atensi yang mengarah keluar jendela.

"Kenapa?" Satu kata dari Ping untuk Joong yang kini sudah duduk di sebelah Ping.

"Apanya yang kenapa dek?" Walaupun mereka berbeda ibu, tapi Ping itu tetap saudaranya.

"Kenapa Abang tidak membela ku? Kenapa Abang sama saja seperti papa? Jika begini mending abang mati aja. Gak guna Abang jadi kakak." Rutuk dia pada Joong yang mendukung keputusan Mick.

Only You! Where stories live. Discover now