35. Keputusan

44 4 1
                                    

"Mari kita buat masa depan kita sekarang, dan mari kita membuat mimpi kita menjadi kenyataan besok." - Malala Yousafzai
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

" - Malala Yousafzai

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

35. Keputusan

Sesuai kesepakatan, Gionatan datang ke SMK Ardhitama sore ini. Sekolah kejuruan teknik yang masuk kategori sekolah favorit di kota Jakarta. Motor ninja miliknya mendarat tepat di sebuah warung dekat sekolah yang sangat ramai. Rupanya sudah ada anggota geng dari sekolah lain yang datang. Seperti yang dikatakan Nata, selaku ketua geng dari SMK Ardhitama, ada geng Alberius dari SMA Harapan Indah yang turut hadir. Hanya ketua dan wakilnya serta kesepuluh anggota yang paling mendominasi.

Gionatan masuk ke dalam warung yang terasa sesak itu. Nata menyapanya ketika dirinya pertama kali masuk-disusul anggotanya yang lain.

"Bro!?"

Gionatan mengambil kursi plastik biasa yang bertumpuk disudut dan duduk di dekat Nata.

"Langsung aja. Dari mana lo dapet info kalau Rivanno menghilang?" ucap Gionatan.

"Santai dulu, kali. Baru juga dateng main bahas itu aja. Gue pesenin minuman, ya?" Nata menawarkan, ramah.

"Oi! Lo pikir kita dateng ke sini buat nyantai?" Nada dingin keluar dari mulut Erlang. Wakil Gionatan sekaligus orang yang paling berdampak atas kejadian ini.

"Iya-iya gue ngerti kok. Kalau soal nyari informasi rahasia, geng kita jagonya." ucap Nata tersenyum kecil.

"Daripada itu, kalau emang Rivanno ilang karena melarikan diri dari masalah, ketiga geng kita bisa langsung serbu gengnya. Geng Avigator." ucap ketua geng Alberius, Orlando.

Tiba-tiba Erlang menyemburkan tawa. Bukan karena ucapannya terdengar lucu. Tawa Elang hambar dan terasa sesak. "Lo pikir cuma geng gue yang pengen lawan Avigator untuk menuntut keadilan? Salah satu geng di sekolah mereka sendiri juga berontak." ujarnya pilu.

"Maksud lo?" tanya Orlando.

"Salah satu anggota di SMA A.H juga ada yang tewas dengan ciri yang sama kayak yang dialami adiknya Erlang." balas Gionatan.

"Kalau gitu udah jelas, kan? Itu artinya nggak mungkin ini ulah Rivanno. Ngapain dia bunuh orang dari sekolahnya sendiri? Kalau emang karena masalah pribadi, Rivanno bukan tipe orang yang ngelakuin hal kayak gitu." ucap Orlando menyakinkan mereka.

"Lalu tulisan di tembok TKP itu maksudnya apa? Bukan hal mustahil, kan kalau itu sengaja ditinggalkan pelaku untuk memberi tahu siapa diri mereka." Gionatan menanggapi. "Mafia Hybrid's. Rivanno pernah nyebut itu saat gue menuntut ke sekolahnya. Mereka beneran mafia?"

"Hybrid's, ya? Kalau emang itu ulah mereka, ini gawat banget." ucap Nata dengan nada prihatin.

"Lo tahu siapa mereka?" tanya Gionatan.

LOS(V)ER: You Live SucksWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu