15 : Semoga Saja Begitu

181 43 12
                                    

Plakkk!
Tamparan keras mendarat di wajah tampan Joong. Pelakunya papa dia sendiri. Dia marah besar sebab Ping masuk rumah sakit, dan dia pikir ini semua terjadi karena Joong tidak becus menjaga adiknya.

"Maaf pa, tapi Abang benar-benar tidak tahu! Lagipula fakultas kami berbeda!"

"Bisa-bisanya kau tidak tahu kalau adikmu sedang di hajar oleh seseorang? Sekalipun fakultas kalian berbeda, tapi kalian kan satu kampus!" Sarkas tuan Aunchananun garang seolah-olah ingin membakar Joong hidup-hidup.

"Memang benar kami satu kampus, tapi fakultas kami berbeda papa, dan jaraknya juga jauh. Jadi sekalipun Ping berteriak, Abang tetap tidak dengar!" Balas Joong malah mendapat tamparan serta beberapa pukulan dari papanya.

"Kenapa bukan kau saja yang berbaring di sana!" Maki nyonya Aunchananun berurai air mata, dia sudah beranjak dari sisi Ping yang belum sadarkan diri. Ae sungguh tidak kira-kira menghajar dia.

Dia memaki Joong di saat Joong masih di hajar oleh tuan Aunchananun. Joong tidak melawan, dia hanya melindungi bagian kepalanya supaya tidak kena hantaman kaki dari tuan Aunchananun.

Tadinya tuan Aunchananun ingin menahan Yai, namun bawahannya segera memberitahu dia kalau Yai itu keponakan Mark Siwat. Oleh karena itulah dia lepaskan Yai dan dia lampiaskan segala amarahnya kepada Joong.

Di samping itu, tuan Aunchananun sudah memerintahkan anak buahnya untuk menangkap Ae, dia ingin Ae berakhir jauh lebih parah dari Ping. Kapan perlu dia buat Ae gila.

Mudah-mudahan saja bukan senjata makan tuan.

Kalian tahu sendiri seperti apa Perth Tanapon, ayahnya sendiri dia bunuh dan sampai sekarang tidak ada yang tahu tentang keberadaan Joss. Sebab Perth terlalu lihai menutupi jejak pembunuhan dia dengan rapi. Maklum, dia pengusaha sukses sekaligus pengatur Mavia. Semua Mavia berada di bawah kakinya.

Pasukan Mavia itu dia dapatkan dari Kim Dami, sedangkan harta kekayaan yang tak ada habisnya itu dia dapatkan dari Joss yang menguasai semuanya, bahkan raja negeri ini pun bertekuk lutut di hadapannya.

Terlebih Perth pintar dan jauh lebih kompeten mengelola keduanya, sehingga semakin besarlah pengaruhnya di dua dunia. Belum lagi Mark yang memiliki jaringan dengan para FBI dan CIA. Paket komplitlah pokok nya.

⏩⏩

V baca setelah itu kertas tersebut dia letakkan di meja, sebenarnya ingin dia robek, tapi tidak jadi sebab dia ingin melaporkan kasus ini ke kantor posisi sebagai kasus pencemaran nama baik.

"Kamu sendiri ingin menyelesaikan kasus ini secara hukum melalui pihak kampus atau kamu mau bagaimana?"

Ae berpikir, "Jika aku membawa kasus ini kejalur hukum, apa anak-anak teknik lainnya berhenti mengejar ku?"

"Aku akan bicara dengan Mangkorn, tapi kamu jangan datang ke kampus sampai kasus ini selesai," Yang bicara ini Meen, bahkan Ae tidak boleh keluar rumah.

Lagi-lagi Ae berpikir.

"Kalau begitu aku akan menyelesaikan kasus ini dengan cara keluargaku. Dan aku harap kalian tidak ikut campur, keluarga ku tidak sebaik itu," Putus Ae sudah bulat dengan keputusannya, dia ingin masalah ini cepat selesai. Capek dia dibully terus. Andaikan anak-anak teknik lainnya tidak ikut campur dengan urusan dia, maka dia akan menggunakan jalur hukum. Tapi karena mereka ikut campur maka dia tidak punya pilihan lain selain menggunakan cara keluarganya.

Kali ini V yang berpikir, begitu juga dengan mahasiswa lainnya. Mahasiswa mahasiswi lainnya sedang berpikir perihal siapa Ae sebenarnya sampai dia berani mengatakan menyelesaikan masalah ini dengan cara keluarganya. Sedangkan yang V pikirkan adalah, apa nanti akan ada korban jiwa. Kalau ada, maka masalah ini harus dihentikan hari ini juga sebelum keluarga Ae bergerak.

Only You! Where stories live. Discover now